Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Yesus. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Yesus. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Oktober 2016

Doa Bapa Kami Dipanjatkan di Irak Rayakan Kekalahan ISIS di Kota Batella

- 0 komentar


BARTELLA, - Kendati keadaan belum aman sepenuhnya, beberapa orang Kristen Asyur telah berani pulang ke kampung halaman mereka di kota Bartella, sebuah kota di bagian utara Irak yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. 

ISIS telah kalah dan berhasil dihalau dari kota itu.

Mereka menegakkan kembali salib yang pernah dilenyapkan. 

Mereka memasuki ruang gereja yang berantakan dan memanjatkan Doa Bapa Kami, doa universal yang diajarkan Yesus kepada umat Kristen yang mengajarkan kepasrahan, pengharapan dan pengampunan.

Kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS telah dua tahun mengendalikan kota itu. 

Tetapi sejak awal pekan ini, mereka digempur dan takluk kepada pasukan Irak yang didukung oleh koalisi pimpinan AS. ISIS praktis telah terhalau dari kota itu.

Ini mendatangkan sukacita bagi warga Kristen Asyur. Los Angeles Times menggambarkan sukacita itu lewat Hussam Matti, salah seorang penduduk Bartella, yang pulang dan merayakan kekalahan ISIS. 

Ia berlutut ke tanah, meraih dua genggam tanah dan menuangkannya di atas kepalanya. Itu cara dia merayakan telah kembalinya dirinya ke Bartella.

"Ini adalah bumi Bartella," teriaknya. "Ini tanah kami."

Pasukan pemerintah awal pekan ini merebut kembali kota Bartella, yang jaraknya delapan mil di sebelah timur Mosul. 

Namun sampai hari Sabtu, suara desing peluru dan pertempuran masih berlangsung. Kota ini merupakan jalur penting menuju Mosul, kubu utama terakhir ISIS.

Pertempuran juga masih terus berlangsung di Kirkuk, 100 mil di sebelah tenggara Mosul, di mana militan ISIS sebelumnya telah meluncurkan kontra-serangan besar. 

Para pejabat lokal mengatakan sedikitnya 80 orang tewas dalam operasi itu, sebagian besar aparat keamanan Kurdi, dan sekitar 170 luka-luka.

Mayat 56 gerilyawan ISIS telah diangkut dari kota itu, kata para pejabat setempat.

"Hampir semua teroris yang masuk Kirkuk telah dieliminasi, dan kami memiliki kontrol penuh, kecuali mungkin satu daerah di mana mereka sedang dpaksa akan keluar," kata Perdana Menteri Irak Haider Abadi setelah pertemuan di Baghdad dengan Menteri Pertahanan AS Ash Carter pada hari Sabtu.

Pulang ke Rumah adalah Perayaan

Dikuasainya Bartella dianggap sebagai langkah besar karena sebelumnya ini merupakan rintangan penting menuju Mosul. 

Dan bagi warga, kembali untuk pertama kalinya ke Bartella  sejak militan ISIS diusir pekan ini, merupakan perayaan.

Dulu mereka tidak pernah terpikir kota kecil berpenduduk 20.000 ini akan jatuh ke dalam cengkeraman ISIS. 

Tetapi dua tahun lalu ISIS memasuki kota dan mengumumkan kekhalifahan mereka.

Beberapa minggu setelah Mosul jatuh, warga Bartella masih berkumpul di kafe-kafe kecil minum kopi dan bermain domino. Mereka masih yakin bisa tinggal di kota itu. 

Lalu para jihadis ISIS menghancurkan semua ketentraman. Mereka menghabisi tentara pasukan Kurdi yang menjaga Bartella.

Para warga Kristen itu pun mengungsi.

Minggu ini, dalam kampanye untuk membebaskan Mosul, anggota pasukan elit Counter-Terrorism Services Irak menghalau militan ISIS dari Bartella. Itu merupakan pertempuran yang brutal.

Tembak-menembak terjadi di jalanan dan di berbagai front.

Pasukan Irak berhasil sepenuhnya merebut kembali kota Bartella, walau masih menghadapi perlawanan di beberapa kantong perlawanan.

Bagi Matti, meskipun masih berbahaya, tidak ada ketakutan untuk pulang, setelah dua tahun mengungsi ke Baghdad.

"Dalam dua tahun ini saya (serasa) mati. Sudah 32 tahun saya hidup -- saya akan melupakan mereka (ISIS). 

Sekarang saya lahir kembali," kata dia, didampingi beberapa anggota pasukannya, semuanya adalah milisi Kristen Kurdi.

Mereka membawa dua potong kayu untuk dijadikan berbentuk salib. Mereka membawanya ke puncak Mar Smony, gereja di sisi timur kota. 

Mereka mengangkat salib ke atas kubah gereja dan menghiasinya dengan bendera Irak. 

Salah seorang dari mereka, dengan sentuhan upacara, menyusun dekorasi kandang Natal yang ia dapatkan dari dalam ruangan gereja yang sudah hancur.

Para pejuang ISIS telah merubuhkan semua salib ketika mereka menyerbu kota itu dua tahun lalu.

"Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. 

Menangis? Tertawa? Saya belum percaya ada di sini, " kata Khaled Shamoun, seorang milisi Kristen berusia 52 tahun, memandang salib ketika seorang prajurit membunyikan lonceng gereja terdekat.

Shamoun telah kembali dari Baghdad empat hari sebelumnya bersama dengan anaknya untuk bergabung dengan milisi Kristen lain di daerah itu. 

Ia sangat ingin pergi ke kampung halamannya Qaraqosh, sebuah kota Kristen Asyur terletak 20 mil sebelah tenggara Mosul, yang masih dikuasai ISIS.

Para milisi itu kemudian masuk ke dalam gereja di antara buku-buku doa yang hangus dan mimbar kayu yang porak-poranda. 

Mereka duduk di bangku di depan altar kuno gereja Mar Shmony. Serempak mereka memanjatkan Doa Bapa Kami.

Gereja yang berantakan itu mengingatkan mereka pada apa yang pernah hilang: Mar Shmony dulunya tempat yang elegan untuk beribadah. 

Ia kini hancur. Di beberapa tempat, ada tulisan-tulisan grafiti yang dipakai ISIS untuk menegaskan bahwa mereka menguasai properti itu.

Kemenangan yang Pahit

Bagi beberapa orang seperti Saher Shamoun, seorang tua yang datang untuk memeriksa rumahnya, kemenangan atas ISIS itu terasa pahit.

Dia menatap tumpukan batu dan baja, sisa-sisa dari rumahnya yang diruntuhkan. Rumah itu dia bangun dengan menabung dari gajinya sebagai pegawai pemerintah.

Meskipun ia telah mendengar dari teman dan melihat gambar satelit dari Google Earth yang menunjukkan bahwa rumahnya telah hancur, dia bersikeras datang untuk melihat sendiri.

"Ketika saya melihat itu hati saya terkatup," katanya. "Anak-anak saya tinggal dan menikah di sini, dan anak-anak mereka tinggal di sini." Dia mengatakan dia tidak memiliki uang untuk membangunnya kembali.

"Orang-orang akan datang dan kembali ke rumah mereka .... Apa yang akan saya lakukan, memasang tenda? "kata dia penuh ironi.

sumber : disini
[Continue reading...]

Selasa, 25 Oktober 2016

Hidayah mengenai Toleransi yang di dapet dari Kehidupan Umat Katolik di Flores

- 0 komentar

Saat aku masih kecil sering diceritakan oleh Ibuku tentang Indonesia yang beraneka ragam, baik bahasa, suku, agama dan warna kulit, oleh Ibuku sering disebut Bhinneka Tunggal Ika. 

Ibuku suka sekali bercerita, tentang sejarah, legenda dan tokoh-tokoh dunia, tapi yang paling aku sukai saat Ibu bercerita tentang agama. 

Bukan tentang surga atau neraka seperti yang sering disampaikan oleh guru agamaku di sekolah.

Tentang agama, Ibuku sering bercerita tentang kisah pengorbanan Yesus dan kelembutan hatinya, tentang dewa-dewa umat Hindu, kisah pencerahan sang Buddha, dan juga tentang akhlak nabi Muhammad yang sangat beliau kagumi. 


Kata Ibuku kala itu, semua agama mengajarkan kebaikan dan penuh kedamaian.

Saat aku duduk di kelas dua SD aku pernah bertanya kepada Ibu, “Bu, apakah orang Budha, Katolik, dan Hindu akan masuk surga?” Dijawab oleh Ibuku bahwa mereka semua juga akan masuk surga. 

Sayangnya jawaban seperti yang disampaikan oleh Ibuku tidak akan aku dapatkan lagi dalam ruang-ruang keluarga di Indonesia saat ini.

Saling curiga, sesat menyesatkan, mengkafirkan orang lain dan klaim agama yang paling benar lebih mendominasi kehidupan beragama kita hari ini. Andai Ibuku masih hidup tentu beliau akan bersedih.

Oh ya ada baiknya aku ceritakan terlebih dahulu latar belakang keluargaku. Ibuku dilahirkan dari keluarga dengan pemahaman agama yang sangat konservatif, keluarga Ibuku adalah pengikut organisasi keagamaan Lemkari atau yang saat ini dikenal dengan nama LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Organisasi ini dianggap sesat oleh sebagian kalangan umat Islam di Indonesia.

Sedangkan Bapakku seorang abangan tulen, beliau tidak akrab dengan ritual keagamaan. Tempat tinggal kami, merupakan basis Islam yang kaya akan tradisi keagamaannya, ada dua pesantren NU di dekat rumah kami. Aku tumbuh dengan warna-warni perbedaan.

Walaupun dibesarkan dalam keluarga konservatif, soal agama Ibuku sangat moderat. Kata Ibuku, perbedaan bukan menjadi sebuah halangan, termasuk dalam keyakinan beragama. Soal perbedaan keyakinan ini Ibu pernah bercerita tentang salah satu adik perempuannya yang menikah dengan orang yang beragama Katolik. Perbedaan keyakinan yang menjadi pertentangan keluarga saat itu, kata Ibuku bisa didamaikan dengan dialog terus menerus.

Soal pandangan politik, antara Ibu dengan Bapak juga bagai minyak dengan air, tidak akan bersatu. Sebagai seorang PNS saat Orde Baru berkuasa, Ibuku adalah kader Golkar. Suka atau tidak suka seluruh keluarga juga diwajibkan memilih Golkar. Tapi itu tidak berlaku buat Bapakku, beliau tidak sudi memilih Golkar.

Selama Orde Baru, beliau memilih golput. Tentang beda pilihan politik ini, Ibuku juga tidak pernah mempermasalahkannya walaupun risikonya sangat besar saat itu.

Di kemudian hari baru aku mengerti kenapa Bapak tidak sudi memilih Golkar dan memilih golput, buku Di Bawah Asap Pabrik Gula yang ditulis Hiroyosi Kano dan Frans Husken yang diterbitkan oleh Universitas Gadja Mada, membukakan mataku akan sejarah kelam dari keluarga Bapak.

Buku yang membahas hasil penelitian tentang masyarakat pesisir Jawa sepanjang abad 20 ini, salah satu babnya membahas konflik politik setelah tragedi 65. Diceritakan dalam bab tersebut bagaimana keluarga Bapak dibantai oleh gerombolan tentara dengan tuduhan sebagai antek PKI.

Menghargai perbedaan memang tidak mudah, baik agama maupun pandangan politik. Perbedaan agama misalnya seringkali menjadi sumbu pertikaian yang setiap saat bisa terbakar. Pun demikian soal tragedi 65, rekonsiliasi belum menjadi pilihan terbaik untuk mengakhiri konflik yang melelahkan anak bangsa ini. Untuk kedua masalah tersebut kedua orang tuaku lebih memilih jalan dialog untuk merangkul perbedaan.

Apakah dengan latar belakang keluargaku yang penuh perbedaan sudah cukup untuk mengenalkan aku tentang toleransi? Tentu saja tidak cukup. Pengalaman tinggal di Maumere Flores selama hampir lima tahun yang kemudian ‘mengkhatamkan’ aku tentang toleransi, ini pengalaman paling pribadi dan akan aku ceritakan dalam tulisan ini.

Tahun 2010 aku mendapatkan tugas untuk bekerja di Pulau Flores, tepatnya di Kabupaten Sikka. Aku tinggal di sebuah desa di pesisir utara 30 kilometer dari kota Maumere, Desa Reroroja namanya. Di Desa ini mayoritas penduduknya beragama Katolik, hanya sedikit saja yang muslim, biasanya pendatang dan orang dari suku Bajo.

Di desa ini orang Katolik dan Muslim hidup damai dalam perbedaan, tidak ada sejarah konflik antara keduanya. Dari tempat inilah aku mulai belajar tentang toleransi yang sesungguhnya.

Awalnya kekhawatiran tidak bisa diterima karena aku seorang muslim sempat terlintas dalam pikiranku, tapi semuanya sirna saat aku bertemu dengan mereka, keramahan dan kehangatan mereka begitu tulus menyambutku. Begitu pun ketika mereka tahu kalau aku seorang muslim mereka sangat menghormatiku. Misalnya saat aku berkunjung ke rumah-rumah mereka, tanpa diminta mereka selalu menyediakan tempat untuk salat.

Untuk tempat salat ini kadang aku sampai tidak enak sendiri, mereka memberikan alas kain tenun terbaik mereka untuk dijadikan sajadah padahal lantai rumahnya masih tanah.

Untuk makan pun mereka sangat hati-hati, mereka tahu kalau seorang muslim tidak makan daging babi dan anjing. Saat aku diundang ke acara pesta nikah atau acara sambut baru, menu khusus telah mereka siapkan berupa ayam dan ikan.

Biasanya sebelum ayam dimasak mereka mengundangku terlebih dahulu untuk menyembelih sendiri ayamnya. Tidak hanya dalam pesta, di hari-hari biasa pun saat mereka mengundangku makan bersama, mereka tidak akan menyediakan makanan yang dilarang oleh agamaku.

Saat acara makan bersama, yang paling aku sukai adalah saat mereka membaca doa, doanya, “Tuhan yang maha baik, terima kasih atas makanan yang telah Engkau sediakan ini, berkatilah makanan ini supaya menjadi sumber kesehatan bagi kami, berkatilah mereka yang telah menyiapkan makanan ini untuk kami, dan berkatilah pula orang-orang di luar sana yang masih kelaparan atau yang belum dapat menikmati makanan seperti ini, Terima kasih Tuhan, amin.

Jujur ketika pertama kali mendengar doa tersebut aku sampai menitikkan air mata, bukan karena kehangatan mereka dalam menjamuku, tapi karena ditengah kemiskinan yang mereka alami mereka masih mendoakan orang-orang yang kelaparan, yang belum bisa menikmati makanan seperti yang kami makan saat itu.

Acara makan bersama menjadi tempat kami untuk saling berbagi, tidak hanya makanan dan kebahagiaan tetapi juga berbagi doa, tanpa ragu mereka mempersilahkan aku untuk memimpin doa secara bergantian, tentu saja doa sesuai dengan keyakinanku.

Satu lagi peristiwa yang membuat aku menyakini bahwa toleransi tidak mengenal sekat-sekat keyakinan, saat salah satu tetanggaku meninggal dunia, namanya Mama Tini. Beliau seorang muslim yang dihormati di kalangan orang Bajo. Saat penguburan dilakukan beliau didoakan dalam doa dua agama, Islam dan Katolik. Tidak ada penolakan dari keluarga saat perwakilan tokoh agama Katolik memimpin doa dan memberikan khotbah penutup kepada almarhum.

Pengalaman tentang toleransi kemudian banyak aku dapatkan tidak hanya di Maumere, tetapi juga di daerah-daerah lain di Pulau Flores. Di Larantuka aku banyak belajar pada acara perayaan Semana Santa, di mana orang muslim membaur dengan orang Katolik untuk merayakan bersama pekan suci menyambut Paskah. Di Lembata, temanku yang Katolik rela bangun tengah malam hanya untuk menyiapkan makan sahur saat di bulan puasa.

Di Ende banyak aku temui dalam satu keluarga ada yang beragama Islam dan Katholik. Mereka begitu tulus menghormati perbedaan dan melakukannya dengan penuh kegembiraan. Bagiku Pulau Flores adalah kamus toleransi terlengkap yang ada di Indonesia bahkan di dunia.

Penghormatan umat Katolik di Pulau Flores terhadap perbedaan, mengingatkan aku pada cendekiawan Muhammad Abduh yang pernah mengatakan, “Ra’aitu al Islama duna al muslimin, wa ra’aitu al muslimin duna al-islam,” ya nilai-nilai Islami terlihat di tengah masyarakat nonmuslim, sementara umat Islam hidup tanpa nilai-nilai Islam.

Kondisi ini sangat relevan dengan apa yang terjadi saat ini, di mana daerah-daerah mayoritas muslim tidak ramah lagi dengan perbedaan, gerombolan intoleran tumbuh subur dan penguasa daerah berlomba-lomba menerbitkan peraturan untuk membungkam toleransi.

Toleransi tidak lahir dari khotbah di mimbar-mimbar tempat ibadah, forum diskusi, dan kebijakan penguasa, ia lahir dari sebuah tindakan, dan tindakan membutuhkan sebuah kejujuran. Umat Katolik di Flores telah membuktikan bahwa toleransi adalah sebuah tindakan bukan lagi perdebatan, apalagi hanya sekedar slogan semata.

Aku berharap di usia yang ke 71 tahun ini, Indonesia benar-benar merdeka. Tidak ada lagi penganut Syiah di Sampang menjadi pengungsi, tidak ada lagi perusakan Masjid Ahmadiyah, tidak ada lagi teror bagi penghayat kepercayaan, kemudahan mendirikan tempat ibadah apapun agamanya, dan juga tidak ada lagi pembubaran forum-forum diskusi.

Sebagai orang tua saat ini, tentu saja aku ingin mewariskan cerita dari Ibuku kepada anak-anakku bahwa semua agama mengajarkan kebaikan dan kedamaian.


sumber: disini
[Continue reading...]

Kamis, 29 September 2016

Kesaksian Basuki Tjahaha Purnama (Ahok)

- 0 komentar
Saya lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, di Belitung Timur, di dalam keluarga yang belum percaya kepada Tuhan. 

Beruntung sekali sejak kecil selalu dibawa ke Sekolah Minggu oleh kakek saya. Meskipun demikian, karena orang tua saya bukan seorang Kristen, ketika beranjak dewasa saya jarang ke gereja.


baca juga : Sebuah Quotes dahsyat dari Ahok: Kita harus biasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa

Saya melanjutkan SMA di Jakarta dan di sana mulai kembali ke gereja karena sekolah itu merupakan sebuah sekolah Kristen. 

Saat saya sudah menginjak pendidikan di Perguruan Tinggi, Mama yang sangat saya kasihi terserang penyakit gondok yang mengharuskan dioperasi. 

Saat itu saya walaupun sudah mulai pergi ke gereja, tapi masih suka bolos juga. Saya kemudian mengajak Mama ke gereja untuk didoakan, dan mujizat terjadi. 

Mama disembuhkan oleh-Nya! Itu merupakan titik balik kerohanian saya. 

Tidak lama kemudian Mama kembali ke Belitung, adapun saya yang sendiri di Jakarta mulai sering ke gereja mencari kebenaran akan Firman Tuhan.


baca juga : Patut jadi Panutan, Ahok: Saya Mempermalukan Gereja Kristen kalau Korupsi!

Suatu hari, saat kami sedang sharing di gereja pada malam Minggu, saya mendengar Firman Tuhan dari seorang penginjil yang sangat luar biasa. 


Ia mengatakan bahwa Yesus itu kalau bukan Tuhan pasti merupakan orang gila. 

Mana ada orang yang mau menjalankan sesuatu yang sudah jelas tidak mengenakan bagi dia? Yesus telah membaca nubuatan para nabi yang mengatakan bahwa Ia akan menjadi Raja, tetapi Raja yang mati di antara para penjahat untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi Ia masih mau menjalankannya! 

Itu terdengar seperti suatu hal yang biasa-biasa saja, tetapi bagi saya merupakan sebuah jawaban untuk alasan saya mempercayai Tuhan. 

Saya selalu berdoa “Tuhan, saya ingin mempercayai Tuhan, tapi saya ingin sebuah alasan yang masuk akal, cuma sekedar rasa doang saya tidak mau,” dan Tuhan telah memberikan 

PENCERAHAN kepada saya pada hari itu. Sejak itu saya semakin sering membaca Firman Tuhan dan saya mengalami Tuhan.


baca juga : Di Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit ; Ahok Menuai Cintanya

Setelah saya menamatkan pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi pada tahun 1989, saya pulang kampung dan menetap di Belitung. 


Saat itu Papa sedang sakit dan saya harus mengelola perusahaannya. Saya takut perusahaan Papa bangkrut, dan saya berdoa kepada Tuhan. 

Firman Tuhan yang pernah saya baca yang dulunya tidak saya mengerti, tiba-tiba menjadi rhema yang menguatkan dan mencerahkan, sehingga saya merasakan sebuah keintiman dengan Tuhan. 

Sejak itu saya kerajingan membaca Firman Tuhan. Seiring dengan itu, ada satu kerinduan di hati saya untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung.


baca juga : Gara-Gara Kaki Terinjak di Gereja, Jadi Awal Mula Kisah Cinta Ahok Dan Veronica

Papa saat masih belum percaya Tuhan pernah mengatakan, “Kita enggak mampu bantu orang miskin yang begitu banyak. 

Kalau satu milyar kita bagikan kepada orang akhirnya akan habis juga.” Setelah sering membaca Firman Tuhan, saya mulai mengerti bahwa charity berbeda dengan justice. 

Charity itu seperti orang Samaria yang baik hati, ia menolong orang yang dianiaya. 

Sedangkan justice, kita menjamin orang di sepanjang jalan dari Yerusalem ke Yerikho tidak ada lagi yang dirampok dan dianiaya. Hal ini yang memicu saya untuk memasuki dunia politik.

baca juga : Prinsip-prinsip Ahok dalam Berpolitik dan Memimpin.


Pada awalnya saya juga merasa takut dan ragu-ragu mengingat saya seorang keturunan yang biasanya hanya berdagang. 


Tetapi setelah saya terus bergumul dengan Firman Tuhan, hampir semua Firman Tuhan yang saya baca menjadi rhema tentang justice. 

Termasuk di Yesaya 42 yang mengatakan Mesias membawa keadilan, yang dinyatakan di dalam sila kelima dalam Pancasila. Saya menyadari bahwa panggilan saya adalah justice. 

Berikutnya Tuhan bertanya, “Siapa yang mau Ku-utus?” Saya menjawab, “Tuhan, utuslah aku”.
Di dalam segala kekuatiran dan ketakutan, saya menemukan jawaban Tuhan di Yesaya 41. 


Di situ jelas sekali dibagi menjadi 4 perikop. Di perikop yang pertama, untuk ayat 1-7, disana dikatakan Tuhan membangkitkan seorang pembebas. 

Di dalam Alkitab berbahasa Inggris yang saya baca (The Daily Bible – Harvest House Publishers), ayat 1-4 mengatakan God’s providential control, jadi ini semua berada di dalam kuasa pengaturan Tuhan, bukan lagi manusia. 

Pada ayat 5-10 dikatakan Israel specially chosen, artinya Israel telah dipilih Tuhan secara khusus.

Jadi bukan saya yang memilih, tetapi Tuhan yang telah memilih saya. 


Pada ayat 11-16 dikatakan nothing to fear, saya yang saat itu merasa takut dan gentar begitu dikuatkan dengan ayat ini. 

Pada ayat 17-20 dikatakan needs to be provided, segala kebutuhan kita akan disediakan oleh-Nya. 

Perikop yang seringkali hanya dibaca sambil lalu saja, bisa menjadi rhema yang menguatkan untuk saya. Sungguh Tuhan kita luar biasa.


baca juga : Ahok ke Jemaat Gereja: Doakan Kami Bisa Mewujudkan Keadilan Sosial


Di dalam berpolitik, yang paling sulit itu adalah kita berpolitik bukan dengan merusak rakyat, tetapi dengan mengajar mereka.


Maka saya tidak pernah membawa makanan, membawa beras atau uang kepada rakyat. 

Tetapi saya selalu mengajarkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin: yang pertama, bersih yang bisa membuktikan hartanya dari mana. 

Yang kedua, yang berani membuktikan secara transparan semua anggaran yang dia kelola. 

Dan yang ketiga, ia harus profesional, berarti menjadi pelayan masyarakat yang bisa dihubungi oleh masyarakat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. 

Saya selalu memberi nomor telepon saya kepada masyarakat, bahkan saat saya menjabat sebagai bupati di Belitung. 

Pernah satu hari sampai ada seribu orang lebih yang menghubungi saya, dan saya menjawab semua pertanyaan mereka satu per satu secara pribadi. 

Tentu saja ada staf yang membantu saya mengetik dan menjawabnya, tetapi semua jawaban langsung berasal dari saya.

Pada saat saya mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung juga tidak mudah. Karena saya merupakan orang Tionghoa pertama yang mencalonkan diri di sana. 


Dan saya tidak sedikit menerima ancaman, hinaan bahkan cacian, persis dengan cerita yang ada pada Nehemia 4, saat Nehemia akan membangun tembok di atas puing-puing di tembok Yerusalem.

Hari ini saya ingin melayani Tuhan dengan membangun di Indonesia, supaya 4 pilar yang ada, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya wacana saja bagi Proklamator bangsa Indonesia, tetapi benar-benar menjadi pondasi untuk membangun rumah Indonesia untuk semua suku, agama dan ras. 


Hari ini banyak orang terjebak melihat realita dan tidak berani membangun. Hari ini saya sudah berhasil membangun itu di Bangka Belitung. 

Tetapi apa yang telah saya lakukan hanya dalam lingkup yang relatif kecil. Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin melakukannya di dalam skala yang lebih besar.

Saya berharap, suatu hari orang memilih Presiden atau Gubernur tidak lagi berdasarkan warna kulit, tetapi memilih berdasarkan karakter yang telah teruji benar-benar bersih, transparan, dan profesional. 


Itulah Indonesia yang telah dicita-citakan oleh Proklamator kita, yang diperjuangkan dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati Rakyat Indonesia.

sumber : disini
[Continue reading...]

Kamis, 15 September 2016

Paus: Pastor Hamel adalah Martir Menuju Gelar Santo

- 0 komentar



VATIKAN, Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, menyebut Pastor Jacques Hamel, yang tewas akibat serangan teroris berpisau di Perancis Juli lalu, adalah seorang martir.

Tak hanya itu, Paus pun menyebut Hamel telah membuka jalan untuk menjadi santo.

Pernyataan ini diungkapkan Paus dalam misa khusus bagi para peziarah dari daerah Rouen, Perancis.

Di wilayah itulah dua teroris menyerbu ke gereja di Saint-Étienne-du-Rouvray, dan lalu membunuh pastor berusia 85 tahun itu.
 
"Tuhan menerima kemartirannya di atas altar Kristus," kata Paus, di kapel tempat dia tinggal di Vatikan, Rabu (14/9/2016).

"Dia memberikan nyawanya untuk kita, dengan tidak menyangkal Yesus," kata Paus dalam bahasa Italia, seperti diberitakan Reuters.

"Dia adalah martir, dan martir masuk dalam beatifikasi," kata dia.

Martir adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani, yang artinya "saksi" atau "orang yang memberikan kesaksian".

Kata ini umumnya dipakai untuk orang-orang yang berkorban, sering kali sampai mati, demi kepercayaannya.

Sementara itu, beatifikasi dalam Gereja Katolik adalah deklarasi oleh Paus bahwa orang mati dalam keadaan bahagia, dan membuka langkah untuk kanonisasi.

Kanonisasi merupakan sebuah proses yang membuktian bahwa kandidat telah menjalani kehidupan dengan kebajikan heroik (heroic virtues) sehingga layak untuk dinyatakan sebagai santo.  

Biasanya, sebuah keajaiban diperlukan sebelum seorang ditetapkan sebagai santo.

Namun, persyaratan itu bisa dikesampingkan jika orang itu terbukti meninggal sebagai martir.

Gereja Katolik menganugerahkan gelar kesucian kepada orang-orang yang dianggap begitu suci selama hidup. 

Mereka diyakini telah bersama dengan Allah, dan bisa memohon kepada Allah untuk melakukan mukjizat.

Dalam khotbahnya kali ini, Paus pun meminta kepada semua agama untuk menyerukan bahwa pembunuhan yang mengatasnamakan agama adalah perbuatan setan. 

Diberitakan sebelumnya, Hamel dibunuh oleh dua warga Perancis, yang menjadi aksi pertama teroris menyerang gereja di wilayah Eropa barat.

Aksi teror ini terjadi 12 hari setelah aksi seorang warga Tunisia yang mengaku tergabung dalam kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Nice.

Dia menabrakkan truk yang dikemudikannya ke kerumunan massa dan menewaskan 84 orang. Warga yang menjadi korban sedang berkumpul dalam malam perayaan Bastille Day.

sumber: disini
[Continue reading...]

Rabu, 17 Agustus 2016

Perusak Patung Yesus dan pembuang Patung Maria ke Kali, di Paroki Gereja St Yusuf Pekerja Gondang Klaten Terungkap

- 0 komentar


Kepolisian Resort (Polres) Klaten mengungkap pelaku perusakan patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Santo Yusup Pekerja Gondang Winangun. 

Pelaku perusakan adalah putra salah satu pegawai rumah tangga gereja yang saat itu sedang kesal dan marah dengan ibunya.

"Untuk mengungkap pelaku perusakan patung di gereja tersebut, kami telah memanggil sebanyak 20 orang lebih menjadi saksi untuk dimintai keterangan," kata Kapolres Klaten, AKBP Faizal, pada Selasa malam, 16 Agustus 2016.

baca juga : Romo Namanya Dicatut di Kabar Bohong di Jalur WA, dalam kasus Paroki Gondang Klaten

Selain memanggil puluhan saksi, polisi juga mengolah tempat kejadian perkara (TKP) di dua tempat, yakni di sungai sebagai tempat pembuangan patung Bunda Maria serta di dalam gereja tempat patung Yesus dirobohkan. 

"Berdasarkan pemeriksaan saksi dan hasil olah TKP, selanjunya tadi malam Kepolisian telah berhasil mengungkap bahwa pelaku perusakan berinisial R, yang merupakan putra koster Gereja. 

Pelaku berarti keluarga besar gereja, artinya orang dalam yang melakukan perusakan," katanya.

Berdasarkan pengakuan pelaku, perusakan patung Yesus dan Bunda Maria dilandasi rasa kesal dan marah kepada ibunya. Saat itu sang ibu meminta untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya.

"Nah, pada saat itu si R itu juga sedang sakit dan habis pulang berobat di Telgalyoso. 

Jadi merasa kesal dengan ibunya yang meminta untuk membantu merampungkan pekerjaan sekolah ibunya yang berprofesi sebagai guru," ujarnya.

Setelah muncul rasa kesal, R pun keluar rumah menuju gereja untuk merobohkan patung Yesus serta membawa patung Bunda Maria keluar. 

Rumah orang tua R ada di belakang bangunan gereja. "Saat kejadian itu, bapaknya R sedang tidur, terus ibunya sedang mengerjakan tugas sekolah. Sedangkan keponakannya sedang asyik bermain Playstation," katanya.

Perusakan patung gereja itu diperkuat lagi dua saksi yang merupakan temen R. Saat itu, R sempat bercerita kepada temannya bahwa habis mengobrak-abrik gereja. 

"Keterangan dari teman R pada hari Kamis lalu si teman bertanya kepada R tentang gereja, si R menjawab jika gereja dia yang merusaknya. Keterangan itu dibenarkan juga teman saksi lainnya," ujarnya.

Menurut Kapolres, berdasarkan hasil pendalaman keterangan saksi selanjutnya dilakukan rekonstruksi terhadap saksi dan juga melibatkan R. 

Dari hasil rekonstruksi tersebut dapat diketahui kondisi R secara visual menunjukkan gerakan-gerakan yang mencurigakan dan takut.

"Dari hasil pemeriksaan, tim merasa yakin dengan keterlibatan R sehingga dilakukan penggeledahan kaus yang dipakai R saat kejadian. 

Penggeledahan berhasil menemukan kaus seperti yang dipakai saat hari kejadian. Ini berdasarkan keterangan saksi orang yang mancing di sungai," katanya.

baca juga : Romo Namanya Dicatut di Kabar Bohong di Jalur WA, dalam kasus Paroki Gondang Klaten

Pelaku diancam pasal 406 KUHP tentang perusakan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara. Namun di dalam pasal 21 KUHP diatur bahwa ancaman di bawah 5 tahun tidak dilakukan penahanan. 

"Untuk itu, R mulai besok diperintahkan untuk wajib lapor setiap hari. Selain itu juga untuk dilakukan pemeriksaan lagi apakah ada motif lain dalam perusakan patung itu," ujarnya.

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 10 Agustus 2016

VIDEO: : Heboh! Mata Patung Yesus di Gereja ini Terekam Sedang Berkedip

- 0 komentar

Media internasional kini tengah ramai memberitakan sebuah video Patung Yesus yang membuka matanya. 

Dilansir dari situs Mirror, Rabu (10/8/2016), video tersebut diambil di sebuah gereja di bagian Meksiko, yaitu Coachuila de Zaragoza.

Video itu terekam di Kapel Saltillo dan diambil pada Juni lalu seperti dilansir situs Elancasti.

Video tersebut kemudian diposting oleh akun Youtube Adimensional yang khusus menampilkan situs dunia lain pada pekan ini.

Semula video tersebut mengambil Patung Yesus yang tengah disalib.

Dia lalu mengarahkn kamera ke arah sekitarnya, lalu kembali fokus ke Patung Yesus tadi.

Nah, saat mengarahkan kamera ke arah sekitar inilah mata Yesus terlihat terbuka, lalu tertutup kembali.

Patung tersebut seolah-olah hidup.

Belum diketahui siapa yang mengambil video tersebut?

Yang pasti video berdurasi 4 menit tersebut langsung viral dan sampai kini ditonton lebih dari 1,5 juta orang.

Penonton alias Netizen juga mempertanyakan kebenaran video tersebut, yaitu apakah ada kemungkinan video tersebut hasil editing?

Tak hanya itu, situs Mirror menuliskan ada 20 orang yang menyelidiki kebenaran dari video ini.

Mereka terdiri dari paranormal, tim editing video, tim peneliti efek video dan sudah menghabiskan waktu berminggu-minggu menganalisis kebenaran video tersebut.

Hasilnya mengejutkan. Mereka mengatakan video tersebut nyata.

Meski demikian, gereja tersebut belum memberi pernyataan apapun terkait video tersebut.

VIDEO:

sumber : klik disini 
              klik disini
              klik disini
[Continue reading...]

Senin, 08 Agustus 2016

Rezim Penguasa Korut, Larang Salib Kristen dan Semua Produk Serupa

- 0 komentar

PYONGYANG - Petugas rezim Korea Utara merazia toko-toko yang menjual salib, simbol kekristenan, yang dahulu digunakan sebagai tempat Yesus dihukum oleh kaum Yahudi. 
Bahkan, seperti dilaporkan Daily Express, Sabtu (6/8/2016),  anak-anak sekolah pun harus berhati-hati ketika menulis “tambah” (+) saat belajar matematika agar tidak menyerupai salib.

Saking paranoid terhadap salib, semua produk yang menyerupai salib (dua barang yang bersilang), seperti dasi kupu-kupul, penjepit rambut, dan bando, serta motif baju, pun disita.

Tindakan tidak populer oleh rezim pemimpin muda Korut, Kim Jong Un, itu dilakukan sebagai upaya untuk memberhangus orang-orang Kristen dan kekristenan.

baca juga :  Takut Murtad, Warga Malaysia Larang Gereja Memasang Salib

Para pejabat pemerintah sudah dan sedang disebar untuk menyita salib dan semua barang yang menyerupai salib itu, termasuk label pada kertas atau gambar, yang dijual di toko.

“Siswa bahkan telah diberitahu untuk berhati-hati bagaimana mereka seharusnya menulis tanda “tambah” (+) matematis agar jangan sampai keliru seperti salib,” tulis media Inggris itu.

Alat penjepit pakaian dan rambut pun diperiksa, sebagai bagian dari tindakan tegas untuk meniadakan semua simbol agama Kristen itu.

Salah satu pedagang di Pyongyang mengatakan kepada Radio Free Asia, “Kami selalu berusaha untuk memastikan tidak ada karakter Korea pada label-label produk yang kami bawa dari China”.

“Sekarang kami diharuskan untuk mengecek ulang untuk memastikan bahwa tidak ada sesuatu yang terlihat seperti salib,” tambahnya.

baca juga : Pemerintah Tiongkok Larang Simbol Salib di Atap Gereja


“Beberapa desain pada pakaian wanita dapat terlihat seperti sebuah salib, tergantung pada siapa yang akan melihatnya,” katanya.

“Tanda-tanda salib juga tampak pada penjepit rambut, bando, dan dasi kupu-kupu pada pria,” kata pedagang itu yang merasa heran dengan sikap paranoid pejabat itu.

“Semua produk tersebut sangat mungkin disita selama ada sidak dari pejabat pemerintah,” ujarnya lagi.
Korut sejak awal telah dijuluki sebagai negara paling berbahaya di dunia bagi orang Kristen.

Rezim despotik Kim Jong Un dilaporkan telah menerapkan hukuman paling keras terhadap orang-orang Kristen.

Ribuan Kristen menghadapi penangkapan, penyiksaan, penjara dan hukuman mati.

Sejauh ini setidaknya 70.000 orang Kristen telah dijebloskan ke dalam tahanan atau masuk ke kamp kerja paksa di Korut karena mempertahankan iman dan keyakinannya.

Mereka bahkan dipaksa untuk mengingkari keyakinan untuk memuja berhala, atau akan disiksa hingga tewas.

Ada rupa-rupa kekerasan terhadap agama tersebut. Peningkatan kekerasann terhadap Kristen sejak Jong Un melarang tindikan dan pakaian bergaya Barat.

Lembaga karitas Open Doors mengatakan, lembaga karitas Kristen tetap bekerja di “bawah tanah” untuk menghindari tekanan dari rezim.

Media sulit mengonfirmasi pejabat berwenang di Pyongyang karena negara ini juga tertutup dan keras terhadap media serta melarang kegiatan jurnalistik  yang dinilai merugikan rezim.

sumber : disini
[Continue reading...]

Jumat, 29 Juli 2016

KRONOLOGIS MENJELANG KEMATIAN PST JACQUES HAMEL. "Sikap pemberani dari Pst. Jacques Hamel: Ia tidak berlutut"

- 0 komentar

Claudio Torre di dalam artikel berjudul "Sikap pemberani dari Pst. Jacques: Ia tidak berlutut" berbicara tentang beberapa keterangan lebih terperinci yang muncul seputar kematian dari Pastor berusia 86 tahun yang digorok lehernya oleh para Jihadis.

Demikian artikel selengkapnya yang dipublikasikan oleh surat kabar Il Giornale 27/07/2016:

Tampaknya sebelum pastor paroki itu digorok ia telah berupaya untuk membela Gerejanya. Ia tidak gentar terhadap "diktat" dari kedua Jihadis dan ia menolak untuk berlutut. 

baca juga : Pendeta Dibunuh, dengan cara menggorok leher pendeta tersebut. Dua Pelaku Penyanderaan Gereja Didor Polisi


Sebuah sikap yang menandai drama dari menit-menit itu. Kesadaran bahwa ia akan mati dan penolakannya untuk berserah kepada kedua pembunuh itu. 

Yang menceritakan ini semua adalah Sr. Danielle yang menjadi saksi mata atas peristiwa mengenaskan itu tanpa sepengetahuan dari kedua Jihadis. 

"Mereka berteriak-teriak 'Daesh' dan 'Allah Akbar'." "Mereka ingin Pst Jacques berlutut, mereka berjalan mengelilingi Altar dengan meneriakkan kata-kata Islam dalam bahasa Arab. 

Semua berteriak. "Berhentilah! Kalian tidak tahu apa yang kalian perbuat!" Demikian teriakkan Pst Jacques. "Itu tindakan tak waras". 

Namun keduanya memiliki pisau-pisau dan mengancam semua yang hadir." Kemudian mereka menyuruh Pst Jacques: "Berlututlah", kata mereka. 

"Pst Jacques tidak mau berlutut, ia menolak dan saya percaya semua menjadi tak beraturan saat itu." Maka, salah satu dari kedua Jihadis itu menggorok Pst Jacques. 

"Semua berteriak-teriak, umat merasa kengerian yang luar biasa dan juga dua orang itu menjadi kerasukan. "Hentikan, hentikan." "Saya berada dekat pintu keluar, tidak ada yang memperhatikan saya." Kata Sr Danielle: "Kemudian Pst Jacques terjatuh, karena yang memegang pisau berlutut untuk menahan dia.

 Yang satu lagi mulai menyadari sambil berdoa dalam bahasa Arab di hadapan Altar. Tindakan barbar. Dan saat itulah saya melarikan diri tanpa diketahui keduanya." (BastaBugie n.464 del 27 luglio 2016).

Catatan: Gereja kita adalah Gereja Martir kata Paus Fransiskus, dan Pst. Jacques Hamel menjadi Imam Martir Kristus yang kesekian kalinya dari Gereja Katolik di Eropa.

Seluruh Gereja Katolik di Eropa dan dunia berdoa memohon pertolongan Bunda Maria. Seluruh umat Kristen berdoa memohon Belas Kasih Tuhan Yesus.

sumber :  surat kabar Il Giornale 27/07/2016

[Continue reading...]

Jumat, 22 Juli 2016

[Video:] HOSTI TERANGKAT MELAYANG DI ATAS PATENA DAN DIAM TAK BERGERAK DI UDARA

- 0 komentar


HOSTI TERANGKAT MELAYANG DI ATAS PATENA DAN DIAM TAK BERGERAK DI UDARA

Hosti kudus tampak terangkat melayang ke atas dalam tatapan dan di hadapan para imam yang tengah merayakan Misa Ekaristi Konselebrasi, termasuk salah satunya +Jean Kardinal Marie Lustiger, Uskup Agung Emeritus Paris, yang berada di tengah Altar.

Lihat juga : (Video) 20 Ribu Lebah Pembunuh Serbu Masjid di Arizona

Hosti kudus dalam tayangan video gerakan lambat ini tampak terangkat sendiri dari patena dan diam tak bergerak di udara hingga usainya pendarasan doa Konsekrasi.

Misa Kudus saat itu tengah disiarkan secara langsung oleh TV Perancis. 

video dibawah ini klik tanda 'Play':


Lourdes 1999- Mukjizat Ekaresti Hosti melayang oleh hawetepe

Baca juga : TAHUKAH ANDA? seorang Romo Katolik bernama " Odorico da Pordenone" dari Biara Fransiskan pernah datang ke Majapahit.


Catatan kaki:
Dari Injil Yohanes 20:1-29.

Yoh 20:1 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.

Yoh 20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
Yoh 20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.

Yoh 20:4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.

Yoh 20:5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.

Yoh 20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,

Yoh 20:7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.

Yoh 20:8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.

Yoh 20:9 Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.

Yoh 20:10 Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.

Yoh 20:11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,

Yoh 20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.

Yoh 20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

Yoh 20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

Yoh 20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

Yoh 20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

Yoh 20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Yoh 20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Yoh 20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Yoh 20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.

Yoh 20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

Yoh 20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.
Yoh 20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."

Yoh 20:24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.

Yoh 20:25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

Yoh 20:26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Yoh 20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."

Yoh 20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"

Yoh 20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

sumber : disini
[Continue reading...]

Selasa, 12 Juli 2016

Romo Misionaris Indonesia Terjebak di Zona Perang Sudan Selatan

- 0 komentar

KABAR miris baru saja dikirim oleh Andreas Kristiadi ke meja Redaksi Sesawi.Net, hari Selasa siang tanggal 12 Juli 2016 ini. 

Alumnus Seminari Menengah Stella Maris Keuskupan Bogor ini mengabarkan, teman angkatan alumni Seminari Menengah Stella Maris Keuskupan Bogor yakni Pastor Clemencius Rommy Suriroja SVD kini tengah terjebak di zona perang  Sudan Selatan dimana ia telah menjadi misionaris selama beberapa tahun terakhir ini.

baca juga : Pastor Yang Komentari Hukum Cambuk Aceh Ini Bikin Heboh


“Mohon doanya bagi teman angkatan kami alumni Seminari Stella Maris Bogor yakni Pater Clementinus Rommy Suriroja SVD yang sedang mengungsi dengan umat parokinya di Sudan Selatan. 

Itu terjadi,  karena sejak hari Senin kemarin, para pemberontak bersenjata telah berhasil menguasai kawasan di tempat dimana Pater Rommy berkarya melakukan karya misionernya,” demikian tulis Andreas kepada Sesawi.Net hari Selasa menjelang petang hari.

“Semoga Tuhan Yesus dan Bunda Maria selalu melindungi beliau, para rekan pastor misionaris dan umat paroki di Sudan Selatan,” lanjut Andreas dalam pesan pendeknya kepada Redaksi.

Masih mencekam
 
Dalam sebuah rekaman pendek di jalur WA, Romo Rommy pun mengisahkan suasana yang masih mencekam meliputi hati semua umat parokinya yang tengah mengungsi ke tempat yang dirasa lebih aman.


“Gimana sikon di sana?,” tanya Andreas.


“Masih mencekam,” jawab Romo Rommy.

“Dimana posisi? Update kabar ya,” pinta Andreas.

baca juga : Andhra Pradesh: uskup Katolik diculik dan dipukuli selama berjam-jam 29/4/2016  

“Kami masih berada di paroki bersama umat. Kami tidak bisa keluar kemana-mana, karena semua akses menuju areal terbuka sudah ditutup oleh kaum pemberontak,” demikian Romo Rommy memberikan news update kepada Andreas yang kemudian diteruskan kepada Redaksi.

baca juga : PRIHATIN, BIARAWATI DITEMBAK di KENYA 


Komunikasi Andreas dengan Romo Rommy terjadi pada hari Selasa tanggal 12 Juli 2016 menjelang petang hari.

Andreas dan Romo Rommy adalah teman seangkatan, sesama alumni Seminari Menengah Stella Maris Keuskupan Bogor.

sumber : disini
[Continue reading...]

Senin, 27 Juni 2016

SIAPA YANG TERSENYUM SEPERTI INI SAAT MENINGGAL?

- 1 komentar

Ia adalah Suster Cecilia, seorang Karmelit dari Santa Fe Argentina, yang memberi bukti cintanya bagi Kristus dalam perjuangannya melawan kanker paru-paru.

Kematian adalah tragedi bagi manusia fana, namun dengan iman pada keabadian dan pengharapan akan pelukan Bapa surgawi kita, kematian seperti itu menjadi sesuatu yang bercahaya.

Berita kematian Suster Cecilia, seorang Karmelit dari Santa Fe di Argentina, yang menderita sakit kanker paru-paru, membuat banyak orang yang membacanya heran dan takjub.

baca juga : Teroris di Dhaka Eksekusi Para Sandera yang Tak Bisa Baca Al Quran

Suster yang sedang kesakitan menanggung kankernya itu, wajahnya tiba-tiba berubah menjadi tersenyum manis penuh kelembutan sambil menutup matanya dari dunia ini.

Banyak foto beredar di sosial media, foto suster Cecilia tampak seperti seorang kekasih yang telah tiba untuk pertemuan dengan sosok terkasih yang telah lama ia rindukan.

Ordo Karmel dari Santa Fe mengumumkan tentang kematian Suster Cecilia kepada saudara-saudara dan teman-teman dari Karmel, dengan catatan singkat namun mendalam.

Salam saudara, saudari dan teman-teman. Yesus! Hanya beberapa baris kata untuk membiarkan Anda tahu bahwa adik yang sangat kami sayang telah tertidur dengan lembut di dalam Tuhan, setelah penyakit yang sangat menyakitkan, yang selalu ia alami dengan sukacita dan berserah kepada Pasangan Ilahi nya. 

baca juga : Uskup India minta tindakan tegas, terhadap kelompok anti Ibu Teresa

Kami mengirimkan semua kasih sayang saudara, berterima kasih atas dukungan dan doa dalam situasi yang menyedihkan ini dan juga begitu mengagumkan.

Kami percaya bahwa dia langsung berada di surga, tapi mengingat bahwa kita semua adalah manusia yang sama, kami meminta Anda untuk tetap berdoa baginya. Dari surga, dia akan membalas doa-doa Anda.

Sebuah pelukan hangat dari saudara Anda dari Santa Fe.

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 15 Juni 2016

Gereja Katolik Di Sri Langka Diserang kelompok Intolern. Melecehkan Tabernakel: Mukjizat Ekaristi

- 0 komentar

[Continue reading...]

Selasa, 14 Juni 2016

Kisah sejuk umat muslim bantu gereja PART 3 : Saat Ramadan, Takmir masjid Kanada bantu rehab gereja

- 0 komentar
Gereja Katolik St. Chaterine di Kota Mississauga, Kanada, tahun lalu memperoleh bantuan dana senilai USD 5 ribu (setara Rp 66,8 juta) dari Takmir Masjid yang menjadi tetangga komplek. Gereja itu sebelumnya rusak akibat aksi vandalisme pemuda yang tidak jelas tujuannya. 

Imam masjid Khadija Centre Hamid Slimi mengaku terkejut setelah mendengar kabar ada perusakan terhadap gereja tetangga mereka. "Tindakan pelaku vandalisme itu sangat tidak bisa dibenarkan," ujarnya.

Toronto Star melaporkan, Senin (29/8), rekaman kamera pengintai menunjukkan pemuda itu masuk ke dalam gereja, lantas merobek beberapa Injil, mencuri barang-barang di altar, serta menjatuhkan salib besar dekat mimbar khotbah.

Selang beberapa hari, sekelompok anak muda kembali menyerang gereja tersebut. Mereka mencorat-coret dinding gereja. Patung Yesus di dalam tempat ibadah itu turut diambrukkan.

baca juga : Kisah sejuk muslim bantu gereja PART 4 : Warga muslim di Kalabahi biasa danai pembangunan gereja


Slimi mengaku bersimpati pada pengurus Gereja. Dia lalu menyambangi jamaah masjid, untuk segera memberi sumbangan agar umat Katolik Mississauga tidak terlalu bersedih.

"Kita tidak bisa membantu banyak. Tapi kami tahu gereja butuh dana untuk memperbaiki barang-barang yang dirusak," kata Slimi. 

sumber: disini
[Continue reading...]

Jumat, 10 Juni 2016

Mengaku Nabi dari Africa, mencoba jalan diatas Air gagal, dimakan buaya deh.

- 0 komentar

Kejadian ini berlangsung pada Kamis sore. Referensi Matius 14: 22-33, Mahlangu mengatakan bahwa ia menerima wahyu yang mengatakan kepadanya bahwa dengan iman yang cukup ia bisa mencapai apa yang Tuhan mampu.

Sayangnya dengan langkah kedua ke dalam air Mahlangu menemukan dirinya benar-benar tenggelam. Ia tidak pernah kembali Ada yang mengatakan ia terganggu oleh dering telepon di pengunjung yg hadir. Saat ia menoleh untuk melihat siapa yang membawa telepon ke baptisan, ia kehilangan dia fokus dan mulai tenggelam.

Nabi telah melakukan banyak mujizat lain sebelum; seperti mengubah kacang menjadi selai kacang, dan membuat limun dari lemon.

Tapi kali ini, kuasanya tidak bekerja untuknya. Banyak pengikutnya yang masih shock dan beberapa orang mengatakan ia akan hidup kembali. Sebuah anggota keluarga membantah rumor yang menyatakan bahwa tubuh nabi akan dilelang.

Dia menyatakan bahwa mereka tidak mungkin mengubur terlalu cepat, hanya dalam kasus ia membangkitkan kembali, karena misinya di bumi tidak lengkap. 



baca juga : Untuk membuktikan Kuasa Tuhan, Pendeta ini menaruh speakar diatas tubuh seorang jemaat perempuan malah berakibat Kematian

Berjalan di atas air tidak mudah / tidak sembarangan. Tidak terlalu banyak orang bisa melakukannya. Kita semua tahu bahwa Yesus-lah, yang paling sempurna, dalam hal ini.

Para medis tiba di tempat kejadian dua jam kemudian untuk mencoba menyelamatkan apa yang tersisa dari nabi, dan itu sudah terlambat sebagai buaya sudah robek dia dan pakaiannya terpisah, hanya menyisakan topi lutut, siku, tulang rusuk, dan tengkorak. Ini bukan insiden pertama di Afrika.

Di kebun binatang Ibadon di Nigeria selatan-barat, seorang Nabi yang lain mem-proklamirkan diri meng-klaim mampu melakukan apa yang dilakukan oleh Nabi Daniel dari Alkitab dengan berjalan di gua yang penuh oleh singa.

Meskipun ia diperingatkan berkali-kali oleh penjaga kebun binatang, menurut NG Koran, Nabi ini menganggap mereka sebagai tidak lebih dari musuh kemajuan.

Nabi, dengan kerumunan orang yang menonton, mengenakan jubah merah panjang dan terus masuk ke kandang penuh singa. Dalam hitungan detik dari membuka pintu, singa merobek Nabi dari daging ke tulang.

Haruskah harus diberi label peringatan, "DON'T TRY THIS AT HOME".


sumber : disini
[Continue reading...]

Kamis, 09 Juni 2016

Katanya, Artis Asmirandah Jatuh Miskin Gara-Gara Masuk Kristen

- 0 komentar

Jakarta- Asmirandah yang awalnya memeluk Islam, kini telah mantap menjadi pengikut Yesus. Namun tentu saja, keputusan berpindah agama ini bukan hal mudah untuk dijalani. Berbagai gesekan dari segala pihak turut mewarnai transisi Asmirandah.

Salah satu hal berat yang dijalani Asmirandah adalah berbagai cemoohan dan nada kecewa dari orang-orang di sekelilingnya. Selain kata-kata menyakitkan, muncul kabar pula bahwa istri Jonas Rivanno jatuh miskin setelah memeluk Kristen.

Namun sebagaimana diungkapkan Asmirandah dalam video kesaksian yang beredar beberapa waktu lalu, dia merasa tuduhan itu sama sekali tidak benar. Pasalnya, kini mengaku merasakan hal luar biasa dalam hidupnya.

"Dan saudara, mungkin, ada sebagian orang di luar sana, yang beranggapan pada saat saya ikut Tuhan Yesus, maka hidup saya akan susah. Memang tidak sedikit orang yang mengutuki saya. 

Tapi puji Tuhan ada satu hal yang mau saya bagi pada saudara semua. Bahwa Tuhan saya ahli mengubah kutuk menjadi berkat," ungkap Asmirandah.

baca juga : Tengku Wisnu Benarkan Junior Liem Sudah Jadi Mualaf

Selanjutnya, Asmirandah juga mengungkapkan bahwa derajatnya kini telah ditinggikan. Hal inilah yang membuatnya senantiasa bersyukur sehingga merasa menjadi makhluk paling bahagia, lebih dari yang pernah dia rasakan.

"Dan tercatat juga di Alkitab, asalkan saya tidak menyimpang ke kanan maupun ke kiri, maka Tuhan akan mengangkat saya menjadi kepala bukan ekor. 

Maka saya akan terus naik dan tidak pernah turun. Dan saya sangat-sangat merasa bersyukur karena saya bisa bertemu dengan satu-satunya pribadi yang busa menjamin masa depan saya, yaitu Tuhan Yesus Kristus itu sendiri," lanjut Asmirandah.

sumber : disini
[Continue reading...]

Minggu, 05 Juni 2016

Jatuh Dari Lantai 2, Bocah Ini Diselamatkan Tuhan Yesus?

- 0 komentar

Philadelphia - Seorang ibu di Amerika Serikat percaya campur tangan Tuhan telah menyelamatkan nyawa anaknya yang jatuh dari lantai dua rumahnya. Cerita itu berawal saat Dionna Praylow hendak memandikan anaknya di rumahnya, di Dickinson, Philadelphia, Amerika Serikat, Rabu waktu setempat, 28 Oktober 2015.

Dia meninggalkan anaknya di kamar mandi untuk mengambil handuk. Ketika kembali, dia sudah tidak mendapati Reginald, anaknya, di tempat terakhir saat ditinggalkannya. Saat itu, Praylow berlari panik ke bawah. Sampai di pintu, anak tiga tahunnya itu berjalan pincang masuk ke rumah.

Reginald ketika itu dalam keadaan telanjang sambil menangis, tapi tanpa cedera selain memar di lengannya. Ketika Praylow mencari tahu tempat anaknya terjatuh, ia mengaku kaget lantaran didapatinya Reginald mendarat di foto bergambar lukisan Yesus "The Last Supper" milik neneknya.

Penyidik Polisi Special Unit Korban Philadelphia mengatakan tampaknya anak itu berdiri saat berada di kamar mandi dan bersandar di jendela sebelum terjatuh keluar jendela ke halaman belakang. "Anak itu jatuh ke sebuah foto berbingkai," kata polisi seperti dilansir NBC News, Jumat, 30 Oktober 2015.

Petugas medis kemudian membawa anak itu ke Rumah Sakit Anak Philadelphia dan ditangani oleh dokter, yang tak lama setelahnya kemudian mengizinkan dia dan ibunya pulang ke rumah. "Dia bertindak normal, berlarian, tanpa merasa sakit," kata Praylow.

Hingga kini, keluarga tersebut tidak tahu alasan mengapa foto tersebut bisa berada di luar rumah. Praylow kemduian mengatakan dia telah memindahkan foto suci tersebut ke ruang keluarga pascainsiden mengerikan itu.


sumber: disini
[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger