Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Gereja Adalah. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Gereja Adalah. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Sabtu, 29 Oktober 2016

60 tahun GKI di Papua dinodai dengan kerusuhan di Manokwari

- 0 komentar

Menandai 60 tahun Gereja Kristen Injili (GKI) di Papua dinodai dengan kerusuhan di Manokwari kendati pihak Kepolisian telah berhasil mengendalikan situasi pasca aksi massa berdarah 26 Oktober.

Dalam aksi massa itu seorang meninggal, sejumlah orang terluka, termasuk Danramil. Pos polisi dirusak, enam sepeda motor dibakar dan ada upaya massa untuk membakar sejumlah kantor.

Kronologi peristiwa berdarah itu masih belum jelas akibat adanya berbagai versi. Satuharapan.com mendapatkan sejumlah data yang masih memerlukan verifikasi.

Peristiwa itu terjadi pada 26 Oktober yang adalah hari libur resmi di Tanah Papua, termasuk di Manokwari. Hari itu diperingati sebagai hari lahirnya GKI di Tanah Papua 60 tahun silam – 26 Oktober 1956.

Namun, kata Yan Christian Warinussy, direktur LP3BH Manokwari, hari bersejarah ini dinodai oleh peristiwa yang menyedihkan. 

Awalnya adalah ketika seorang anak muda bermarga Pauspaus asal Fakfak mengalami tindakan kekerasan. Ia ditikam dengan pisau oleh dua orang pelaku yang diduga berasal dari Sulawesi Selatan (Bugis Makassar) di seputaran kawasan Sanggeng-Manokwari.

Akibatnya, sejumlah kerabat dan teman dari korban tidak terima dan melakukan pemalangan jalan Yos Sudarso dengan cara membakar ban serta melakukan tindakan hendak mencari sang pelaku penusukan/penikaman tadi.

Aparat kepolisian dari Polres Manokwari yang didukung oleh Brimob Polda Papua Barat dan personel polisi Polda Papua Barat, dipimpin langsung Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Royke Lumowa, langsung turun mengamankan situasi.

Tapi, menurut Yan Christian, berdasarkan informasi dari warga sipil di kawasan Sanggeng, aparat polisi kemudian melakukan tindakan menembak secara membabi-buta hingga mengakibatkan jatuh korban di pihak warga sipil Sanggeng.

Menurut informasi warga yang belum diverifikasi, terdapat 7 (tujuh) korban luka tembak senjata api, salah satunya Ones Rumayom, 45, yang kemudian meninggal. Selebihnya, Erik Inggabouw, 18, dan 5 (lima) orang lain yang masih diidentifikasi identitasnya.
Mereka berenam saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr. Ashari – Biryosi, Manokwari-Papua Barat.

Meninggal bukan karena tembakan

Sementara itu keterangan pihak Kepolisian Papua Barat mengatakan bahwa berita yang beredar mengatakan korban penikaman ususnya terurai, tidak benar. Luka yang benar adalah di punggung. Saat ini korban masih dirawat di RS AL Manokwari.

Menurut polisi, peristiwa bermula dari korban, Vijay Pauspaus, makan di warung kaki lima. Ia dikatakan membuat kekacauan dengan tidak membayar dan merusak warung.

Pada perkembangannya ada kesanggupan dari korban untuk membayar tetapi sudah terlanjur terjadi kesalahpahaman.

Warga sekitar warung menegurnya, tetapi tidak digubris. Akhirnya terjadi perkelahian yang mengakibatkan luka tusuk pada korban.

Warga Sanggeng yang merupakan daerah asal korban, marah mendengar kejadian itu lalu melakukan penyerangan terhadap polisi/patroli rayon. 

Pos dirusak, enam sepeda motor dibakar. Massa pun dilaporkan mencoba membakar kantor BRI dan bangunan di sekitarnya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah menginstruksikan jajarannya untuk mencari pelaku penembakan. Dipastikan Tito pelaku penembakan akan diproses jika terbukti melakukan pelanggaran hukum.

“Tentunya, termasuk proses penembakan tersebut oleh siapa, sesuai prosedur atau tidak. 

Kalau ada pelanggaran hukum kita akan proses, kalau ada penegakan disiplin kita akan tegakan, kalau dia melakukan pembelaan diri kan lain lagi,” kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/10), seperti dilansir Satuharapan.com.

sumber : disini
[Continue reading...]

Jumat, 28 Oktober 2016

Doa Bapa Kami Dipanjatkan di Irak Rayakan Kekalahan ISIS di Kota Batella

- 0 komentar


BARTELLA, - Kendati keadaan belum aman sepenuhnya, beberapa orang Kristen Asyur telah berani pulang ke kampung halaman mereka di kota Bartella, sebuah kota di bagian utara Irak yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. 

ISIS telah kalah dan berhasil dihalau dari kota itu.

Mereka menegakkan kembali salib yang pernah dilenyapkan. 

Mereka memasuki ruang gereja yang berantakan dan memanjatkan Doa Bapa Kami, doa universal yang diajarkan Yesus kepada umat Kristen yang mengajarkan kepasrahan, pengharapan dan pengampunan.

Kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS telah dua tahun mengendalikan kota itu. 

Tetapi sejak awal pekan ini, mereka digempur dan takluk kepada pasukan Irak yang didukung oleh koalisi pimpinan AS. ISIS praktis telah terhalau dari kota itu.

Ini mendatangkan sukacita bagi warga Kristen Asyur. Los Angeles Times menggambarkan sukacita itu lewat Hussam Matti, salah seorang penduduk Bartella, yang pulang dan merayakan kekalahan ISIS. 

Ia berlutut ke tanah, meraih dua genggam tanah dan menuangkannya di atas kepalanya. Itu cara dia merayakan telah kembalinya dirinya ke Bartella.

"Ini adalah bumi Bartella," teriaknya. "Ini tanah kami."

Pasukan pemerintah awal pekan ini merebut kembali kota Bartella, yang jaraknya delapan mil di sebelah timur Mosul. 

Namun sampai hari Sabtu, suara desing peluru dan pertempuran masih berlangsung. Kota ini merupakan jalur penting menuju Mosul, kubu utama terakhir ISIS.

Pertempuran juga masih terus berlangsung di Kirkuk, 100 mil di sebelah tenggara Mosul, di mana militan ISIS sebelumnya telah meluncurkan kontra-serangan besar. 

Para pejabat lokal mengatakan sedikitnya 80 orang tewas dalam operasi itu, sebagian besar aparat keamanan Kurdi, dan sekitar 170 luka-luka.

Mayat 56 gerilyawan ISIS telah diangkut dari kota itu, kata para pejabat setempat.

"Hampir semua teroris yang masuk Kirkuk telah dieliminasi, dan kami memiliki kontrol penuh, kecuali mungkin satu daerah di mana mereka sedang dpaksa akan keluar," kata Perdana Menteri Irak Haider Abadi setelah pertemuan di Baghdad dengan Menteri Pertahanan AS Ash Carter pada hari Sabtu.

Pulang ke Rumah adalah Perayaan

Dikuasainya Bartella dianggap sebagai langkah besar karena sebelumnya ini merupakan rintangan penting menuju Mosul. 

Dan bagi warga, kembali untuk pertama kalinya ke Bartella  sejak militan ISIS diusir pekan ini, merupakan perayaan.

Dulu mereka tidak pernah terpikir kota kecil berpenduduk 20.000 ini akan jatuh ke dalam cengkeraman ISIS. 

Tetapi dua tahun lalu ISIS memasuki kota dan mengumumkan kekhalifahan mereka.

Beberapa minggu setelah Mosul jatuh, warga Bartella masih berkumpul di kafe-kafe kecil minum kopi dan bermain domino. Mereka masih yakin bisa tinggal di kota itu. 

Lalu para jihadis ISIS menghancurkan semua ketentraman. Mereka menghabisi tentara pasukan Kurdi yang menjaga Bartella.

Para warga Kristen itu pun mengungsi.

Minggu ini, dalam kampanye untuk membebaskan Mosul, anggota pasukan elit Counter-Terrorism Services Irak menghalau militan ISIS dari Bartella. Itu merupakan pertempuran yang brutal.

Tembak-menembak terjadi di jalanan dan di berbagai front.

Pasukan Irak berhasil sepenuhnya merebut kembali kota Bartella, walau masih menghadapi perlawanan di beberapa kantong perlawanan.

Bagi Matti, meskipun masih berbahaya, tidak ada ketakutan untuk pulang, setelah dua tahun mengungsi ke Baghdad.

"Dalam dua tahun ini saya (serasa) mati. Sudah 32 tahun saya hidup -- saya akan melupakan mereka (ISIS). 

