Home » Posts filed under Hasil penelusuran untuk Pelayanan Gereja Katolik
Hamad bin Isa al Khalifa, yang merupakan raja negara Bahrain
menyumbangkan sebidang tanah untuk pembangunan gereja Koptik ke-2 di
ibukota Manama, Bahrain.
Hal ini disampaikan oleh imam Koptik Ortodoks,
Pastor Royce George, yang menghadiri pelayanan pastoral di Bahrain.
Gedung gereja Koptik ini akan menjadi tempat ibadah bagi sekitar 1.500 keluarga Koptik yang tinggal di Bahrain dan Arab Saudi.
Sumbangan itu, katanya, merupakan realisasi dari ucapan Raja Hamad
saat bertemu dengan Imam Royce di Mesir pada April 2016 silam. Sumbangan
itu juga diakui sebagai dukungan untuk menciptakan ‘toleransi beragama’
yang semakin baik di Bahrain.
Tindakan menyumbangkan tanah ini bukan kali pertamanya dilakukan Raja
Bahrain berkeyakinan Islam Sunni ini.
Tahun 2013 lalu, dia juga telah
menyumbangkan tanah seluas 9000 meter persegi untuk pembangunan Gereja
Katolik di Kotamadya Awali.
Gereja Katolik yang dibangun tahun 2014 ini kemudian menjadi Katedral
Katolik untuk kerajaan yang didedikasikan kepada istri raja Arabia.
Kendati begitu, tindakan kemurahan yang dilakukan Raja Hamad ini
tetap dikritisi berbagai organisasi internasional.
Mereka menuduh raja
telah bertindak diskriminatif terhadap kaum mayoritas Syiah Bahrain.
Namun hingga berita ini diturunkan, tuduhan tersebut belum diketahui
kebenarannya. Raja bahkan tidak memberikan klarifikasi terkait hal itu.
sumber: disini
[Continue reading...]
Amerika Serikat berduka. Dua biarawati yang mengabdikan diri membantu
orang miskin di pedesaan Mississippi, terbunuh di rumah tempat mereka
tinggal.
Sejauh ini belum diketahui siapa pembunuhnya dan apa motif di
balik pembunuhan. Pihak berwewenang mengatakan kemungkinan mereka adalah
korban pencurian dan perampokan.
Pihak berwenang tidak bersedia mengatakan apakah sudah ada tersangka
pada peristiwa ini dan kendaraan apa yang hilang dari rumah para
biarawati itu.
Otoritas juga juga tidak merilis penyebab kematian,
tetapi Pastor Greg Plata mengatakan polisi memberitahu dia bahwa para
suster itu ditikam.
Jamie
Sample, seorang umat paroki gereja Katolik di Lexington, Mississippi,
menunjukkan foto kedua biarawati pada smartphone, yang diambil
padaDesember 2015 lalu. Suster Paula Merrill, kiri, dan Margaret Held.
(Foto: Rogelio V. Solis/AP)
Para biarawati itu diidentifikasi sebagai Suster Margaret Held dan
Suster Paula Merrill. Mayat mereka dibawa ke lab kriminal negara untuk
otopsi.
Nbcnews.com melaporkan
jenazah para biarawati yang bekerja sebagai perawat itu ditemukan pada
Kamis pagi (25/8) ketika mereka tidak melapor untuk bekerja di klinik
terdekat.
Di klinik itu mereka secara rutin bekerja memberikan suntikan
flu, insulin dan perawatan medis lainnya untuk anak-anak dan orang
dewasa yang tidak mampu.
"Mereka yang paling baik, wanita paling lembut yang dapat Anda
bayangkan.
Panggilan mereka adalah membantu orang miskin," kata Plata,
yang mengelola sebuah gereja Katolik tempat para suster itu sering
datang beribadah.
Maureen Smith, juru bicara Keuskupan Katolik Jackson, mengatakan ada
tanda-tanda pencurian di rumah itu dan kendaraan biarawati hilang.
Pihak berwenang tidak merilis motif pembunuhan dan tidak jelas
apakah layanan keagamaan para biarawati ada hubungannya dengan
pembunuhan.
"Saya memiliki perasaan yang tidak enak," kata Asisten Kepala Polisi Durant James Lee, yang Katolik.
Kepala Polisi John Haynes mengatakan petugas menyisir daerah itu dan
mencoba untuk melihat video dari kamera pengintai untuk melihat apakah
mereka melihat sesuatu yang tidak biasa.
baca juga : Bawah Reruntuhan Biara, Suster Marjana Kirim Pesan Perpisahan, tapi di urungkan...dan Mukjizat terjadi
Merrill, 68, telah bekerja di Mississippi selama lebih dari 30 tahun,
menurut Kesusteran Sisters of Charity of Nazareth di Kentucky.
Dia
berasal dari Massachusetts dan bergabung dengan ordo itu pada tahun
1979.
Dua tahun kemudian, dia pindah dan menemukan panggilannya melayani masyarakat Delta Mississippi, menurut sebuah artikel pada The Journey, 2010, sebuah publikasi oleh Sisters of Charity of Nazareth.
