Home » Posts filed under Hasil penelusuran untuk Gereja Merah
Ambon -
Gereja Protestan Maluku (GPM) menyerahkan hewan kurban kepada Panitia
Hari Raya Qurban Masjid An Nur, Desa Batu Merah, Sirimau Kota Ambon.
Demikian dikatakan Ketua Sinode GPM Pdt A.J.S. Werinussa kepada
wartawan, Ahad, 11 September 2016.
Menurut
Werinussa, GPM melihat tindakan berkurban bukan hanya sebuah rutinitas
kegiatan sosial semata, namun lebih dari itu, adalah penghayatan
terhadap nilai-nilai ritual yang mendalam.
Untuk
itulah, GPM dalam gagasan 'gereja orang basudara', mewujudkan
kebersamaan hidup berdampingan sebagai orang basudara salam sarane
(Islam – Kristen), meyerahkan hewan kurban berupa seekor sapi kepada
Muslim di Desa Batu Merah.
Hewan kurban diserahkan
pendeta A.Hetharion, yang didampingi oleh pendeta .A.Latupeirissa,
diterima Panitia Hari Raya Qurban Masid Annur Desa Batu Merah.
"Bagi
kami, nilai hewan bukan menjadi ukuran, namun makna saling berbagi
adalah wujud hidup orang basudara," ujar Irsal Lisaholit, sekretaris Panitia Idul Qurban Majid An Nur.
sumber : disini
[Continue reading...]
1. Gereja Katedral
Gereja yang
arsitekturnya bergaya gotik, di Jalan Katedral No 2, Jakarta Pusat.
Letaknya yang tidak berjauhan dengan Masjid Istiqlal ini seakan menjadi
simbol kerukunan antar agama.
Melihat dari gaya arsitekturnya, kamu bisa
tahu kalau gereja ini adalah peninggalan Belanda. Hingga sekarang
gereja ini masih berdiri kokoh dan gagah.
Ternyata, bukan hanya Katedral, gereja tua
yang masih berdiri tegak dengan anggunnya.
Tapi, masih ada beberapa
gereja tua di Jakarta. Dengan sejarah yang tidak akan pernah terhapus,
serta kisah dan keindahan arsitekturnya, kelima gereja ini patut kamu
kenali dan resapi keberadaannya.
2. Gereja Tugu.
Ketika kamu menapaki kaki di depan
pintu gerbang, nuansa Eropa dengan pintu bangunan dan jendela yang khas
langsung terasa.
Gereja Tugu, yang dibuat 1676-1678, merupakan
peninggalan Portugis. Yang membangun pun adalah orang Portugis.
Gereja yang luasnya mencapai 1,5 hektar ini memiliki sejarah yang
panjang. Beberapa kali mengalami renovasi karena kerusakan dan juga
hancur.
Gereja yang memiliki makam Portugis pada halaman depan ini
diresmikan 1748 oleh seorang pendeta, JM Mohr.
baca juga : Gereja Terunik Di Dunia ( Bag I )
3. Gereja Sion.
Bertembok putih, beratapkan genteng merah,
Gereja Sion berdiri kokoh dengan nuansa Belanda yang khas.
Pintu depan
yang besar. Jendela pun lebar.
Gereja yang terletak di Jl Pangeran
Jayakarta ini memiliki 11 makam kuno yang ditandai dengan nisan khas
Belanda.
Gereja ini tadinya dibangun untuk tempat ibadah para tawanan
Portugis yang dibawa dari Malaya dan India.
Makanya, nama lain gereja
ini adalah Portugeesche Buitenkerk yang artinya gereja Portugis di luar
kota
4. Gereja Ayam.
Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa namanya
Gereja Ayam. Jawabannya sederhana.
Karena di atas atap gereja, terdapat
sebuah arah mata angin yang berbentuk ayam.
Gereja peninggalan kolonial
Belanda ini terletak di dearah Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Kamu bisa
menikmati suasana gereja yang dibangun antara tahun 1913 dan 1915 oleh
Ed Cuypers dan Hulswit. Perpaduan arsitektur Italia dan Portugis akan
membuatmu terasa kembali ke masa lalu.
baca juga : Gereja Terunik Di Dunia ( bag II )
5. Gereja Immanuel.
Kamu mungkin sering lewat Gambir
ketika berolahraga di Monas pada Minggu pagi. Nah, di seberang Stasiun
Gambir, ada sebuah gereja tua.
Gereja Immanuel namanya. Gereja
peninggalan Belanda ini memiliki pilar yang sangata besar.
Pilar
raksasanya semakin memperkokoh dan menambah kesan gagahnya bangunan.
Dibangun tahun 1845 dan selesai empat tahun kemudian, gereja ini bukan
hanya bersejarah, tapi juga indah untuk diminikmati saat
memandanginya.
Bayangkan, serambi pada bagian utara dan selatan
melingkar, mengukuti bentuk bangunan gereja.
Nah, itu dia kelima gereja tertua di Jakarta.
Bukan hanya sejarahnya
yang penting, tapi keindahan bangunannya pun wajib kamu resapi.
Kentalnya nuansa kuno ternyata bukan hanya dimiliki Gereja Katedral.
Pokoknya, kamu wajib untuk datang berkunjung keempat gereja tua di Jakarta ini.
sumber : disini
[Continue reading...]