Sekarang saya lahir kembali," kata dia, didampingi beberapa anggota pasukannya, semuanya adalah milisi Kristen Kurdi.

Mereka membawa dua potong kayu untuk dijadikan berbentuk salib. Mereka membawanya ke puncak Mar Smony, gereja di sisi timur kota. 

Mereka mengangkat salib ke atas kubah gereja dan menghiasinya dengan bendera Irak. 

Salah seorang dari mereka, dengan sentuhan upacara, menyusun dekorasi kandang Natal yang ia dapatkan dari dalam ruangan gereja yang sudah hancur.

Para pejuang ISIS telah merubuhkan semua salib ketika mereka menyerbu kota itu dua tahun lalu.

"Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. 

Menangis? Tertawa? Saya belum percaya ada di sini, " kata Khaled Shamoun, seorang milisi Kristen berusia 52 tahun, memandang salib ketika seorang prajurit membunyikan lonceng gereja terdekat.

Shamoun telah kembali dari Baghdad empat hari sebelumnya bersama dengan anaknya untuk bergabung dengan milisi Kristen lain di daerah itu. 

Ia sangat ingin pergi ke kampung halamannya Qaraqosh, sebuah kota Kristen Asyur terletak 20 mil sebelah tenggara Mosul, yang masih dikuasai ISIS.

Para milisi itu kemudian masuk ke dalam gereja di antara buku-buku doa yang hangus dan mimbar kayu yang porak-poranda. 

Mereka duduk di bangku di depan altar kuno gereja Mar Shmony. Serempak mereka memanjatkan Doa Bapa Kami.

Gereja yang berantakan itu mengingatkan mereka pada apa yang pernah hilang: Mar Shmony dulunya tempat yang elegan untuk beribadah. 

Ia kini hancur. Di beberapa tempat, ada tulisan-tulisan grafiti yang dipakai ISIS untuk menegaskan bahwa mereka menguasai properti itu.

Kemenangan yang Pahit

Bagi beberapa orang seperti Saher Shamoun, seorang tua yang datang untuk memeriksa rumahnya, kemenangan atas ISIS itu terasa pahit.

Dia menatap tumpukan batu dan baja, sisa-sisa dari rumahnya yang diruntuhkan. Rumah itu dia bangun dengan menabung dari gajinya sebagai pegawai pemerintah.

Meskipun ia telah mendengar dari teman dan melihat gambar satelit dari Google Earth yang menunjukkan bahwa rumahnya telah hancur, dia bersikeras datang untuk melihat sendiri.

"Ketika saya melihat itu hati saya terkatup," katanya. "Anak-anak saya tinggal dan menikah di sini, dan anak-anak mereka tinggal di sini." Dia mengatakan dia tidak memiliki uang untuk membangunnya kembali.

"Orang-orang akan datang dan kembali ke rumah mereka .... Apa yang akan saya lakukan, memasang tenda? "kata dia penuh ironi.

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 26 Oktober 2016

Pendeta Chicsgo AS, Tembak rekan sesama Pendeta. Setelah Berdebat tentang Alkitab

- 0 komentar


CHICAGO - Seorang pensiunan pendeta Gereja Baptis tewas ditembak mati oleh seorang pendeta lainnya setelah mereka berdebat mengenai ayat-ayat Alkitab di sebuah panti jompo di Chicago, AS.

Allen Smith, berusia 80 tahun, adalah seorang pendeta lulusan Yale Divinity School, tewas ditembak oleh Ted Merchant, 67 tahun, seorang pendeta yang sehari-hari menggunakan kursi roda. 

Keduanya, menurut The Chicago Tribune, mengelola sebuah gereja pada panti jompo yang bernama Senior Suites of Rainbow Beach.

Peristiwa mengerikan itu terjadi pada hari Senin dini hari (7/9), berlangsung ketika mereka duduk di teras belakang panti, melakukan diskusi rutin tengah malam tentang ayat-ayat Alkitab.

Lalu Merchant menarik pelatuk pistolnya yang menyebabkan meninggalnya Smith. Smith mendapat tembakan dua kali di kepalanya.

Merchant sempat melarikan diri dengan kursi roda bermotornya, namun berhasil ditangkap tiga blok dari kejadikan sekitar pukul 06;00 pagi harinya. 

Ia kemudian didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dan akan menghadapi pengadilan pada hari Rabu.

Polisi mengatakan penembakan itu tertangkap kamera. Tiga orang saksi mata mengatakan Merchant sebagai pelakunya.

Para penghuni panti mengatakan terkejut atas kejadian itu. Sebab keduanya adalah sahabat.

"Mereka selalu berada di luar sana [di teras] sepanjang waktu," kata Dorothy Hull, salah seorang penghuni panti.

"Mereka berbicara tentang ayat-ayat Alkitab dan ide-ide tentang Tuhan. Mereka selalu berdebat kecil tentang hal-hal seperti itu. Ini sangat mengejutkan," tambahnya.

"Saya tidak pernah bisa terlibat karena dia  (Merchant) menjalankan sebuah gereja di ruang komunitas setiap Minggu pagi. 

Dia sudah pensiun juga, tapi dia masih menjalankan  gereja. Saya  tidak bisa percaya dia melakukan itu," kata dia lagi, sebagaimana dilansir dari christiantoday.com.

The Christian Today mencoba menghubungi Kepolisian Chicago untuk rincian lebih lanjut tentang mengapa Smith ditembak mati tapi perwakilan media dari instansi itu tidak tersedia untuk menanggapi pertanyaan.

Laman resmi gereja Christian Tabernacle Baptist Church (CTBC) di Hamden, Connecticut, mengatakan gereja itu didirikan oleh Smith pada tahun 1962  setelah sebelumnya bekerja dalam pelayanan di New York City.

"CTBC mengadakan layanan pertama ibadah pada 8 Juli 1962. Pada 5 Agustus 1962, kelompok ibadah yang baru terbentuk menerima 54 orang sebagai anggota pertama. 

Jemaat gereja baru diselenggarakan di bawah kepemimpinan pastoral dari Pdt Allen H . Smith, lulusan Yale Divinity School," demikian bunyi keterangan di laman gereja tersebut.

Menurut laman facebook gereja itu, upacara pemakaman Smith dilaksanakan pada pukul 19:00 hari Rabu.

"Sedih karena saya tidak berada di sana. Tetapi saya akan bersama mereka dalam roh. 

Yang menarik, hari ini 48 tahun yang lalu Pendeta Smith di tempat ini memberkati  orang tua saya dalam perkawinan suci. 

Mereka pasti akan merindukan dia, "tulis Michelle Wright dalam menanggapi pengumuman kematian Smith
Wilfred Sealy menambahkan, "Sangat menyedihkan bagi seorang hamba Allah yang diambil dari kita dengan cara seperti ini. Kita harus terus berdoa hari demi hari."

sumber : disini
[Continue reading...]

Jumat, 07 Oktober 2016

Berita mengenai pengusiran gadis miskin dari Gereja itu adalah Hoax, menurut Klarifikasi Romo

- 0 komentar

Pada Kamis, 6 Oktober 2016, media sosial diramaikan dengan pemberitaan tentang pengusiran seorang gadis, Martina Kolas yang ingin menerima Sakramen Komuni Pertama (Sambut Baru), oleh seorang pastor, di stasi Lirikelang-Sikka-NTT, pada Minggu 2 Oktober 2016. 

Menurut laporan serggapntt.com yang juga dipublikasikan oleh matakatolik.com, alasan pengusiran tersebut disebabkan oleh ibunda Martina, yakni mama Ertina Lodan masih memiliki tunggakan di Gereja Paroki Nita, Keuskupan Maumere, sebesar Rp634 ribu.

Pagi ini, Jumat 7/10/2016, Media MK.com, terus mencoba meminta klarifikasi  langsung soal kejadian ini  dengan Rm. Stef Labuan, via telepon dan SMS,  namun pastor yang bersangkutan belum mengangkat telepon dan membalas SMS dari Matakatolik.com untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.

Namun, Media MK. Com, menghimpun informasi dari rekan imam  Rm. Stef Labuan, yang saat ini bertugas di Semeinari Tinggi St. Petrus Ritapiret- Keuskupan  Maumere yakni Rm, Ansel Liwu, Pr. terkait klarifikasi kejadian ini.

Rm. Ansel, dapat mengklarifikasi hal ini, karena sudah melakukan pembicaraan empat mata dengan Rm. Stef Labuan, kemarin Kamis, 6/10/2016.

Rm. Ansel, kepada media  MK.com, Jumat, 7/10/2016, menjelaskan bahwa pemberitaan yang dipublikasi oleh beberapa media online itu tidak seratus persen benar. 