Dalam artikel itu, Merril dikutip berkata,"Kami hanya melakukan apa yang kami mampu di mana pun Allah menempatkan kami."
Sebuah video di situs ordo itu menggambarkan rincian pekerjaan
mereka, antara lain berbicara dengan para pasien tentang perawatan yang
mereka terima.
"Yang benar-benar mengkhawatirkan saya adalah lebih dari 60 persen dari anak-anak ini hidup dalam kemiskinan," kata Merrill.
Sementara itu, Margareth Held dikenal sebagai seorang yang pintar
memasak. Jemaat kecil di St. Thomas biasanya berkumpul pada Kamis malam
untuk Penelaahan Alkitab dan makan.
Held yang merupakan anggota The
School Sisters of St Francis di Milwaukee, rajin memasak untuk
persekutuan itu.
"Sebut saja (jenis makanan), dia bisa memasaknya. Dan itu akan terasa lezat," kata tetangganya, Patricia Wyatt-Weatherly.
The School Sisters of St Francis mengatakan mereka "sangat terkejut dan sedih" oleh pembunuhan itu.
Ordo Milwaukee mengatakan Held telah menjadi anggota dari sekolah itu
selama 49 tahun "dan menjalani pelayanannya untuk merawat dan
menyembuhkan orang miskin."
Dr Elias Abboud bekerja dengan kedua suster itu selama
bertahun-tahun, juga merasakan kehilangan mendalam.
Ia mengenang,
dirinya setuju untuk membantu membangun klinik Lexington karena "Anda
bisa merasakan gairah mereka tentang melayani orang-orang, membantu
orang miskin.
Mereka menyukainya."
Abboud memperkirakan klinik mereka menyediakan sekitar 25 persen
dari semua perawatan medis di daerah itu, yang memiliki populasi sekitar
18.000 orang, menurut perkiraan Biro Sensus AS pada Juli 2015.
Komunitas Katolik di Mississippi relatif kecil. Dari 3 juta penduduk, keuskupan mengatakan ada sekitar 108.000 umat Katolik.
Dua biarawati yang telah meninggal itu melayani hampir semua
keperluan perawatan di klinik, dan banyak anggota masyarakat
bertanya-tanya apa yang akan terjadi sekarang - dan orang-orang yang
mereka layani.
"Saya pikir ketidakhadiran mereka akan dirasakan untuk waktu yang
sangat lama. Holmes County adalah salah satu yang termiskin di negara
bagian ini," kata Dew.
"Ada banyak orang di sini yang bergantung pada mereka dan pada
pelayanan mereka, obat-obatan mereka. Ini akan menjadi masa yang sulit."
sumber : disini
[Continue reading...]
Polisi secara brutal menyerang dan membubarkan umat Katolik yang berkumpul untuk berdoa di Vietnam bagian utara pada 19 Juni.
Sebanyak 60 polisi dan para pejabat menyerang serta menyeret umat
Katolik yang menghadiri sesi doa mingguan yang diadakan di rumah seorang
awam.
Pemerintah Vietnam terus melakukan tindakan represif kepada orang
Kristen di negara komunis itu. Gereja harus memberitahu pihak berwenang
sebelum pelayanan doa atau Misa.
Sebuah sumber Gereja yang tidak ingin menyebut identitasnya
mengatakan Tran Thi Tram, pemilik rumah, mengadakan pertemuan doa
tersebut untuk memperingati ulang tahun kematian ibunya. Sejumlah umat
hadir.
Polisi masuk ke rumah di distrik Muong Khuong, Provinsi Lao Cai.
Mereka membubarkan peserta dan menyita ponsel ketika orang mencoba
mengambil video.
Polisi memukul Tram, suami dan putrinya serta seorang wanita tetangga karena melawan mereka.
“Polisi secara brutal menyerang dan menyeret mereka keluar dari rumah seperti anjing,” kata sumber itu kepada ucanews.com.
Polisi juga menggunakan pengeras suara untuk memerintahkan umat
membubarkan diri. “Mereka membuat gaduh,” kata sumber itu. “Dan mereka
meminta umat Katolik untuk tidak mengganggu ketertiban umum.”
Seorang aktivis Kristen mengatakan polisi telah “memasuki rumah
secara ilegal,” dan “kebebasan beragama dilanggar dan tidak menghormati
orang.”
Serangan seperti itu adalah ketiga dalam waktu satu bulan. Polisi dan
pihak berwenang secara brutal membubarkan sebuah Misa hari Minggu yang
diadakan oleh Pastor Joseph Nguyen Van Thanh pada 12 Juni.
Sebelumnya, pada 28 Mei, mereka mengancam dan menghambat seorang imam lokal untuk merayakan Misa bagi umat Katolik setempat.
Umat Katolik setempat telah mengajukan petisi kepada pemerintah untuk
mengizinkan mereka membangun sebuah kapel, tetapi ditolak. Maka mereka
berkumpul di rumah-rumah pribadi untuk mengadakan Misa dan doa.
sumber : disini
disini
[Continue reading...]