Home » Posts filed under Africa
Seorang wanita harus kehilangan nyawanya setelah upaya keajaiban yang
dilakukan seorang pendeta gagal total.
Kejadian itu terjadi di sebuah
Gereja Mount Zion, di Polokwane, Provinsi Limpopo, Afrika Selatan.
Seorang pendeta bernama Lethebo Rabalango itu berniat ingin menunjukkan
kemampuannya bahwa ia benar-benar memiliki keajaiban.
Untuk
membuktikannya, ia mengundang seorang wanita untuk menjadi bagian dari
aksinya.
Wanita itu diminta berbaring di lantai dan kemudian menempatkan speaker
besar di atas tubuh wanita tersebut.
Parahnya lagi, Lethebo duduk di
atas speaker itu dan semakin menambah beban yang harus ditanggung wanita
malang itu.
Dalam salah satu foto yang diperoleh media lokal, pendet kontroversial
itu terlihat duduk nyaman di atas speaker yang menimpa wanita tersebut.
Sepanjang aksinya, pendeta tersebut memberikan mikrofon kepada wanita itu untuk
berbicara, tapi anehnya ia tidak bergerak dan diam saja.
baca juga : Mengaku Nabi dari Africa, mencoba jalan diatas Air gagal, dimakan buaya deh.
Setelah limat menit, sang pastor berserta rekannya mengangkat speaker
dari atas tubuh wanita itu dan ia baru sadar bahwa wanita tersebut sudah
tidak sadarkan diri.
Wanita yang tak disebutkan namanya itu sempat sadar kembali setelah
diberi pertolongan pertama.
Namun ia mengeluh kesakitan karena tulang
rusuknya patah. Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit.
Menurut laporan Jacaranda FM, stasiun radio independen di Afrika
Selatan, mengatakan kalau wanita tersebut meninggal karena pendarahan
internal yang parah.
Lebih buruknya lagi, reaksi pak pendeta Lethebo terhadap kematian wanita yang jadi
korban aksi percobaannya.
Ia mengatakan kalau wanita tersebut memiliki
keyakinan Iman yang kecil sehingga tak mampu melaksanakan tugas sekecil itu.
Para pendeta di Afrika memang terkenal suka menyuruh pengikutnya untuk
melakukan hal-hal aneh.
Seperti memakan rumput, rambut manusia, atau
menjual pena.
DON'T TRY THIS AT HOME!!
sumber : disini
[Continue reading...]
KABAR miris baru saja dikirim oleh Andreas Kristiadi ke meja Redaksi Sesawi.Net,
hari Selasa siang tanggal 12 Juli 2016 ini.
Alumnus Seminari Menengah
Stella Maris Keuskupan Bogor ini mengabarkan, teman angkatan alumni
Seminari Menengah Stella Maris Keuskupan Bogor yakni Pastor Clemencius
Rommy Suriroja SVD kini tengah terjebak di zona perang Sudan Selatan
dimana ia telah menjadi misionaris selama beberapa tahun terakhir ini.
baca juga : Pastor Yang Komentari Hukum Cambuk Aceh Ini Bikin Heboh
“Mohon
doanya bagi teman angkatan kami alumni Seminari Stella Maris Bogor
yakni Pater Clementinus Rommy Suriroja SVD yang sedang mengungsi dengan
umat parokinya di Sudan Selatan.
Itu terjadi, karena sejak hari Senin
kemarin, para pemberontak bersenjata telah berhasil menguasai kawasan di
tempat dimana Pater Rommy berkarya melakukan karya misionernya,”
demikian tulis Andreas kepada Sesawi.Net hari Selasa menjelang petang
hari.
“Semoga Tuhan Yesus dan Bunda Maria selalu melindungi
beliau, para rekan pastor misionaris dan umat paroki di Sudan Selatan,”
lanjut Andreas dalam pesan pendeknya kepada Redaksi.
Masih mencekam
Dalam sebuah rekaman pendek di jalur WA, Romo Rommy pun mengisahkan
suasana yang masih mencekam meliputi hati semua umat parokinya yang
tengah mengungsi ke tempat yang dirasa lebih aman.
“Gimana sikon di sana?,” tanya Andreas.
“Masih mencekam,” jawab Romo Rommy.
“Dimana posisi? Update kabar ya,” pinta Andreas.
baca juga : Andhra Pradesh: uskup Katolik diculik dan dipukuli selama berjam-jam 29/4/2016
“Kami
masih berada di paroki bersama umat. Kami tidak bisa keluar
kemana-mana, karena semua akses menuju areal terbuka sudah ditutup oleh
kaum pemberontak,” demikian Romo Rommy memberikan news update kepada
Andreas yang kemudian diteruskan kepada Redaksi.
baca juga : PRIHATIN, BIARAWATI DITEMBAK di KENYA
Komunikasi Andreas dengan Romo Rommy terjadi pada hari Selasa tanggal 12 Juli 2016 menjelang petang hari.
Andreas dan Romo Rommy adalah teman seangkatan, sesama alumni Seminari Menengah Stella Maris Keuskupan Bogor.
sumber : disini
[Continue reading...]
Harare – Enam anak tewas tenggelam saat dibaptis di sebuah
sungai di Zimbabwe timur, menurut keterangan kepolisian setempat pada
Rabu (8/6).
Penyelenggara acara berhasil dibekuk saat mencoba melarikan diri.
Para
korban terdiri dari dua anak laki-laki dan empat anak perempuan.
Mereka
merupakan bagian dari sembilan anak berusia antara satu hingga sembilan
tahun yang dibaptis oleh dua anggota jemaat Gereja Apostolik.
Baca juga : Lebih dari 50 umat Muslim baptis menjadi Katolik di Wina, Austria
"Enam
anak tewas saat pembaptisan di Desa Muriwo, (Provinsi) Mashonaland
Timur pada Selasa," ujar juru bicara kepolisian Charity Charamba,
seperti dilaporkan AFP.
"Kami ingin memperingatkan warga untuk berhenti melakukan kegiatan berbahaya dengan kedok kebebasan beribadah."
baca juga : Mengaku Nabi dari Africa, mencoba jalan diatas Air gagal, dimakan buaya deh.
Seorang
bocah laki-laki berusia empat tahun berhasil selamat dari sungai meski
tubuhnya gemetar akibat kedinginan dan ditolong oleh warga yang sedang
melintas.
"Setelah mendapati anak-anak tersebut meninggal, para
pelaku melarikan diri, namun mereka berhasil ditangkap. Mereka didakwa
atas pembunuhan."
Kedua tersangka adalah perempuan masing-masing berusia 30 dan 34 tahun.
Gereja-gereja
dan sekte-sekte Apostolik di Zimbabwe menjadi terkenal di negara yang
diterpa penurunan ekonomi bertahun-tahun itu.
Sumber : disini
[Continue reading...]
Kejadian ini berlangsung pada Kamis sore. Referensi Matius 14: 22-33, Mahlangu mengatakan bahwa ia menerima wahyu yang mengatakan kepadanya bahwa dengan iman yang cukup ia bisa mencapai apa yang Tuhan mampu.
Sayangnya dengan langkah kedua ke dalam air Mahlangu menemukan dirinya benar-benar tenggelam. Ia tidak pernah kembali Ada yang mengatakan ia terganggu oleh dering telepon di pengunjung yg hadir. Saat ia menoleh untuk melihat siapa yang membawa telepon ke baptisan, ia kehilangan dia fokus dan mulai tenggelam.
Nabi telah melakukan banyak mujizat lain sebelum; seperti mengubah kacang menjadi selai kacang, dan membuat limun dari lemon.
Tapi kali ini, kuasanya tidak bekerja untuknya. Banyak pengikutnya yang masih shock dan beberapa orang mengatakan ia akan hidup kembali. Sebuah anggota keluarga membantah rumor yang menyatakan bahwa tubuh nabi akan dilelang.
Dia menyatakan bahwa mereka tidak mungkin mengubur terlalu cepat, hanya dalam kasus ia membangkitkan kembali, karena misinya di bumi tidak lengkap.
baca juga : Untuk membuktikan Kuasa Tuhan, Pendeta ini menaruh speakar diatas tubuh seorang jemaat perempuan malah berakibat Kematian
Berjalan di atas air tidak mudah / tidak sembarangan. Tidak terlalu banyak orang bisa melakukannya. Kita semua tahu bahwa Yesus-lah, yang paling sempurna, dalam hal ini.
Para medis tiba di tempat kejadian dua jam kemudian untuk mencoba menyelamatkan apa yang tersisa dari nabi, dan itu sudah terlambat sebagai buaya sudah robek dia dan pakaiannya terpisah, hanya menyisakan topi lutut, siku, tulang rusuk, dan tengkorak. Ini bukan insiden pertama di Afrika.
Di kebun binatang Ibadon di Nigeria selatan-barat, seorang Nabi yang lain mem-proklamirkan diri meng-klaim mampu melakukan apa yang dilakukan oleh Nabi Daniel dari Alkitab dengan berjalan di gua yang penuh oleh singa.
Meskipun ia diperingatkan berkali-kali oleh penjaga kebun binatang, menurut NG Koran, Nabi ini menganggap mereka sebagai tidak lebih dari musuh kemajuan.
Nabi, dengan kerumunan orang yang menonton, mengenakan jubah merah panjang dan terus masuk ke kandang penuh singa. Dalam hitungan detik dari membuka pintu, singa merobek Nabi dari daging ke tulang.
Haruskah harus diberi label peringatan, "DON'T TRY THIS AT HOME".
sumber : disini
[Continue reading...]
SR Veronica Rackova SSPS akhirnya meninggal di RS Nairobi, Kenya, Jumat, 20/5.
Ia ditembak oleh pasukan Sudan People Liberation Army (SPLA), gerakan pemberontak yang ingin merebut kekuasaan sejak Sudan Selatan merdeka tahun 2011.
Insiden ini terjadi di Juba kala Sr Vero sedang mengendarai ambulance dari Pusat Kesehatan Harvester menuju kediamannya di Klinik St Bakhita, Yei, yang dikelola para Suster SSPS, Senin, 16/5.
Suster berusia 58 tahun ini, menjadi misionaris di Sudan Selatan sekitar 6 tahun, sebelumnya ia merasul di Ghana.
Pihak Keuskupan Yei, Juba menyatakan keprihatinannya atas tragedi ini. “Insiden pgenembakan suster ini sungguh mengejutkan seluruh negeri!” ungkap Pastor Emmanuel Sebit, Sekjen Keuskupan Yei, seperti dilansir Agenzia Fides 21/5
sumber : disini
[Continue reading...]
Lebih dari 100 pendeta berlatar-belakang Afrika-Amerika mengajukan
peninjauan kembali terhadap keputusan pengadilan di negara bagian
Michigan, Amerika Serikat, yang menjatuhkan sebuah hasil voting bahwa
pernikahan adalah antara satu orang laki-laki dan satu orang perempuan.
“Fakta bahwa media Amerika dan pihak lainnya secara keliru
mengartikan ‘pernikahan’ tradisional sebagai hal yang sama dengan
perampasan hak-hak sipil warga Hitam Amerika tidak membuat hal itu
demikian,” demikian pernyataan mereka seperti dikutip oleh ChNN.
“Membandingkan dilema pasangan sesama jenis dengan diskriminasi yang
dihadapi oleh orang kulit hitam Amerika selama berabad-abad adalah
distorsi sejarah budaya dan hukum negara kita.”
Para pendeta mengatakan bahwa latar belakang etnis (ras) seseorang
adalah masalah yang sama sekali berbeda dari aktivitas seksual
seseorang.
Sebuah pengadilan tingkat rendah memutuskan Maret lalu bahwa amendemen pernikahan Michigan pada tahun 2004 tidak konstitusional.
Keputusan yang disahkan dengan 59 persen suara, atau hampir 2,7 juta
kertas suara itu menetapkan definisi pernikahan sebagai persatuan antara
seorang laki-laki dan perempuan.
“Untuk menjaga dan melestarikan manfaat dari pernikahan bagi
masyarakat kita dan untuk masa depan generasi anak-anak kita, persatuan
antara seorang pria dan seorang wanita dalam pernikahan akan menjadi
satu-satunya perjanjian yang diakui sebagai pernikahan atau
persatuan yang serupa untuk tujuan apapun,” demikian isi amandemen itu.
Lembaga hukum The Thomas More Law Center mengajukan peninjauan atas nama 110 pendeta Afrika Amerika di Michigan dan Ohio, yang mewakili jutaan orang Kristen.
sumber : disini
[Continue reading...]