”Rm Stef tidak mengusir anak tersebut, apalagi dengan alasan tunggakan keuangan Gereja. 

Peristiwa ini bukan pengusiran melainkan PEMBATALAN atau DITUNDA penerimaan komuni pertama/sambut baru untuk gadis kecil tersebut,” jelas Rm. Asel. 

Pembatalan jelanya, karena ada kesepakan umat (Gereja setempat) bahwa setipa calon penerima komuni pertama harus mengikuti katekese persiapan komuni pertama secara penuh. 

Namun, gadis tersebut tidak mengikuti katekese persiapan tersebut secara total/penuh. Hal inilah yang melatarbelakangi terjadinya pembatalan tersebut.

sumber : disini
[Continue reading...]

Kamis, 06 Oktober 2016

Lepas dari Duo ratu besutan Maia Estianty, Pinkan Mambo Jadi Aktivis Gereja

- 0 komentar

Siapa yang tidak mengenal duo Ratu yang sukses meraih popularitas di awal kemunculannya. 

Adalah Maia Estiaty, sang pendiri yang juga menggaet Pinkan Mambo sebagai salah satu personel Ratu yang dibentuk tahun 1999 silam.

Namun, di akhir tahun 2004, Pinkan memilih untuk hengkang dan bersolo karier. 

Setelah berjuang seorang diri di dunia hiburan, belakangan nama Pinkan jarang terdengar lagi.

Tidak hanya tetap mempertahankan eksistensi sebagai penyanyi dengan meluncurkan single bertajuk Coming Back, pemilik nama lengkap Pinkan Ratnasari Mambo ini ternyata aktif dalam kegiatan rohani. 

Ia menjadi salah satu aktivis di Gereja dan melayani para jemaat.

Hal tersebut nampak dari sederet momen yang Pinkan Mambo bagikan di akun Instagram pribadinya. 

Momen-momen tersebut membingkai berbagai kegiatan rohani yang dijalankan Pinkan.

Satu hal yang menarik ketika menyimak penampilan pelantun Cintaku Dimutilasi ini. 

Ia mewarnai rambutnya dengan sentuhan pirang dengan potongan poni yang cukup pendek.

Pinkan Mambo memang dikenal sebagai salah satu artis tanah air yang kerap tampil 'berani' untuk urusan rambut. 

Ia pernah mencoba berbagai model dan warna rambut.

Selain kegiatan rohani dan menyanyi, Pinkan tidak melupakan perannya sebagai seorang ibu. 

Kedekatan dirinya dan ketiga buah hati juga diabadikan dalam potret yang ia bagikan di Instagram.

Dari pernikahan terdahulu, Pinkan Mambo telah melahirkan Muhammad Alfa Rezel dan Michelle Ashley Rezya. 

Ia kembali menikah dengan seorang pembuat video klip, Steve Wantania tahun 2013 di Los Angeles. 

Dari pernikahan ini, Pinkan dan Steve dikarunia buah hati, Queen Chara Wantania.


sumber : disini

[Continue reading...]

Selasa, 04 Oktober 2016

FJI Ancam Serbu Paroki Santo Yakobus Bantul, FJI apa lagi ya?

- 1 komentar

BANTUL - Pada hari Senin, 3 Oktober 2016 pukul 09.30 WIB, di Markas Front Jihad Islam (FJI) Jalan Bibis 43 Padokan Lor Tirtonirmolo Kasihan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta telah berkumpul sekitar 15 orang. 

Para laskar FJI berkumpul dalam rangka persiapan menyerbu Gereja Santo Yakobus Alfeus Dusun Kamijoro, Sendangsari, Pajangan Bantul. Laskar FJI menolak keberadaan Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria karena dituding menyebarkan kegiatan Kristenisasi.

Adapun kronologi peristiwa sebagai berikut :

1. Komandan DPP FJI Bantul Abdurahman atau Durrohman mengatakan:
a. FJI melakukan penolakan Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria dengan alasan pemasangan patung Kerahiman dengan ukuran 4x4 meter dan tinggi 6 meter serta pembuatan Taman Doa Santa Maria mengindikasikan Gereja Santo Yakobus Alfeus akan mengembangkan ajaran Kristenisasi di wilayah Pajangan.

b. Indikasi Kristenisasi terlihat saat peresmian Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria yakni pihak Gereja mengundang warga Muslim sekitar gereja yang tidak memiliki pengetahuan ajaran Islam yang kaffah sehingga mudah dipengaruhi. Ini yang menjadi keberatan FJI kenapa peresmian melibatkan warga Muslim yang tidak ada sangkut pautnya dengan gereja.

c. Kedatangan ke Gereja Santo Yakobus Alfeus adalah untuk mengklarifikasi dan menanyakan apa tujuan pihak Gereja mengundang umat Muslim sekitar Gereja untuk menghadiri peresmian tersebut.

2. Pukul 10.00 WIB, rombongan FJI meninggalkan markas menuju Balai Desa Sendangsari Pajangan untuk bertemu Lurah Sendangsari dan Kepala Dukuh Kamijoro untuk mengklarifikasi kegiatan peresmian Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria yang melibatkan umat Islam yang tidak terlalu paham akidah.

3. Pukul 10.28 WIB, di Balai Desa Sendangsari berlangsung Pertemuan FJI dengan Irwan (Lurah Sendangsari), isi laporan : 1) Ustadz Syaiful Bahri (LBH Alfard FJI) mengatakan :
a. FJI mengklarifikasi dan mempersalahkan kenapa acara gereja mengundang umat Islam dan menyatakan gereja sudah melakukan kesalahan karena orang yang sudah punya agama diundang dalam kegiatan agama lain, ini permasalahan akidah. 

Ini bukan masalah toleransi atau inkontoleransi tapi lebih kepada persoalan legal dan ilegal apakah sudah ada ijin dalam pembangunan Patung dan meminta pihak aparat desa untuk meninjau kembali pembangunan patung dan Taman Doa Santa Maria
b. FJI meminta aparat desa hanya sekedar klarifikasi dan tidak meminta pihak Gereja untuk mengurus ijin, karena dalam aturan harusnya ijin dulu baru dilakukan pembangunan. 

Tapi kalau sudah membangun baru ijin adalah bentuk pelanggaran hukum.

c. Meminta aparat Muspika segara melakukan klarifikasi agar masalah ini tidak berkembang ke arah tindakan anarkis dan aksi jihad karena umat Islam sudah dilecehkan.

d. FJI meminta aparat Muspika agar mempertemukan pihak FJI dengan Pendeta Gereja Santo Yakobus Alfeus agar permasalahan segera selesai karena permasalahan ini sangat sensitif.

2) Irwan (Lurah Sensangsari) mengatakan bahwa tidak tahu kalau ada umat Islam yang diundang dan terkait pembangunan Patung dan Taman Doa memang tidak ada ijin secara administrasi, kalau memang tidak sesuai prosedur maka akan saya tinjau kembali. 

Dan yang kita tahu patung tersebut sumbangan dari Warto (penduduk Bantul). Meminta FJI untuk memberi kesempatan kepada Muspika untuk bertemu pihak Gereja dan berjanji tidak akan mengarahkan pihak Gereja untuk mengurus ijin.

3) AKP Suyanto, S.H (Kapolsek Pajangan) mengatakan akan melakukan klarifikasi apakah sudah ada ijin atau belum, kalau memang belum akan kita koordinasikan dengan camat dan lurah. Meminta FJI untuk tidak melakukan langkah langkah di luar prosedural dan meminta FJI untuk tetap menjaga situasi tetap aman dan kondusif

4) Dra. Srikayatun ( Camat Pajangan ) mengatakan :

a. Bahwa sepengetahuan saya belum ada ijin dan kapasitas saya hanya menghadiri undangan dan tidak tahu itu patung wajah siapa.

b. Pihak kecamatan tidak tahu terkait aturan ijin pembuatan tugu atau patung

c. Pihak aparat pemerintah desa wajib hadir dalam rangka meningkatkan toleransi antar umat beragama.

5) Hasil kesepakatan, akan dilaksanakan pertemuan kembali pada hari Selasa, 4 Oktober 2016, pukul 10.00 WIB dengan agenda mempertemukan pihak FJI dengan pihak Gereja.

Pukul 11.30 WIB pertemuan selesai, FJI meninggalkan Balai Desa menuju Markas FJI dan tidak jadi mendatangi Gereja.

Pada hari minggu tanggal 2 oktober 2016 pukul 10.00-11.10 Wib bertempat di Gereja Santo Yakobus Alfeus Pajangan Bantul telah berlangsung acara pemberkatan dalam rangka peresmian Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria serta pesta nama wilayah Posari Gesikan ke 32, dihadiri sekitar 500 orang, antara lain : 

  1. Ir. Subiyanto Hadi, MM (Asisten 2 Bidang perekonomian dan pembangunan Kabupaten Bantul), 
  2. Iptu Muh Sugeng (Kanit Humas mewakili Kapolsek Pajangan), 
  3. Pelda Yohanes A Rasul Setiyawan (Bati TUUD Ramil Pajangan) 
  4. Dra. Srikayatun (Camat Pajangan), Irwan (Lurah Desa Sendangsari), 
  5. FX Suhanto, Pr (Romo Kepala Paroki Gereja Santo Yakobus Bantul), 
  6. Bonifasius Slamet (Ketua Dewan Paroki Gereja Santo Yakobus).

Front Jihad Islam (FJI) adalah organisasi kemasyarakatan Islam memiliki tujuan utama meningkatkan akhlakul karimah anggotanya khususnya dan mendorong upaya tatbiaqusyari'ah (penerapan syariat Islam) serta membangun kesadaran beragama Islam secara kaffah. 

Dalam mengimplementsaikan tujuannya, FJI berkomitmen terus berperan aktif dalam upaya meningkatkan, memperkokoh, mengawal, mengamankan tegaknya Syariah Islam baik di lingkungan internal anggotanya maupun di masyarakat pada umumnya. 

FJI senantiasa berprinsip amar ma'ruf nahi mungkar dan menjalankan kegiatannya secara persuasif namun tegas, sebagai manifestasi dari Islam yang rahmatan lilalamin atau rahmat bagi alam semesra. FJI memiliki semboyan yang sangat Islami “Hidup Mulia atau Mati Syahid”.

sumber: disini
[Continue reading...]

Sabtu, 01 Oktober 2016

Jono Mantap Ingin Menggelar Pernikahan Keduanya di Gereja Paulus, Menteng

- 1 komentar

Jonathan Peter Armstrong alias Jono sudah mantap menikahi perempuan pilihannya, Ika Citrasari atau Tjitje, pada 1 Oktober 2016 nanti. Jono memilih untuk mengucapkan janji sehidup semati di Gereja Paulus, Menteng, Jakarta Pusat.

Sebenarnya, Jono punya alasan tersendiri mengapa memilih tempat itu.

"Hmm.. Kalau di gereja kan sesuatu yang sangat spiritual ya, saya ingin merasakan sakralnya itu saja sih sebenarnya," kata Jono.

Berbeda dengan pernikahan pertamanya dengan Fauziah tahun 2001 silam di Aceh yang sepi dari ingar bingar.

Untuk pernikahan keduanya ini, Jono sudah menyewa sebuah gedung yang lokasinya tak jauh dari lokasi pemberkatan pernikahan.

baca juga: Gracia Indri Sedih Pisah Rumah dengan Suaminya

Menurut Jono, pernikahannya ini memang harus dibuatkan pesta mengingat Tjitje adalah anak tunggal orangtuanya.

"Lumayan heboh karena Tjitje anak satu-satunya. Tapi enggak lebay, enggak di gedung gede dan enggak ngundang satu negara juga.

Kita cuma ngundangin teman dekat dan keluarga. konsep indoor di gereja saja dan ada gedung di sebelah gereja untuk resepsi," kata Jono.

Sementara itu, untuk proses persiapannya, Jono mengaku sudah merampungkannya. Meski Jono dan Tjitje menggunakan jasa wedding organizer, namun mereka berdua tak mau begitu saja lepas tangan.

"Persiapannya masih siap-siapin perintilan buat dekor sama suvenir. Karena kebanyakan kita urus sendiri. WO ada tapi kalau kita mau kerjain sesuatu yang baik dan benar, ya harus kerjain sendiri," kata Jono.

sumber: disini
[Continue reading...]

Kamis, 29 September 2016

Kesaksian Basuki Tjahaha Purnama (Ahok)

- 0 komentar
Saya lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, di Belitung Timur, di dalam keluarga yang belum percaya kepada Tuhan. 

Beruntung sekali sejak kecil selalu dibawa ke Sekolah Minggu oleh kakek saya. Meskipun demikian, karena orang tua saya bukan seorang Kristen, ketika beranjak dewasa saya jarang ke gereja.


baca juga : Sebuah Quotes dahsyat dari Ahok: Kita harus biasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa

Saya melanjutkan SMA di Jakarta dan di sana mulai kembali ke gereja karena sekolah itu merupakan sebuah sekolah Kristen. 

Saat saya sudah menginjak pendidikan di Perguruan Tinggi, Mama yang sangat saya kasihi terserang penyakit gondok yang mengharuskan dioperasi. 

Saat itu saya walaupun sudah mulai pergi ke gereja, tapi masih suka bolos juga. Saya kemudian mengajak Mama ke gereja untuk didoakan, dan mujizat terjadi. 

Mama disembuhkan oleh-Nya! Itu merupakan titik balik kerohanian saya. 

Tidak lama kemudian Mama kembali ke Belitung, adapun saya yang sendiri di Jakarta mulai sering ke gereja mencari kebenaran akan Firman Tuhan.


baca juga : Patut jadi Panutan, Ahok: Saya Mempermalukan Gereja Kristen kalau Korupsi!

Suatu hari, saat kami sedang sharing di gereja pada malam Minggu, saya mendengar Firman Tuhan dari seorang penginjil yang sangat luar biasa. 


Ia mengatakan bahwa Yesus itu kalau bukan Tuhan pasti merupakan orang gila. 

Mana ada orang yang mau menjalankan sesuatu yang sudah jelas tidak mengenakan bagi dia? Yesus telah membaca nubuatan para nabi yang mengatakan bahwa Ia akan menjadi Raja, tetapi Raja yang mati di antara para penjahat untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi Ia masih mau menjalankannya! 

Itu terdengar seperti suatu hal yang biasa-biasa saja, tetapi bagi saya merupakan sebuah jawaban untuk alasan saya mempercayai Tuhan. 

Saya selalu berdoa “Tuhan, saya ingin mempercayai Tuhan, tapi saya ingin sebuah alasan yang masuk akal, cuma sekedar rasa doang saya tidak mau,” dan Tuhan telah memberikan 

PENCERAHAN kepada saya pada hari itu. Sejak itu saya semakin sering membaca Firman Tuhan dan saya mengalami Tuhan.


baca juga : Di Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit ; Ahok Menuai Cintanya

Setelah saya menamatkan pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi pada tahun 1989, saya pulang kampung dan menetap di Belitung. 


Saat itu Papa sedang sakit dan saya harus mengelola perusahaannya. Saya takut perusahaan Papa bangkrut, dan saya berdoa kepada Tuhan. 

Firman Tuhan yang pernah saya baca yang dulunya tidak saya mengerti, tiba-tiba menjadi rhema yang menguatkan dan mencerahkan, sehingga saya merasakan sebuah keintiman dengan Tuhan. 

Sejak itu saya kerajingan membaca Firman Tuhan. Seiring dengan itu, ada satu kerinduan di hati saya untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung.


baca juga : Gara-Gara Kaki Terinjak di Gereja, Jadi Awal Mula Kisah Cinta Ahok Dan Veronica

Papa saat masih belum percaya Tuhan pernah mengatakan, “Kita enggak mampu bantu orang miskin yang begitu banyak. 

Kalau satu milyar kita bagikan kepada orang akhirnya akan habis juga.” Setelah sering membaca Firman Tuhan, saya mulai mengerti bahwa charity berbeda dengan justice. 

Charity itu seperti orang Samaria yang baik hati, ia menolong orang yang dianiaya. 

Sedangkan justice, kita menjamin orang di sepanjang jalan dari Yerusalem ke Yerikho tidak ada lagi yang dirampok dan dianiaya. Hal ini yang memicu saya untuk memasuki dunia politik.

baca juga : Prinsip-prinsip Ahok dalam Berpolitik dan Memimpin.


Pada awalnya saya juga merasa takut dan ragu-ragu mengingat saya seorang keturunan yang biasanya hanya berdagang. 


Tetapi setelah saya terus bergumul dengan Firman Tuhan, hampir semua Firman Tuhan yang saya baca menjadi rhema tentang justice. 

Termasuk di Yesaya 42 yang mengatakan Mesias membawa keadilan, yang dinyatakan di dalam sila kelima dalam Pancasila. Saya menyadari bahwa panggilan saya adalah justice. 

Berikutnya Tuhan bertanya, “Siapa yang mau Ku-utus?” Saya menjawab, “Tuhan, utuslah aku”.
Di dalam segala kekuatiran dan ketakutan, saya menemukan jawaban Tuhan di Yesaya 41. 


Di situ jelas sekali dibagi menjadi 4 perikop. Di perikop yang pertama, untuk ayat 1-7, disana dikatakan Tuhan membangkitkan seorang pembebas. 

Di dalam Alkitab berbahasa Inggris yang saya baca (The Daily Bible – Harvest House Publishers), ayat 1-4 mengatakan God’s providential control, jadi ini semua berada di dalam kuasa pengaturan Tuhan, bukan lagi manusia. 

Pada ayat 5-10 dikatakan Israel specially chosen, artinya Israel telah dipilih Tuhan secara khusus.

Jadi bukan saya yang memilih, tetapi Tuhan yang telah memilih saya. 


Pada ayat 11-16 dikatakan nothing to fear, saya yang saat itu merasa takut dan gentar begitu dikuatkan dengan ayat ini. 

Pada ayat 17-20 dikatakan needs to be provided, segala kebutuhan kita akan disediakan oleh-Nya. 

Perikop yang seringkali hanya dibaca sambil lalu saja, bisa menjadi rhema yang menguatkan untuk saya. Sungguh Tuhan kita luar biasa.


baca juga : Ahok ke Jemaat Gereja: Doakan Kami Bisa Mewujudkan Keadilan Sosial


Di dalam berpolitik, yang paling sulit itu adalah kita berpolitik bukan dengan merusak rakyat, tetapi dengan mengajar mereka.


Maka saya tidak pernah membawa makanan, membawa beras atau uang kepada rakyat. 

Tetapi saya selalu mengajarkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin: yang pertama, bersih yang bisa membuktikan hartanya dari mana. 

Yang kedua, yang berani membuktikan secara transparan semua anggaran yang dia kelola. 

Dan yang ketiga, ia harus profesional, berarti menjadi pelayan masyarakat yang bisa dihubungi oleh masyarakat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. 

Saya selalu memberi nomor telepon saya kepada masyarakat, bahkan saat saya menjabat sebagai bupati di Belitung. 

Pernah satu hari sampai ada seribu orang lebih yang menghubungi saya, dan saya menjawab semua pertanyaan mereka satu per satu secara pribadi. 

Tentu saja ada staf yang membantu saya mengetik dan menjawabnya, tetapi semua jawaban langsung berasal dari saya.

Pada saat saya mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung juga tidak mudah. Karena saya merupakan orang Tionghoa pertama yang mencalonkan diri di sana. 


Dan saya tidak sedikit menerima ancaman, hinaan bahkan cacian, persis dengan cerita yang ada pada Nehemia 4, saat Nehemia akan membangun tembok di atas puing-puing di tembok Yerusalem.

Hari ini saya ingin melayani Tuhan dengan membangun di Indonesia, supaya 4 pilar yang ada, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya wacana saja bagi Proklamator bangsa Indonesia, tetapi benar-benar menjadi pondasi untuk membangun rumah Indonesia untuk semua suku, agama dan ras. 


Hari ini banyak orang terjebak melihat realita dan tidak berani membangun. Hari ini saya sudah berhasil membangun itu di Bangka Belitung. 

Tetapi apa yang telah saya lakukan hanya dalam lingkup yang relatif kecil. Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin melakukannya di dalam skala yang lebih besar.

Saya berharap, suatu hari orang memilih Presiden atau Gubernur tidak lagi berdasarkan warna kulit, tetapi memilih berdasarkan karakter yang telah teruji benar-benar bersih, transparan, dan profesional. 


Itulah Indonesia yang telah dicita-citakan oleh Proklamator kita, yang diperjuangkan dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati Rakyat Indonesia.

sumber : disini
[Continue reading...]

Sabtu, 24 September 2016

Untuk dukung toleransi, tempat ibadah baik masjid atau Gereja di cat Kuning.

- 0 komentar


Masjid dan gereja di daerah kumuh ibu kota Kenya, Nairobi, dicat kuning sebagai bagian dari usaha untuk mempromosikan toleransi agama dan meningkatkan kesatuan.

Sampai sejauh ini dua gereja dan satu masjid sudah dicat, tetapi rencananya program ini akan diperluas di daerah Kibera dan seluruh bagian negara itu.

Para pemimpin keagamaan mengatakan kepada BBC bahwa kadang-kadang muncul perasaan buruk di antara penganut Kristen dan Islam di Kenya, dan mencat gedung keagamaan adalah cara warga untuk tetap saling bergaul.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kenya mengalami sejumlah aksi teror yang 'dianggap benar' menurut agama.

Pada permulaan bulan September, sebuah pengadilan Kenya memutuskan bahwa sekolah-sekolah Kristen tidak boleh melarang perempuan.

Muslim mengenakan jilbab sebagai bagian dari seragam mereka karena para penyelenggara pendidikan harus merangkul prinsip keberagaman dan nondiskriminasi.

Sekitar 11% penduduk Kenya adalah Muslim, sementara 83% memeluk agama Kristen.

Sebelumnya, sekolah-sekolah negeri sudah membolehkan penggunaan jilbab.

sumber : disini
[Continue reading...]

Senin, 19 September 2016

Pelaku Pindahkan Sibori di Gereja Kleca Solo: Kondisi Kejiwaan Pelaku Labil

- 0 komentar

INILAH dugaan sementara tentang motif tersangka pelaku ‘pemindahan’ sibori dan piksis dari dalam tabernakel ke sebuah meja di depan tabernakel yang terjadi di Gereja St. Paulus Paroki Kleca di Solo (Surakarta), Jawa Tengah, Minggu dini hari sekitar pukul 01.20 WIB semalam. 

Pemicunya adalah kondisi kejiwaan tersangka pelaku yang tidak normal alias labil.

Demikian keterangan singkat Pastor Kepala Paroki Kleca Romo Agustinus Suwartana Susilo MSF menjawab Sesawi.Net melalui pesan singkat di jalur pribadi pada hari Minggu malam pukul 21.30 WIB.

baca juga : Maling Aneh masuk Gereja St. Paulus Paroki Kleca Solo

“Dugaan sementara tetang motivasi pelaku mengarah ke situ,” tandas pastor anggota Kongregasi Imam-imam Keluarga Kudus (MSF) Provinsi Jawa yang menerima tahbisan imamatnya di tahun 1995 ini.

Menurut Romo Susilo MSF –demikian panggilan akrabnya di kalangan teman-teman alumni Fakultas Teologi Wedhabakti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang mengenalnya– dugaan ke arah kondisi jiwa yang labil itu didukung oleh ‘kesan’ tingkat aksi pengrusakannya relatif ‘sederhana’.

Yang dilakukan hanya membuka pintu tabernakel, memindahkan sibori berisi hosti dan piksis berisi hosti besar ke meja di depan tabernakel. 

Lalu, mencoret-coret dinding dekat tabernakel di tembok sisi barat dengan kata-kata berbahasa Inggris dengan sedikit nada provokatif.

Menurut Romo Susilo MSF, kini polisi masih mengembangkan kasus ini.

Tentang jatidiri pelaku, Romo tidak bersedia berkomentar lebih jauh. Hanya saja dari KTP yang didapatkan pihak kepolisian, tersangka pelakunya berasal dari Madiun, Jawa Timur

sumber : disini
[Continue reading...]

Kamis, 15 September 2016

Paus: Pastor Hamel adalah Martir Menuju Gelar Santo

- 0 komentar



VATIKAN, Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, menyebut Pastor Jacques Hamel, yang tewas akibat serangan teroris berpisau di Perancis Juli lalu, adalah seorang martir.

Tak hanya itu, Paus pun menyebut Hamel telah membuka jalan untuk menjadi santo.

Pernyataan ini diungkapkan Paus dalam misa khusus bagi para peziarah dari daerah Rouen, Perancis.

Di wilayah itulah dua teroris menyerbu ke gereja di Saint-Étienne-du-Rouvray, dan lalu membunuh pastor berusia 85 tahun itu.
 
"Tuhan menerima kemartirannya di atas altar Kristus," kata Paus, di kapel tempat dia tinggal di Vatikan, Rabu (14/9/2016).

"Dia memberikan nyawanya untuk kita, dengan tidak menyangkal Yesus," kata Paus dalam bahasa Italia, seperti diberitakan Reuters.

"Dia adalah martir, dan martir masuk dalam beatifikasi," kata dia.

Martir adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani, yang artinya "saksi" atau "orang yang memberikan kesaksian".

Kata ini umumnya dipakai untuk orang-orang yang berkorban, sering kali sampai mati, demi kepercayaannya.

Sementara itu, beatifikasi dalam Gereja Katolik adalah deklarasi oleh Paus bahwa orang mati dalam keadaan bahagia, dan membuka langkah untuk kanonisasi.

Kanonisasi merupakan sebuah proses yang membuktian bahwa kandidat telah menjalani kehidupan dengan kebajikan heroik (heroic virtues) sehingga layak untuk dinyatakan sebagai santo.  

Biasanya, sebuah keajaiban diperlukan sebelum seorang ditetapkan sebagai santo.

Namun, persyaratan itu bisa dikesampingkan jika orang itu terbukti meninggal sebagai martir.

Gereja Katolik menganugerahkan gelar kesucian kepada orang-orang yang dianggap begitu suci selama hidup. 

Mereka diyakini telah bersama dengan Allah, dan bisa memohon kepada Allah untuk melakukan mukjizat.

Dalam khotbahnya kali ini, Paus pun meminta kepada semua agama untuk menyerukan bahwa pembunuhan yang mengatasnamakan agama adalah perbuatan setan. 

Diberitakan sebelumnya, Hamel dibunuh oleh dua warga Perancis, yang menjadi aksi pertama teroris menyerang gereja di wilayah Eropa barat.

Aksi teror ini terjadi 12 hari setelah aksi seorang warga Tunisia yang mengaku tergabung dalam kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Nice.

Dia menabrakkan truk yang dikemudikannya ke kerumunan massa dan menewaskan 84 orang. Warga yang menjadi korban sedang berkumpul dalam malam perayaan Bastille Day.

sumber: disini
[Continue reading...]

Rabu, 14 September 2016

Sekitar 2 Dekade lagi ada pertumbuhan 400 Juta Orang Kristen di Cina!

- 0 komentar


Pada bulan September 2013 lalu, misi Protestan di Cina genap berumur 206 tahun. Menurut perkiraan beberapa lembaga misi, jumlah umat Kristen Protestan saat ini sudah mencapai sekitar 160 juta jiwa. 

Berkembang 100 kali lipat lebih sejak tahun 1949. Jumlah ini masih akan bekembang tiga kali lipat di generasi berikutnya. 

Dua dekade lagi populasi Kristen Protestan bisa mencapai 400 juta jiwa. Ini sungguh suatu mujizat dan memperlihatkan bahwa di Cina saat ini sedang terjadi gelombang kebangunan rohani yang besar. 

Sedang terjadi perubahan transformatif sebagai hasil salib. Ini adalah momentum emas, renesans Kristen untuk Cina. Saat ini, Kristen Protestan merupakan agama yang paling cepat pertumbuhannya di Cina. 

Cina merupakan satu-satunya ladang misi yang paling berbuah di dunia. Cina akan menjadi tulang punggung dan pusat agama Kristen menggantikan AS dan Eropa. Hal ini karena semangat  misi orang Cina sangat kuat sekali 

Kekristenan akan menjadi salah satu kekuatan besar pembentuk kebudayaan Cina dan Asia. 

Walaupun populasinya belum menjadi mayoritas, akan tetapi dengan populasi 160 juta yang yang antusias bagi Kristus, pengaruh gereja pada masyarakat Cina semakin besar dalam dunia politik, budaya, bisnis, dan media.Mantan Presiden Cina, Hu Jintao pun mengakui bahwa masa depan Cina akan sangat ditentukan oleh Kekristenan. Disamping itu, perkembangan orang Cina Kristen di perantauan (luar negeri) juga luar biasa.

Perkembangan jaringan komunitas-komunitas Cina di seluruh dunia akan membuat kekristenan Cina memainkan peran global yang besar dalam dinamika geopolitik dan demografis dunia. 

Jaringan Cina Kristen akan menjadi komando dan penggerak ekspansi misi global.

Revolusi Kebudayaan telah mengecewakan masyarakat Cina.Indoktrinasi (cuci otak) ajaran komunisme/atheisme yang materialistis telah membuat orang Cina menjadi sangat egoistis, korup dan asusila.

Ajaran Komunis telah membuat orang Cina “kehilangan jiwanya”. Sehingga kondisi ini juga membuat mereka sangat haus akan hal-hal rohani. Selama 200 tahun lebih kekristenan menyesuaikan diri dengan realitas masyarakat setempat. 

Dengan banyaknya pemimpin-pemimpin pribumi, literatur Kristen yang kontekstual, pertumbuhan gereja yang cepat/dramatis, distribusi geografis, banyaknya jumlah orang Kristen, pengaruh sosial, perkembangan kemandiriannya dan status resminya, -saat ini agama Kristen tidak lagi dipandang sebagai agama yang diimpor dari Barat, tetapi sebagai agama orang Cina. 

Saat ini kalau di Barat kekristenan sudah diasosiasikan sebagai agama tradisional, sebaliknya di Cina kekristenan dianggap sebagai agama modern, bisnis dan sains.

Dekadensi moral, keserakahan dan korupsi sedang merajalela di Cina. Orang Cina dan banyak orang dalam pemerintahan, bahkan ilmuwan-ilmuwan sosial percaya bahwa nilai-nilai Kekristenan merupakan sumber, harapan dan solusi terbaik untuk membangun moralitas masyarakat. 

Pemimpin-pemimpin pemerintah Cina sadar bahwa mereka memerlukan etos kerja yang kuat, kasih akan sesama, disiplin diri dan kepercayaan (integritas) sebagai mesin akselerator dan dinamisator pertumbuhan ekonomi bangsa agar bisa booming terus. 

Pemerintah Cina melihat bahwa kekristenan Protestanlah yang paling berjasa dalam memajukan sistim pendidikan dan kebudayaan Cina modern, melalui institusi-institusi pendidikan dan sosial yang mereka bangun. 

Moralitas Kristen diperlukan untuk menjamin stabilitas sosial dan pertumbuhan ekonomi Cina. Jadi mereka melihat bahwa sama seperti kesuksesan Eropa Barat dan Amerika Serikat karena ditopang kekristenan, Cina pun juga akan maju apabila ditopang oleh fondasi kekristenan yang kuat.

Kemunduran ekonomi AS dan Eropa, di mata orang Cina Kristen disebabkan karena kemerosotan iman orang Kristen dan sekularisme. 

Karena itu, orang Cina berharap dengan memeluk Kristen dan belajar dari sukses masa lalu dan kegagalan AS dan Eropa saat ini, mereka akan bisa lebih makmur di masa yang akan datang. 

Mereka percaya Cina akan bisa menjadi lebih hebat kalau dibangun diatas Kristus dan kekristenan yang Injili.

Walaupun kebebasan beragama saat ini dijamin konstitusi, namun lebih banyak umat Kristen  lebih senang bergabung dengan Gereja/Persekutuan bawah tanah, karena lebih bebas kotbah dan ibadahnya, lebih mandiri  dan tidak diawasi oleh Partai Komunis. 

Partai Komunis memang membiarkan kekristenan berkembang lagi, karena mempertimbangkan faktor manfaat ekonomis dan sosialnya, namun mereka masih ingin mengawasi dan mengontrol orang-orang Kristen, dengan menentukan tempat dan jadwal ibadah dan apa isi kotbahnya.

Gereja-gereja rumah (bawah tanah) Protestan sebenarnya tetap ditolerir asal mereka menghindari konfrontasi dengan pemerintah dan jemaat mereka tidak lebih dari 25 orang (Karena kalau berkumpul lebih dari 25 orang harus mendapat izin dari pemerintah). 

Partai Komunis mengatur agar Gereja rumah tetap kecil supaya mereka tidak berkembang sehingga bisa membahayakan kekuasaan partai lokal. 

Akan tetapi, justru kebijakan pemerintah Komunis ini yang membuat gereja-gereja rumah semakin bertumbah bak jamur di musim hujan. Karena begitu berkembang, mereka akan membuka cabang-cabang baru.

Partai Komunis sadar, kalau mereka terlalu menekan kekristenan akan timbul perlawanan terorganisir. Akan tetapi kalau terlalu bebas bisa mempengaruhi kepemimpinan mereka. 

Mereka sadar bahwa Gereja sangat berperan dalam peristiwa-peristiwa yang mendorong pada keruntuhan Tembok Berlin dan kemajuan demokrasi di Eropa Timur. 

Mereka sadar bahwa usaha-usaha untuk menjatuhkan komunisme di Uni Soviet sebagian besar dilakukan oleh orang-orang Krsiten. Pemerintah Cina juga tahu bahwa 30% orang yang terlibat dalam aksi demonstrasi pemberontakan Tiananmen pada tahun 1989 adalah aktifis-aktifis Kristen.

Di Cina, ada satu Gereja yang memiliki 100.000 cabang, -rata-rata 1 gereja memiliki 50 orang. Maka jumlah anggota gereja ini 5 juta orang lebih. 

Meskipun mengalami perkembangan yang pesat, tetapi kualitas, pelayanan dan kekuatan orang Kristen di Cina masih kurang. Masih harus belajar dari Korea Selatan, misalnya. 

Salah satu problem Gereja di Cina saat ini adalah minimnya pemimpin yang terdidik dan terlatih secara akademis (khususnya di Gereja-gereja bawah tanah). 

Puji Tuhan, sudah mulai banyak yayasan-yayasan dan seminari yang berjuang untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin gereja yang berkualitas.

Gereja-gereja bawah tanah merupakan tempat beribadah satu-satunya selama penganiayaan pada masa Revolusi Kebudayaan.

Gereja Cina saat ini merupakan cermin masyarakat Cina saat ini, sedang mengalami transformasi yang begitu cepat dan besar. Ada lima tren yang akan membuat Gereja Cina terlibat dalam misi dunia, yaitu 

Pertama
Urbanisasi. Pada saat Mao Zedong mati, 79 % orang Cina adalah petani. 

Tetapi pada tahun 2015 nanti lebih dari separuh penduduk Cina akan tinggal di kota-kota besar. 

Dengan terjadinya perubahan dalam lingkungan sosial, gereja gereja desa akan menjadi semakin modern, mempromosikan hubungan antara desa-desa petani dan kota-kota besar. 

Banyak pekerja migran yang tertarik kepada kekristenan dan bergabung dengan gereja-gereja rumah. Pekerja migran biasanya merupakan korban diskriminasi dan dianggap warga Negara kelas dua. 

Di gereja rumah mereka sangat disambut.  

Kedua
Berkembangnya Kelas Menengah.  Mayoritas orang Cina saat ini adalah kelas menengah, yang tidak bekerja lagi secara manual, tetapi lebih kepada kemampuan otak. Jumlah pengguna handphone dan internet terbanyak di dunia adalah orang Cina. 

Ini membuat mereka semakin terbuka kepada dunia luar dan Injil. Gereja di Cina saat ini penuh oleh kalangan kelas menengah dan kerah putih.  

Ketiga
Ledakan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Tuhan pasti sangat mengasihi Cina, sehingga Dia menciptakan begitu banyak orang Cina. 

Setiap minggu ada 3 juta orang lahir di Cina. Cina saat ini sangat aktif berinvestasi di Afrika, Timur Tengah dan Asia Tenggara. 

Bahkan ekonomi Eropa saat ini bergantung pada bantuan Cina.  

Keempat 
Kebangunan rohani. Meskipun Cina tidak punya pendeta-pendeta kebangunan rohani Protestan yang besar-besar seperti  Jonathan Edward, Charles Spurgeon, George Whitefield dan Wesley bersaudara, Cina saat ini sedang mengalami gelombang kebangunan rohani yang massif.  

Kelima
orang Cina memiliki semangat berpetualang ke seluruh dunia, seperti AS dan Inggris dulu, yang mempunyai jiwa untuk mengubah dan menaklukkan dunia. Sekarang adalah giliran Cina. 

Ada banyak pengusaha Cina Kristen, khususnya dari Wenzhou, yang dikenal sebagai “Yerusalem”nya Cina, yang aktif mendukung pembangunan gereja lokal secara finansial. 

Mereka membangun gereja-gereja besar dan ini membuat pertumbuhan orang Kristen semakin cepat. Kelima faktor/tren itu yang juga membuat AS dan Inggris berkontribusi pada misi dunia dulu.

Gereja di Cina saat ini sedang mempersiapkan diri untuk terlibat aktif dalam transformasi misi dunia dan menjadi kekuatan misi terbesar di dunia. 

Mereka begitu antusias memberitakan Injil dan ingin membangun masyarakat Cina dengan nilai-nilai Injil. Karena mereka sangat yakin Injil membawa kemerdekaan, pembebasan dan kesejahteraan.

sumber : diswini
[Continue reading...]

97 Laporan dari Komnas HAM, Soal Pembangunan Rumah Ibadah

- 0 komentar


Jakarta - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Imdadun Rahmat mengatakan pihaknya sedang menangani 97 pengaduan soal pembangunan tempat ibadah. 

Menurut dia, pengaduan terbanyak berkaitan dengan pembangunan gereja Kristen, Katolik, dan masjid.

Imdadun berujar banyaknya pengaduan menunjukkan bahwa sikap toleransi dalam beragama masih menjadi barang mewah di Indonesia. 


"Kelas kita masih sampai di situ, belum mampu merayakan perbedaan," kata Imdadun di Gereja Santa Anna, Sabtu, 10 September 2016.

Imdadun menganggap belum semua umat beragama menghargai, menghayati, dan menghormati perbedaan. 


Sehingga, kata dia, masalah rumah ibadah sering dijadikan alasan bagi kelompok mayoritas untuk menindas minoritas. 

"Kalau ada rumah ibadah yang berbeda seolah-olah ada ancaman besar, akan membuat dia masuk neraka," ujarnya.

Imdadun juga menganggap saat ini sebagian umat beragama mengalami kecenderungan hanya mau menerima yang sama dengan dirinya atau hemofilia. 


Padahal, kata dia, umat beragama memiliki kewajiban memajukan kemanusiaan. 

"Kalau tidak dikikis, kita tidak akan siap bertoleransi," katanya.
Imdadun menuturkan Indonesia  menghadapi tantangan berat dalam membangun toleransi. 


Sebab realitasnya Indonesia adalah negara yang dihuni beragam suku, agama, ras, dan golongan. 

"Intoleransi tidak boleh dibiarkan dan harus jadi perhatian," kata Imdadun.

Imdadun mengimbuhkan, setiap orang memiliki kebebasan memilih aliran kepercayaan dan mahzab kepercayaannya. 


"Memilih ada dalam iman, dalam pikiran, dan dalam hati. 

Dia tidak boleh diatur, karena tanpa diatur iman dalam hati tidak akan mengganggu orang banyak.

sumber : disini
[Continue reading...]

Selasa, 13 September 2016

Gereja Kristen Ambon Sumbang Hewan Kurban

- 0 komentar


Ambon - ‎Gereja Protestan Maluku (GPM) menyerahkan hewan kurban kepada Panitia Hari Raya Qurban Masjid An Nur, Desa Batu Merah, Sirimau Kota Ambon. 

Demikian dikatakan Ketua Sinode GPM  Pdt A.J.S. Werinussa kepada wartawan, Ahad, 11 September 2016.

Menurut Werinussa, ‎GPM melihat tindakan berkurban bukan hanya sebuah rutinitas kegiatan sosial semata, namun lebih dari itu, adalah penghayatan terhadap nilai-nilai ritual yang mendalam.


Untuk itulah, GPM dalam gagasan 'gereja orang basudara', mewujudkan kebersamaan hidup berdampingan sebagai orang basudara salam sarane (Islam – Kristen), meyerahkan hewan kurban berupa seekor sapi kepada Muslim di Desa Batu Merah.


Hewan kurban diserahkan pendeta A.Hetharion, yang didampingi oleh pendeta .A.Latupeirissa, diterima Panitia Hari Raya Qurban Masid Annur Desa Batu Merah. ‎


"Bagi kami, nilai hewan bukan menjadi ukuran, namun makna saling berbagi adalah wujud hidup orang basudara," ujar Irsal Lisaholit, sekretaris Panitia Idul Qurban Majid An Nur.

sumber : disini
[Continue reading...]

Selasa, 06 September 2016

Bapak Uskup Agung Medan, Ampuni Pelaku Penyerangan Romo Albert Pandiangan OFMCap

- 0 komentar


Uskup Medan Mgr. Anicetus B. Sinaga dengan kedua orangtua pelaku penyerangan terhadap Pastor Albertus Pandingan di Gereja St. Joseph di Medan 28 Agustus 2016 (foto doc Internet)

GEREJA Katolik yang bermurah hati dan bersedia memberi ampun. Inilah yang dilakukan oleh Bapak Uskup Keuskupan Medan Mgr. Anicetus B. Sinaga OFMCap bersama Pastor Albertus Pandiangan OFMCap kepada keluarga Hasugian di Medan. 

Tindakan kasih berupa memberi ampunan dan tindakan menghayati semangat Tahun Kerahiman Ilahi sebagaimana diajarkan oleh Paus Fransiskus melalui Misericordiae Vultus ini terjadi di Wisma Keuskupan Agung Medan (KAM), di Ibukota Provinsi Sumatra Utara, pada hari Senin tanggal 5 September 2016.

Bapak Uskup Agung Keuskupan Agung Medan Mgr. Anicetus B. Sinaga dengan suka hati menerima kedatangan keluarga Hasugian untuk silahturami. 

Dalam pertemuan itu, Pastor Albertus Pandingan OFMCap berhalangan hadir.

Mgr. Anicetus B. Sinaga OFMCap dan Pastor Albertus Pandiangan OFMCap adalah imam-imam Fransiskan Kapusin.

“Bapak Makmur Hasugian bersama Ibu Boru Purba, kedua orangtua pelaku penyerangan terhadap Pastor Albertus Pandiangan di Gereja St. Joseph Medan, datang ke Wisma Keuskupan Agung Medan pada hari Senin kemarin. 

Mereka datang atas inisiatif sendiri dan kami senang menerima mereka,” kata Uskup Agung Keuskupan Agung Medan Mgr. Anicetus B. Sinaga OFM dalam rangkaan kalimat pesan pendek kepada Redaksi Sesawi.Net, Selasa siang tanggal 6 September 2016.

Minta maaf dan diberi ampunan

“Mereka datang untuk maksud minta maaf kepada Uskup dan Pastor Pandiangan atas insiden beberapa waktu lalu. 

Dengan tangan terbuka dan hati yang longgar, kami menerima maksud baik mereka,” tandas Mgr. Anicetus menjawab pertanyaan Sesawi.Net melalui jalur pribadi.

Kedatangan pasutri Makmur Hasugian bersama Ibu Boru Purba difasilitasi oleh serombongan pengacara dari Peradi Medan. 

Pertemuan silahturami itu sendiri dimoderatori oleh A. Dewanto Handoko SH, anggota  Pengurus Forum Masyarakat Katholik Indonesia  (FMKI) Sumut.

Kepada Sesawi.Net, Uskup Agung Keuskupan Medan menegaskan adanya empat hal yang menjadi bahan diskusi sepanjang pertemuan silahturahmi tersebut. Di antaranya adalah


1. Aspek moral: Keuskupan Agung Medan sangat mengapreasi inisiatif pribadi keluarga pelaku untuk datang memohonkan maaf atas terjadinya insiden beberapa waktu lalu.

 2. Belas kasih: Keuskupan Agung Medan dalam hal ini Uskup Agung KAM dan Pastor Albertus Pandingan OFMCap dengan semangat kristiani sepenuh hati memberi ampun dan memaafkan pelaku dan berusaha menghapus luka di batin.


Insiden penyerangan terhadap Pastor Albertus Pandiangan OFMCap terjadi di Gereja St. Joseph tak jauh dari Kampus Universitas Sumatra Utara (USU) di Jl. Dr. Mansyur, Kota Medan, hari Minggu tanggal 28 Agustus 2016 pekan silam. 

Insiden ini terjadi saat berlangsung misa mingguan di hari Minggu tersebut.

Sesaat setelah berlansung Bacaan Injil, pelaku yang masih mengenakan ransel punggung bergerak mendekati pastor dan mencoba menyerangnya dengan bersenjatakan pisau. 

Dari dalam ranselnya ditemukan kapak dan beberapa peralatan seperti kabel dan lainnya.

Pelaku berhasil dibekuk oleh umat yang tengah mengikuti misa. Polisi memastikan bahwa pelaku bertindak secara individual dan tidak terkait dengan kelompok radikal mana pun.

sumber : disini

[Continue reading...]

Minggu, 04 September 2016

Gereja Anglikan Inggris diserukan terima padri LGBT

- 0 komentar

Empat belas padri Gereja Inggris yang menikah sesama jenis meminta para uskup untuk meningkatkan upaya membuka kehidupan gereja pada kaum LGBT.

Dalam sebuah surat yang dimuat Sunday Times, mereka mengatakan menginginkan diizinkannya pasangan gay menikah di Gereja.

Sejumlah padri yang menandatangani surat itu untuk pertama kalinya mengungkapkan kepada umum bahwa mereka gay dan sudah menikah.

Surat itu ditulis menyusul pengakuan Uskup Nicholas Chamberlain hari Jumat bahwa dia adalah seorang gay dan menjalin sebuah hubungan kendati hidup berselibat.

baca juga : Keputusan Muktamar Gereja Katolik tolak pernikahan gay

Kaum padri itu mengatakan, para uskup harus berani dan mendorong kaum gay untuk 'merayakan tanpa rasa takut dan dalam keterbukaan,' meskipun mereka mengatakan bahwa sekarang belum waktunya untuk mengubah pemahaman resmi gereja tentang pernikahan.

Surat itu berbunyi: "Tetapi banyak paroki kami telah mengambil langkah itu dan sekarang saatnya untuk menghormati keragaman teologi yang ada dalam Gereja sekarang ini dan bahwa ada lebih dari satu pemahaman tentang bagaimana seorang Kristen yang saleh mengimani isu-isu ini.

Uskup Chamberlain mengungkapkan bahwa dia adalah seorang gay dalam sebuah wawancara dengan The Guardian. Dalam wawancara itu dia mengatakan dia tetap mematuhi pedoman Gereja, yang mengharuskan pendeta untuk tetap selibat.

Menanggapi pengakuan itu, kelompok Anglikan yang konservatif, Gafcon mengatakan, penunjukkan seorang pria gay sebagai uskup Grantham merupakan 'sebuah kekeliruan besar.'

Uskup Chamberlain ditahbiskan tahun lalu oleh Uskup Agung Canterbury, Justin Welby - yang mengatakan bahwa ia sudah tahu tentang seksualitas Chamberlain.

Dalam ucapannya bulan Januari lalu, Uskup Agung Canterbury meminta maaf atas 'penderitaan dan rasa sakit' yang disebabkan oleh Gereja Anglikan terhadap komunitas LGBT.

Di lain pihak, 72 anggota sinoda umum yang tradisionalis justru menyurati para uskup untuk 'mematuhi ajaran Alkitab tentang seksualitas. 

sumber : disini

[Continue reading...]

Keputusan Muktamar Gereja Katolik tolak pernikahan gay

- 0 komentar

Para Uskup Katolik Roma mencapai sebuah kompromi dalam muktamar gereja mengenai isu-isu yang yang bersifat memecah belah. 

Doktrin mengenai perceraian telah melunak tetapi sikap gereja terhadap homoseksualitas tidak berubah. 

baca juga: Gereja Anglikan Inggris diserukan terima padri LGBT

Setelah pertemuan berakhir Paus Fransiskus muncul untuk mengkritik para uskup konservatif.

Gereja, kata dia, harus menghadapi isu-isu yang sulit "tanpa rasa takut, tanpa menguburkan kepala kita di dalam pasir".

Dalam muktamar gereja, sebutan untuk pertemuan para pemimpin Katolik Roma, para uskup memberikan suara untuk 94 pasal yang berkaitan dengan bagaimana gereja memperlakukan keluarga.

Yang paling kontroversial, adalah masalah yang berkaitan dengan apakah orang yang bercerai dan menikah kembali dapat diijinkan untuk memainkan peran yang penuh dalam gereja, atau hanya selintas saja.

Naskah itu menyetujui untuk melakukan pendekatan kasus per kasus.

Hasil pertemuan juga menegaskan kembali ajaran gereja bahwa homoseksual tidak seharusnya didiskriminasi tetapi disebutkan "sama sekali tidak ada dasar" untuk pernikahan gay.

Dalam kesimpulannya mengenai pertemuan selama tiga pekan, Paus Fransiskus mengatakan dia ingin muktamar itu dapat "mendengarkan terhadap dan membuat suara dari para keluarga terdengar".

Tetapi dia mengatakan muktamar telah "secara nyata bersandar pada hati yang tertutup yang seringkali tersembunyi bahkan dibalik ajaran gereja atau niat baik", keterangan itu tampak sebagai sebuah serangan bagi konservatif.

Dia juga mengakui perbedaan dengan gereja, dan mengatakan "apa yang tampak normal bagi seorang uskup dalam sebuah kontinen dapat dianggap aneh dan hampir merupakan skandal bagi seorang uskup dari tempat lain".

Naskah yang disetujui dalam muktamar gereja hanya sebagai pedoman dan Paus Fransiskus harus memutuskan apakah akan melanjutkannya atau tidak.

Tahun lalu, muktamar gereja Katolik juga menolak untuk membahas proposal tentang penerimaan gay secara luas meski didukung oleh Paus Fransiskus, keputusan yang disambut kekecewaan dari kelompok HAM gay Katolik.

Dalam pembukaan muktamar gereja tahun ini dibayangi oleh keributan seorang pastor yang mengumumkan bahwa dia memiliki hubungan dengan sesama jenis. 

Dia kemudian dipecat dari tugasnya di Vatikan.

Vatikan membantah laporan sebuah media Italia selama pertemuan para uskup yang menyatakan bahwa Paus Fransiskus memiliki tumor otak. 

Vatikan menyebut berita itu "sungguh-sungguh tidak memiliki tanggung jawab". 

sumber : disini
[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger