Home » Posts filed under Hasil penelusuran untuk Gereja Katolik Katedral
Hamad bin Isa al Khalifa, yang merupakan raja negara Bahrain
menyumbangkan sebidang tanah untuk pembangunan gereja Koptik ke-2 di
ibukota Manama, Bahrain.
Hal ini disampaikan oleh imam Koptik Ortodoks,
Pastor Royce George, yang menghadiri pelayanan pastoral di Bahrain.
Gedung gereja Koptik ini akan menjadi tempat ibadah bagi sekitar 1.500 keluarga Koptik yang tinggal di Bahrain dan Arab Saudi.
Sumbangan itu, katanya, merupakan realisasi dari ucapan Raja Hamad
saat bertemu dengan Imam Royce di Mesir pada April 2016 silam. Sumbangan
itu juga diakui sebagai dukungan untuk menciptakan ‘toleransi beragama’
yang semakin baik di Bahrain.
Tindakan menyumbangkan tanah ini bukan kali pertamanya dilakukan Raja
Bahrain berkeyakinan Islam Sunni ini.
Tahun 2013 lalu, dia juga telah
menyumbangkan tanah seluas 9000 meter persegi untuk pembangunan Gereja
Katolik di Kotamadya Awali.
Gereja Katolik yang dibangun tahun 2014 ini kemudian menjadi Katedral
Katolik untuk kerajaan yang didedikasikan kepada istri raja Arabia.
Kendati begitu, tindakan kemurahan yang dilakukan Raja Hamad ini
tetap dikritisi berbagai organisasi internasional.
Mereka menuduh raja
telah bertindak diskriminatif terhadap kaum mayoritas Syiah Bahrain.
Namun hingga berita ini diturunkan, tuduhan tersebut belum diketahui
kebenarannya. Raja bahkan tidak memberikan klarifikasi terkait hal itu.
sumber: disini
[Continue reading...]
Semarang - Yogyakarta dipastikan menjadi tuan rumah
Asian Youth Day yang digelar pada 30 Juli-6 Agustus 2017. Kepastian
pertemuan kaum muda Katolik se-Asia itu disampaikan Ketua Komisi
Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia Romo Pius Riana Prapdi saat
jumpa pers di Wisma Uskup Kompleks Katedral, Semarang, Selasa, 15 Maret
2016.
“Acara itu akan dihadiri 1.500 orang dari perwakilan 29 negara Asia,” kata Pius Riana Prapdi.
Selain mempertemukan kaum muda lintas negara di Asia, acara itu juga
diikuti 1.000 kaum muda Katolik Indonesia dari berbagai pulau dan
keuskupan. “Kami berjumpa suka cita memperdalam imam,” kata Pius Riana
Prapdi.
Asian Youth Day 2017 di Yogyakarta membawa tema
suka-cita dalam kebhinnekaan. Acara yang diikuti para kaum muda penggiat
gereja Katolik itu akan memamerkan hidup dalam kebhinnekaan, agama,
budaya, dan sosial.
Acara itu sebagai ajang perjumpaan kaum
muda Katolik untuk meneguhkan dan mengimplementasikan kebhinnekaan
tantangan hidup yang beragam. Menurut Pius, pertemuan itu secara khusus
akan belajar memahami mempraktekkan hidup dalam kebhinnekaan, agama
budaya, dan sosial di Indonesia.
Kaum muda Katolik lintas
negara di Asia itu akan berefleksi dan menemukan nilai iman serta
budaya. Kegiatan yang dilakukan juga menjalin dialog berkomunikasi
dengan keanekaragaman. “Dengan pertukaran itu orang muda Katolik mampu
memaknai hidup dan perubahan semakin cepat,” katanya.
Asian
Youth Day 2017 yang digelar setiap tiga tahunnya ini merupakan yang
ketujuh. Acara sebelumnya dilakukan di Korea Selatan pada 2014. Setelah
diselenggarakan di Filipina, Hong Kong, India, Taiwan, dan Thailand.
Ketua panitia pengarah Asian Youth Day 2017, Romo Yohanes Dwi Harsanto,
agenda pertemuan kaum muda Katolik tingkat Asia itu sengaja membedah
moralitas hidup keberagamaan sebagai isu utama.
“Dalam hal ini peserta mempelajari Pancasila sebagai rule of live yang dipamerkan di forum itu,” kata Yohanes Dwi Harsanto.
Menurut dia, perbedaan keyakinan dalam satu keluarga di Indonesia akan
menjadi studi kaum muda Katolik lintas negara Asia. Ia menjelaskan,
perbedaan yang ada itu justru satu kekuatan untuk membangun bangsa.
“Karena kaum muda menjadi penentu bagaimana negara, gereja, dan
masyarakat maju,” katanya.
sumber: disini
[Continue reading...]
Bogor - Seorang wanita muda berinisial HS terpaksa
berurusan dengan aparat berwajib setelah aksinya mencuri dompet dalam
tas umat saat Misa di Gereja Katedral Bogor, Minggu (14/2) kepergok.
Petugas Gereja akhirnya membawa pelaku ke Mapolsek Bogor Tengah untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya.
baca juga : Terdakwa pelaku penggelapan dana di gereja di hukum 8 tahun penjara
Informasi yang dihimpun, peristiwa berawal saat Misa di Gereja
berlangsung pukul 09.00 WIB. Umat yang tak menaruh curiga sedikit pun
terhadap pelaku, tiba-tiba memergoki pelaku tengah membuka tas umat saat
setiap umat antre ke depan untuk menyambut komuni, lantaran saat itu
tak sedikit umat yang meninggalkan tasnya di bangku Gereja. Spontan
peristiwa tersebut dilaporkan pada petugas Gereja.
baca juga : Para pemuka agama Katolik & Kristen menolak revisi UU KPK
“Kejadiannya pada misa pagi pukul 09.00 WIB,” kata Kris, salah satu pegawai Gereja pada SP.
baca juga : Pendeta tangkap pencuri helm di Gereja
Banyak umat mengaku lega dengan sikap Gereja yang bersikap tegas
melaporkan hal ini. “Ya, itu memang harus ditindak tegas, supaya ada
efek jera. Kadang ada orang yang memanfaatkan tempat ibadah untuk
berbuat jahat, karena mereka tahu umat tak pernah mencurigai siapa pun.
Tapi hukum harus ditegakkan,” ujar Sumaryani, umat Katedral Bogor.
sumber : disini
[Continue reading...]