Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Tentang Gereja. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Tentang Gereja. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 Oktober 2016

Pendeta Chicsgo AS, Tembak rekan sesama Pendeta. Setelah Berdebat tentang Alkitab

- 0 komentar


CHICAGO - Seorang pensiunan pendeta Gereja Baptis tewas ditembak mati oleh seorang pendeta lainnya setelah mereka berdebat mengenai ayat-ayat Alkitab di sebuah panti jompo di Chicago, AS.

Allen Smith, berusia 80 tahun, adalah seorang pendeta lulusan Yale Divinity School, tewas ditembak oleh Ted Merchant, 67 tahun, seorang pendeta yang sehari-hari menggunakan kursi roda. 

Keduanya, menurut The Chicago Tribune, mengelola sebuah gereja pada panti jompo yang bernama Senior Suites of Rainbow Beach.

Peristiwa mengerikan itu terjadi pada hari Senin dini hari (7/9), berlangsung ketika mereka duduk di teras belakang panti, melakukan diskusi rutin tengah malam tentang ayat-ayat Alkitab.

Lalu Merchant menarik pelatuk pistolnya yang menyebabkan meninggalnya Smith. Smith mendapat tembakan dua kali di kepalanya.

Merchant sempat melarikan diri dengan kursi roda bermotornya, namun berhasil ditangkap tiga blok dari kejadikan sekitar pukul 06;00 pagi harinya. 

Ia kemudian didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama dan akan menghadapi pengadilan pada hari Rabu.

Polisi mengatakan penembakan itu tertangkap kamera. Tiga orang saksi mata mengatakan Merchant sebagai pelakunya.

Para penghuni panti mengatakan terkejut atas kejadian itu. Sebab keduanya adalah sahabat.

"Mereka selalu berada di luar sana [di teras] sepanjang waktu," kata Dorothy Hull, salah seorang penghuni panti.

"Mereka berbicara tentang ayat-ayat Alkitab dan ide-ide tentang Tuhan. Mereka selalu berdebat kecil tentang hal-hal seperti itu. Ini sangat mengejutkan," tambahnya.

"Saya tidak pernah bisa terlibat karena dia  (Merchant) menjalankan sebuah gereja di ruang komunitas setiap Minggu pagi. 

Dia sudah pensiun juga, tapi dia masih menjalankan  gereja. Saya  tidak bisa percaya dia melakukan itu," kata dia lagi, sebagaimana dilansir dari christiantoday.com.

The Christian Today mencoba menghubungi Kepolisian Chicago untuk rincian lebih lanjut tentang mengapa Smith ditembak mati tapi perwakilan media dari instansi itu tidak tersedia untuk menanggapi pertanyaan.

Laman resmi gereja Christian Tabernacle Baptist Church (CTBC) di Hamden, Connecticut, mengatakan gereja itu didirikan oleh Smith pada tahun 1962  setelah sebelumnya bekerja dalam pelayanan di New York City.

"CTBC mengadakan layanan pertama ibadah pada 8 Juli 1962. Pada 5 Agustus 1962, kelompok ibadah yang baru terbentuk menerima 54 orang sebagai anggota pertama. 

Jemaat gereja baru diselenggarakan di bawah kepemimpinan pastoral dari Pdt Allen H . Smith, lulusan Yale Divinity School," demikian bunyi keterangan di laman gereja tersebut.

Menurut laman facebook gereja itu, upacara pemakaman Smith dilaksanakan pada pukul 19:00 hari Rabu.

"Sedih karena saya tidak berada di sana. Tetapi saya akan bersama mereka dalam roh. 

Yang menarik, hari ini 48 tahun yang lalu Pendeta Smith di tempat ini memberkati  orang tua saya dalam perkawinan suci. 

Mereka pasti akan merindukan dia, "tulis Michelle Wright dalam menanggapi pengumuman kematian Smith
Wilfred Sealy menambahkan, "Sangat menyedihkan bagi seorang hamba Allah yang diambil dari kita dengan cara seperti ini. Kita harus terus berdoa hari demi hari."

sumber : disini
[Continue reading...]

Jumat, 07 Oktober 2016

Berita mengenai pengusiran gadis miskin dari Gereja itu adalah Hoax, menurut Klarifikasi Romo

- 0 komentar

Pada Kamis, 6 Oktober 2016, media sosial diramaikan dengan pemberitaan tentang pengusiran seorang gadis, Martina Kolas yang ingin menerima Sakramen Komuni Pertama (Sambut Baru), oleh seorang pastor, di stasi Lirikelang-Sikka-NTT, pada Minggu 2 Oktober 2016. 

Menurut laporan serggapntt.com yang juga dipublikasikan oleh matakatolik.com, alasan pengusiran tersebut disebabkan oleh ibunda Martina, yakni mama Ertina Lodan masih memiliki tunggakan di Gereja Paroki Nita, Keuskupan Maumere, sebesar Rp634 ribu.

Pagi ini, Jumat 7/10/2016, Media MK.com, terus mencoba meminta klarifikasi  langsung soal kejadian ini  dengan Rm. Stef Labuan, via telepon dan SMS,  namun pastor yang bersangkutan belum mengangkat telepon dan membalas SMS dari Matakatolik.com untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.

Namun, Media MK. Com, menghimpun informasi dari rekan imam  Rm. Stef Labuan, yang saat ini bertugas di Semeinari Tinggi St. Petrus Ritapiret- Keuskupan  Maumere yakni Rm, Ansel Liwu, Pr. terkait klarifikasi kejadian ini.

Rm. Ansel, dapat mengklarifikasi hal ini, karena sudah melakukan pembicaraan empat mata dengan Rm. Stef Labuan, kemarin Kamis, 6/10/2016.

Rm. Ansel, kepada media  MK.com, Jumat, 7/10/2016, menjelaskan bahwa pemberitaan yang dipublikasi oleh beberapa media online itu tidak seratus persen benar. 

”Rm Stef tidak mengusir anak tersebut, apalagi dengan alasan tunggakan keuangan Gereja. 

Peristiwa ini bukan pengusiran melainkan PEMBATALAN atau DITUNDA penerimaan komuni pertama/sambut baru untuk gadis kecil tersebut,” jelas Rm. Asel. 

Pembatalan jelanya, karena ada kesepakan umat (Gereja setempat) bahwa setipa calon penerima komuni pertama harus mengikuti katekese persiapan komuni pertama secara penuh. 

Namun, gadis tersebut tidak mengikuti katekese persiapan tersebut secara total/penuh. Hal inilah yang melatarbelakangi terjadinya pembatalan tersebut.

sumber : disini
[Continue reading...]

Kamis, 29 September 2016

Kesaksian Basuki Tjahaha Purnama (Ahok)

- 0 komentar
Saya lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, di Belitung Timur, di dalam keluarga yang belum percaya kepada Tuhan. 

Beruntung sekali sejak kecil selalu dibawa ke Sekolah Minggu oleh kakek saya. Meskipun demikian, karena orang tua saya bukan seorang Kristen, ketika beranjak dewasa saya jarang ke gereja.


baca juga : Sebuah Quotes dahsyat dari Ahok: Kita harus biasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa

Saya melanjutkan SMA di Jakarta dan di sana mulai kembali ke gereja karena sekolah itu merupakan sebuah sekolah Kristen. 

Saat saya sudah menginjak pendidikan di Perguruan Tinggi, Mama yang sangat saya kasihi terserang penyakit gondok yang mengharuskan dioperasi. 

Saat itu saya walaupun sudah mulai pergi ke gereja, tapi masih suka bolos juga. Saya kemudian mengajak Mama ke gereja untuk didoakan, dan mujizat terjadi. 

Mama disembuhkan oleh-Nya! Itu merupakan titik balik kerohanian saya. 

Tidak lama kemudian Mama kembali ke Belitung, adapun saya yang sendiri di Jakarta mulai sering ke gereja mencari kebenaran akan Firman Tuhan.


baca juga : Patut jadi Panutan, Ahok: Saya Mempermalukan Gereja Kristen kalau Korupsi!

Suatu hari, saat kami sedang sharing di gereja pada malam Minggu, saya mendengar Firman Tuhan dari seorang penginjil yang sangat luar biasa. 


Ia mengatakan bahwa Yesus itu kalau bukan Tuhan pasti merupakan orang gila. 

Mana ada orang yang mau menjalankan sesuatu yang sudah jelas tidak mengenakan bagi dia? Yesus telah membaca nubuatan para nabi yang mengatakan bahwa Ia akan menjadi Raja, tetapi Raja yang mati di antara para penjahat untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi Ia masih mau menjalankannya! 

Itu terdengar seperti suatu hal yang biasa-biasa saja, tetapi bagi saya merupakan sebuah jawaban untuk alasan saya mempercayai Tuhan. 

Saya selalu berdoa “Tuhan, saya ingin mempercayai Tuhan, tapi saya ingin sebuah alasan yang masuk akal, cuma sekedar rasa doang saya tidak mau,” dan Tuhan telah memberikan 

PENCERAHAN kepada saya pada hari itu. Sejak itu saya semakin sering membaca Firman Tuhan dan saya mengalami Tuhan.


baca juga : Di Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit ; Ahok Menuai Cintanya

Setelah saya menamatkan pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi pada tahun 1989, saya pulang kampung dan menetap di Belitung. 


Saat itu Papa sedang sakit dan saya harus mengelola perusahaannya. Saya takut perusahaan Papa bangkrut, dan saya berdoa kepada Tuhan. 

Firman Tuhan yang pernah saya baca yang dulunya tidak saya mengerti, tiba-tiba menjadi rhema yang menguatkan dan mencerahkan, sehingga saya merasakan sebuah keintiman dengan Tuhan. 

Sejak itu saya kerajingan membaca Firman Tuhan. Seiring dengan itu, ada satu kerinduan di hati saya untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung.


baca juga : Gara-Gara Kaki Terinjak di Gereja, Jadi Awal Mula Kisah Cinta Ahok Dan Veronica

Papa saat masih belum percaya Tuhan pernah mengatakan, “Kita enggak mampu bantu orang miskin yang begitu banyak. 

Kalau satu milyar kita bagikan kepada orang akhirnya akan habis juga.” Setelah sering membaca Firman Tuhan, saya mulai mengerti bahwa charity berbeda dengan justice. 

Charity itu seperti orang Samaria yang baik hati, ia menolong orang yang dianiaya. 

Sedangkan justice, kita menjamin orang di sepanjang jalan dari Yerusalem ke Yerikho tidak ada lagi yang dirampok dan dianiaya. Hal ini yang memicu saya untuk memasuki dunia politik.

baca juga : Prinsip-prinsip Ahok dalam Berpolitik dan Memimpin.


Pada awalnya saya juga merasa takut dan ragu-ragu mengingat saya seorang keturunan yang biasanya hanya berdagang. 


Tetapi setelah saya terus bergumul dengan Firman Tuhan, hampir semua Firman Tuhan yang saya baca menjadi rhema tentang justice. 

Termasuk di Yesaya 42 yang mengatakan Mesias membawa keadilan, yang dinyatakan di dalam sila kelima dalam Pancasila. Saya menyadari bahwa panggilan saya adalah justice. 

Berikutnya Tuhan bertanya, “Siapa yang mau Ku-utus?” Saya menjawab, “Tuhan, utuslah aku”.
Di dalam segala kekuatiran dan ketakutan, saya menemukan jawaban Tuhan di Yesaya 41. 


Di situ jelas sekali dibagi menjadi 4 perikop. Di perikop yang pertama, untuk ayat 1-7, disana dikatakan Tuhan membangkitkan seorang pembebas. 

Di dalam Alkitab berbahasa Inggris yang saya baca (The Daily Bible – Harvest House Publishers), ayat 1-4 mengatakan God’s providential control, jadi ini semua berada di dalam kuasa pengaturan Tuhan, bukan lagi manusia. 

Pada ayat 5-10 dikatakan Israel specially chosen, artinya Israel telah dipilih Tuhan secara khusus.

Jadi bukan saya yang memilih, tetapi Tuhan yang telah memilih saya. 


Pada ayat 11-16 dikatakan nothing to fear, saya yang saat itu merasa takut dan gentar begitu dikuatkan dengan ayat ini. 

Pada ayat 17-20 dikatakan needs to be provided, segala kebutuhan kita akan disediakan oleh-Nya. 

Perikop yang seringkali hanya dibaca sambil lalu saja, bisa menjadi rhema yang menguatkan untuk saya. Sungguh Tuhan kita luar biasa.


baca juga : Ahok ke Jemaat Gereja: Doakan Kami Bisa Mewujudkan Keadilan Sosial


Di dalam berpolitik, yang paling sulit itu adalah kita berpolitik bukan dengan merusak rakyat, tetapi dengan mengajar mereka.


Maka saya tidak pernah membawa makanan, membawa beras atau uang kepada rakyat. 

Tetapi saya selalu mengajarkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin: yang pertama, bersih yang bisa membuktikan hartanya dari mana. 

Yang kedua, yang berani membuktikan secara transparan semua anggaran yang dia kelola. 

Dan yang ketiga, ia harus profesional, berarti menjadi pelayan masyarakat yang bisa dihubungi oleh masyarakat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. 

Saya selalu memberi nomor telepon saya kepada masyarakat, bahkan saat saya menjabat sebagai bupati di Belitung. 

Pernah satu hari sampai ada seribu orang lebih yang menghubungi saya, dan saya menjawab semua pertanyaan mereka satu per satu secara pribadi. 

Tentu saja ada staf yang membantu saya mengetik dan menjawabnya, tetapi semua jawaban langsung berasal dari saya.

Pada saat saya mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung juga tidak mudah. Karena saya merupakan orang Tionghoa pertama yang mencalonkan diri di sana. 


Dan saya tidak sedikit menerima ancaman, hinaan bahkan cacian, persis dengan cerita yang ada pada Nehemia 4, saat Nehemia akan membangun tembok di atas puing-puing di tembok Yerusalem.

Hari ini saya ingin melayani Tuhan dengan membangun di Indonesia, supaya 4 pilar yang ada, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya wacana saja bagi Proklamator bangsa Indonesia, tetapi benar-benar menjadi pondasi untuk membangun rumah Indonesia untuk semua suku, agama dan ras. 


Hari ini banyak orang terjebak melihat realita dan tidak berani membangun. Hari ini saya sudah berhasil membangun itu di Bangka Belitung. 

Tetapi apa yang telah saya lakukan hanya dalam lingkup yang relatif kecil. Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin melakukannya di dalam skala yang lebih besar.

Saya berharap, suatu hari orang memilih Presiden atau Gubernur tidak lagi berdasarkan warna kulit, tetapi memilih berdasarkan karakter yang telah teruji benar-benar bersih, transparan, dan profesional. 


Itulah Indonesia yang telah dicita-citakan oleh Proklamator kita, yang diperjuangkan dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati Rakyat Indonesia.

sumber : disini
[Continue reading...]

Senin, 19 September 2016

Pelaku Pindahkan Sibori di Gereja Kleca Solo: Kondisi Kejiwaan Pelaku Labil

- 0 komentar

INILAH dugaan sementara tentang motif tersangka pelaku ‘pemindahan’ sibori dan piksis dari dalam tabernakel ke sebuah meja di depan tabernakel yang terjadi di Gereja St. Paulus Paroki Kleca di Solo (Surakarta), Jawa Tengah, Minggu dini hari sekitar pukul 01.20 WIB semalam. 

Pemicunya adalah kondisi kejiwaan tersangka pelaku yang tidak normal alias labil.

Demikian keterangan singkat Pastor Kepala Paroki Kleca Romo Agustinus Suwartana Susilo MSF menjawab Sesawi.Net melalui pesan singkat di jalur pribadi pada hari Minggu malam pukul 21.30 WIB.

baca juga : Maling Aneh masuk Gereja St. Paulus Paroki Kleca Solo

“Dugaan sementara tetang motivasi pelaku mengarah ke situ,” tandas pastor anggota Kongregasi Imam-imam Keluarga Kudus (MSF) Provinsi Jawa yang menerima tahbisan imamatnya di tahun 1995 ini.

Menurut Romo Susilo MSF –demikian panggilan akrabnya di kalangan teman-teman alumni Fakultas Teologi Wedhabakti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang mengenalnya– dugaan ke arah kondisi jiwa yang labil itu didukung oleh ‘kesan’ tingkat aksi pengrusakannya relatif ‘sederhana’.

Yang dilakukan hanya membuka pintu tabernakel, memindahkan sibori berisi hosti dan piksis berisi hosti besar ke meja di depan tabernakel. 

Lalu, mencoret-coret dinding dekat tabernakel di tembok sisi barat dengan kata-kata berbahasa Inggris dengan sedikit nada provokatif.

Menurut Romo Susilo MSF, kini polisi masih mengembangkan kasus ini.

Tentang jatidiri pelaku, Romo tidak bersedia berkomentar lebih jauh. Hanya saja dari KTP yang didapatkan pihak kepolisian, tersangka pelakunya berasal dari Madiun, Jawa Timur

sumber : disini
[Continue reading...]

Minggu, 04 September 2016

Gereja Anglikan Inggris diserukan terima padri LGBT

- 0 komentar

Empat belas padri Gereja Inggris yang menikah sesama jenis meminta para uskup untuk meningkatkan upaya membuka kehidupan gereja pada kaum LGBT.

Dalam sebuah surat yang dimuat Sunday Times, mereka mengatakan menginginkan diizinkannya pasangan gay menikah di Gereja.

Sejumlah padri yang menandatangani surat itu untuk pertama kalinya mengungkapkan kepada umum bahwa mereka gay dan sudah menikah.

Surat itu ditulis menyusul pengakuan Uskup Nicholas Chamberlain hari Jumat bahwa dia adalah seorang gay dan menjalin sebuah hubungan kendati hidup berselibat.

baca juga : Keputusan Muktamar Gereja Katolik tolak pernikahan gay

Kaum padri itu mengatakan, para uskup harus berani dan mendorong kaum gay untuk 'merayakan tanpa rasa takut dan dalam keterbukaan,' meskipun mereka mengatakan bahwa sekarang belum waktunya untuk mengubah pemahaman resmi gereja tentang pernikahan.

Surat itu berbunyi: "Tetapi banyak paroki kami telah mengambil langkah itu dan sekarang saatnya untuk menghormati keragaman teologi yang ada dalam Gereja sekarang ini dan bahwa ada lebih dari satu pemahaman tentang bagaimana seorang Kristen yang saleh mengimani isu-isu ini.

Uskup Chamberlain mengungkapkan bahwa dia adalah seorang gay dalam sebuah wawancara dengan The Guardian. Dalam wawancara itu dia mengatakan dia tetap mematuhi pedoman Gereja, yang mengharuskan pendeta untuk tetap selibat.

Menanggapi pengakuan itu, kelompok Anglikan yang konservatif, Gafcon mengatakan, penunjukkan seorang pria gay sebagai uskup Grantham merupakan 'sebuah kekeliruan besar.'

Uskup Chamberlain ditahbiskan tahun lalu oleh Uskup Agung Canterbury, Justin Welby - yang mengatakan bahwa ia sudah tahu tentang seksualitas Chamberlain.

Dalam ucapannya bulan Januari lalu, Uskup Agung Canterbury meminta maaf atas 'penderitaan dan rasa sakit' yang disebabkan oleh Gereja Anglikan terhadap komunitas LGBT.

Di lain pihak, 72 anggota sinoda umum yang tradisionalis justru menyurati para uskup untuk 'mematuhi ajaran Alkitab tentang seksualitas. 

sumber : disini

[Continue reading...]

Keputusan Muktamar Gereja Katolik tolak pernikahan gay

- 0 komentar

Para Uskup Katolik Roma mencapai sebuah kompromi dalam muktamar gereja mengenai isu-isu yang yang bersifat memecah belah. 

Doktrin mengenai perceraian telah melunak tetapi sikap gereja terhadap homoseksualitas tidak berubah. 

baca juga: Gereja Anglikan Inggris diserukan terima padri LGBT

Setelah pertemuan berakhir Paus Fransiskus muncul untuk mengkritik para uskup konservatif.

Gereja, kata dia, harus menghadapi isu-isu yang sulit "tanpa rasa takut, tanpa menguburkan kepala kita di dalam pasir".

Dalam muktamar gereja, sebutan untuk pertemuan para pemimpin Katolik Roma, para uskup memberikan suara untuk 94 pasal yang berkaitan dengan bagaimana gereja memperlakukan keluarga.

Yang paling kontroversial, adalah masalah yang berkaitan dengan apakah orang yang bercerai dan menikah kembali dapat diijinkan untuk memainkan peran yang penuh dalam gereja, atau hanya selintas saja.

Naskah itu menyetujui untuk melakukan pendekatan kasus per kasus.

Hasil pertemuan juga menegaskan kembali ajaran gereja bahwa homoseksual tidak seharusnya didiskriminasi tetapi disebutkan "sama sekali tidak ada dasar" untuk pernikahan gay.

Dalam kesimpulannya mengenai pertemuan selama tiga pekan, Paus Fransiskus mengatakan dia ingin muktamar itu dapat "mendengarkan terhadap dan membuat suara dari para keluarga terdengar".

Tetapi dia mengatakan muktamar telah "secara nyata bersandar pada hati yang tertutup yang seringkali tersembunyi bahkan dibalik ajaran gereja atau niat baik", keterangan itu tampak sebagai sebuah serangan bagi konservatif.

Dia juga mengakui perbedaan dengan gereja, dan mengatakan "apa yang tampak normal bagi seorang uskup dalam sebuah kontinen dapat dianggap aneh dan hampir merupakan skandal bagi seorang uskup dari tempat lain".

Naskah yang disetujui dalam muktamar gereja hanya sebagai pedoman dan Paus Fransiskus harus memutuskan apakah akan melanjutkannya atau tidak.

Tahun lalu, muktamar gereja Katolik juga menolak untuk membahas proposal tentang penerimaan gay secara luas meski didukung oleh Paus Fransiskus, keputusan yang disambut kekecewaan dari kelompok HAM gay Katolik.

Dalam pembukaan muktamar gereja tahun ini dibayangi oleh keributan seorang pastor yang mengumumkan bahwa dia memiliki hubungan dengan sesama jenis. 

Dia kemudian dipecat dari tugasnya di Vatikan.

Vatikan membantah laporan sebuah media Italia selama pertemuan para uskup yang menyatakan bahwa Paus Fransiskus memiliki tumor otak. 

Vatikan menyebut berita itu "sungguh-sungguh tidak memiliki tanggung jawab". 

sumber : disini
[Continue reading...]

Sabtu, 27 Agustus 2016

Gereja Katolik Amerika berduka, Dua Biarawati Penolong Kaum Miskin Dibunuh

- 0 komentar
Amerika Serikat berduka. Dua biarawati yang mengabdikan diri membantu orang miskin di pedesaan Mississippi, terbunuh di rumah tempat mereka tinggal. 

Sejauh ini belum diketahui siapa pembunuhnya dan apa motif di balik pembunuhan. Pihak berwewenang mengatakan kemungkinan mereka adalah korban pencurian dan perampokan.

Pihak berwenang tidak bersedia mengatakan apakah sudah ada tersangka pada peristiwa ini dan kendaraan apa yang hilang dari rumah para biarawati itu. 

Otoritas juga  juga tidak merilis penyebab kematian, tetapi Pastor Greg Plata mengatakan polisi memberitahu dia bahwa para suster itu ditikam.


Jamie Sample, seorang umat paroki gereja Katolik di Lexington, Mississippi, menunjukkan foto kedua biarawati pada smartphone, yang diambil padaDesember 2015 lalu. Suster Paula Merrill, kiri, dan Margaret Held. (Foto: Rogelio V. Solis/AP)
 
Para biarawati itu diidentifikasi sebagai Suster Margaret Held  dan Suster Paula Merrill. Mayat mereka dibawa ke lab kriminal negara untuk otopsi.

Nbcnews.com melaporkan jenazah para biarawati yang bekerja sebagai perawat itu  ditemukan pada Kamis pagi (25/8) ketika mereka tidak melapor untuk bekerja di klinik terdekat. 

Di klinik itu mereka secara rutin bekerja memberikan suntikan flu, insulin dan perawatan medis lainnya untuk anak-anak dan orang dewasa yang tidak mampu.

"Mereka yang paling baik, wanita paling lembut yang dapat Anda bayangkan. 

Panggilan mereka adalah membantu orang miskin," kata Plata, yang mengelola sebuah gereja Katolik tempat para suster itu sering datang beribadah.

Maureen Smith, juru bicara Keuskupan Katolik Jackson, mengatakan ada tanda-tanda pencurian di rumah itu dan kendaraan biarawati hilang.

Pihak berwenang tidak merilis motif pembunuhan dan  tidak jelas apakah layanan keagamaan para biarawati ada hubungannya dengan pembunuhan.

"Saya memiliki perasaan yang tidak enak," kata Asisten Kepala Polisi Durant James Lee, yang Katolik.

Kepala Polisi John Haynes mengatakan petugas menyisir daerah itu dan mencoba untuk melihat video dari kamera pengintai untuk melihat apakah mereka melihat sesuatu yang tidak biasa.

baca juga : Bawah Reruntuhan Biara, Suster Marjana Kirim Pesan Perpisahan, tapi di urungkan...dan Mukjizat terjadi

Merrill, 68, telah bekerja di Mississippi selama lebih dari 30 tahun, menurut Kesusteran Sisters of Charity of Nazareth di Kentucky. 

Dia berasal dari Massachusetts dan bergabung dengan ordo itu pada tahun 1979.

Dua tahun kemudian, dia pindah dan menemukan panggilannya melayani masyarakat  Delta Mississippi, menurut sebuah artikel pada The Journey, 2010, sebuah publikasi oleh Sisters of Charity of Nazareth.

Dalam artikel itu, Merril dikutip berkata,"Kami hanya melakukan apa yang kami mampu di mana pun Allah menempatkan kami."

Sebuah video di situs ordo itu menggambarkan rincian pekerjaan mereka, antara lain berbicara dengan para pasien tentang  perawatan yang mereka terima.

"Yang benar-benar mengkhawatirkan saya adalah lebih dari 60 persen dari anak-anak ini hidup dalam kemiskinan," kata Merrill.

Sementara itu, Margareth Held dikenal sebagai seorang yang pintar memasak. Jemaat kecil di St. Thomas biasanya berkumpul pada Kamis malam untuk Penelaahan Alkitab dan makan. 

Held yang merupakan anggota The School Sisters of St Francis di Milwaukee, rajin memasak untuk persekutuan itu.

"Sebut saja (jenis makanan), dia bisa memasaknya. Dan itu akan terasa lezat," kata tetangganya, Patricia Wyatt-Weatherly.

The School Sisters of St Francis mengatakan mereka "sangat terkejut dan sedih" oleh pembunuhan itu.

Ordo Milwaukee mengatakan Held telah menjadi anggota dari sekolah itu selama 49 tahun "dan menjalani pelayanannya untuk merawat dan menyembuhkan orang miskin."

Dr Elias Abboud bekerja dengan kedua suster itu selama bertahun-tahun, juga merasakan kehilangan mendalam. 

Ia mengenang, dirinya setuju untuk membantu membangun klinik Lexington karena "Anda bisa merasakan gairah mereka tentang melayani orang-orang, membantu orang miskin. 

Mereka menyukainya."

Abboud memperkirakan  klinik mereka menyediakan sekitar 25 persen dari semua perawatan medis di daerah itu, yang memiliki populasi sekitar 18.000 orang, menurut perkiraan Biro Sensus AS pada Juli 2015.

Komunitas Katolik di Mississippi relatif kecil. Dari 3 juta penduduk, keuskupan mengatakan ada sekitar 108.000 umat Katolik.

Dua biarawati yang telah meninggal itu melayani hampir semua keperluan perawatan di klinik, dan banyak anggota masyarakat bertanya-tanya apa yang akan terjadi sekarang - dan orang-orang yang mereka layani.

"Saya pikir ketidakhadiran mereka akan dirasakan untuk waktu yang sangat lama. Holmes County adalah salah satu yang termiskin di negara bagian ini," kata Dew.

"Ada banyak orang di sini yang bergantung pada mereka dan pada pelayanan mereka, obat-obatan mereka. Ini akan menjadi masa yang sulit."

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 17 Agustus 2016

Perusak Patung Yesus dan pembuang Patung Maria ke Kali, di Paroki Gereja St Yusuf Pekerja Gondang Klaten Terungkap

- 0 komentar


Kepolisian Resort (Polres) Klaten mengungkap pelaku perusakan patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Santo Yusup Pekerja Gondang Winangun. 

Pelaku perusakan adalah putra salah satu pegawai rumah tangga gereja yang saat itu sedang kesal dan marah dengan ibunya.

"Untuk mengungkap pelaku perusakan patung di gereja tersebut, kami telah memanggil sebanyak 20 orang lebih menjadi saksi untuk dimintai keterangan," kata Kapolres Klaten, AKBP Faizal, pada Selasa malam, 16 Agustus 2016.

baca juga : Romo Namanya Dicatut di Kabar Bohong di Jalur WA, dalam kasus Paroki Gondang Klaten

Selain memanggil puluhan saksi, polisi juga mengolah tempat kejadian perkara (TKP) di dua tempat, yakni di sungai sebagai tempat pembuangan patung Bunda Maria serta di dalam gereja tempat patung Yesus dirobohkan. 

"Berdasarkan pemeriksaan saksi dan hasil olah TKP, selanjunya tadi malam Kepolisian telah berhasil mengungkap bahwa pelaku perusakan berinisial R, yang merupakan putra koster Gereja. 

Pelaku berarti keluarga besar gereja, artinya orang dalam yang melakukan perusakan," katanya.

Berdasarkan pengakuan pelaku, perusakan patung Yesus dan Bunda Maria dilandasi rasa kesal dan marah kepada ibunya. Saat itu sang ibu meminta untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya.

"Nah, pada saat itu si R itu juga sedang sakit dan habis pulang berobat di Telgalyoso. 

Jadi merasa kesal dengan ibunya yang meminta untuk membantu merampungkan pekerjaan sekolah ibunya yang berprofesi sebagai guru," ujarnya.

Setelah muncul rasa kesal, R pun keluar rumah menuju gereja untuk merobohkan patung Yesus serta membawa patung Bunda Maria keluar. 

Rumah orang tua R ada di belakang bangunan gereja. "Saat kejadian itu, bapaknya R sedang tidur, terus ibunya sedang mengerjakan tugas sekolah. Sedangkan keponakannya sedang asyik bermain Playstation," katanya.

Perusakan patung gereja itu diperkuat lagi dua saksi yang merupakan temen R. Saat itu, R sempat bercerita kepada temannya bahwa habis mengobrak-abrik gereja. 

"Keterangan dari teman R pada hari Kamis lalu si teman bertanya kepada R tentang gereja, si R menjawab jika gereja dia yang merusaknya. Keterangan itu dibenarkan juga teman saksi lainnya," ujarnya.

Menurut Kapolres, berdasarkan hasil pendalaman keterangan saksi selanjutnya dilakukan rekonstruksi terhadap saksi dan juga melibatkan R. 

Dari hasil rekonstruksi tersebut dapat diketahui kondisi R secara visual menunjukkan gerakan-gerakan yang mencurigakan dan takut.

"Dari hasil pemeriksaan, tim merasa yakin dengan keterlibatan R sehingga dilakukan penggeledahan kaus yang dipakai R saat kejadian. 

Penggeledahan berhasil menemukan kaus seperti yang dipakai saat hari kejadian. Ini berdasarkan keterangan saksi orang yang mancing di sungai," katanya.

baca juga : Romo Namanya Dicatut di Kabar Bohong di Jalur WA, dalam kasus Paroki Gondang Klaten

Pelaku diancam pasal 406 KUHP tentang perusakan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara. Namun di dalam pasal 21 KUHP diatur bahwa ancaman di bawah 5 tahun tidak dilakukan penahanan. 

"Untuk itu, R mulai besok diperintahkan untuk wajib lapor setiap hari. Selain itu juga untuk dilakukan pemeriksaan lagi apakah ada motif lain dalam perusakan patung itu," ujarnya.

sumber : disini
[Continue reading...]

Selasa, 09 Agustus 2016

BREAKING NEWS. Aksi Brutal pengrusakan Patung, di Gereja Katolik Paroki St. Yusuf Pekerja Gondang Winangun Klaten

- 0 komentar

Mari kita doakan orang yang sesat pikir.

Siang tadi (9 Agustus 2016) telah terjadi pengrusakan beberapa properti di Gereja Katolik St. Yusuf Pekerja, 


Paroki Gondangwinangun, Klaten, oleh pihak² yang paranoid dan tidak menginginkan terjadi kerukunan.

Kejadian berlangsung pada siang hari, ketika para karyawan sedang istirahat, jadi tidak ada saksi mata tentang kejadian ini.

Yang patut disyukuri adalah bahwa (para?) pelaku hanya merusak patung di dalam gereja (walaupun sempat membuang salah satunya ke dalam sungai di dekat gereja), tapi tidak ada properti lain yang ikut dirusak; dan yang terpenting lagi bahwa tidak ada umat yang dilukai.

Peristiwa tadi sepekan setelah kejadian yang terjadi di Gua Maria Wahyu Ibu-Ku Giri Wening, Gunung Kidul, DIY, yang sempat didatangi kelompok tertentu untuk juga akan melakukan upaya pengrusakan.

Semoga umat di Paroki Gondangwinangun dikuatkan dan tetap bertekun dan bertumbuh dalam iman.
Amin

sumber : disini
[Continue reading...]

Jumat, 29 Juli 2016

KRONOLOGIS MENJELANG KEMATIAN PST JACQUES HAMEL. "Sikap pemberani dari Pst. Jacques Hamel: Ia tidak berlutut"

- 0 komentar

Claudio Torre di dalam artikel berjudul "Sikap pemberani dari Pst. Jacques: Ia tidak berlutut" berbicara tentang beberapa keterangan lebih terperinci yang muncul seputar kematian dari Pastor berusia 86 tahun yang digorok lehernya oleh para Jihadis.

Demikian artikel selengkapnya yang dipublikasikan oleh surat kabar Il Giornale 27/07/2016:

Tampaknya sebelum pastor paroki itu digorok ia telah berupaya untuk membela Gerejanya. Ia tidak gentar terhadap "diktat" dari kedua Jihadis dan ia menolak untuk berlutut. 

baca juga : Pendeta Dibunuh, dengan cara menggorok leher pendeta tersebut. Dua Pelaku Penyanderaan Gereja Didor Polisi


Sebuah sikap yang menandai drama dari menit-menit itu. Kesadaran bahwa ia akan mati dan penolakannya untuk berserah kepada kedua pembunuh itu. 

Yang menceritakan ini semua adalah Sr. Danielle yang menjadi saksi mata atas peristiwa mengenaskan itu tanpa sepengetahuan dari kedua Jihadis. 

"Mereka berteriak-teriak 'Daesh' dan 'Allah Akbar'." "Mereka ingin Pst Jacques berlutut, mereka berjalan mengelilingi Altar dengan meneriakkan kata-kata Islam dalam bahasa Arab. 

Semua berteriak. "Berhentilah! Kalian tidak tahu apa yang kalian perbuat!" Demikian teriakkan Pst Jacques. "Itu tindakan tak waras". 

Namun keduanya memiliki pisau-pisau dan mengancam semua yang hadir." Kemudian mereka menyuruh Pst Jacques: "Berlututlah", kata mereka. 

"Pst Jacques tidak mau berlutut, ia menolak dan saya percaya semua menjadi tak beraturan saat itu." Maka, salah satu dari kedua Jihadis itu menggorok Pst Jacques. 

"Semua berteriak-teriak, umat merasa kengerian yang luar biasa dan juga dua orang itu menjadi kerasukan. "Hentikan, hentikan." "Saya berada dekat pintu keluar, tidak ada yang memperhatikan saya." Kata Sr Danielle: "Kemudian Pst Jacques terjatuh, karena yang memegang pisau berlutut untuk menahan dia.

 Yang satu lagi mulai menyadari sambil berdoa dalam bahasa Arab di hadapan Altar. Tindakan barbar. Dan saat itulah saya melarikan diri tanpa diketahui keduanya." (BastaBugie n.464 del 27 luglio 2016).

Catatan: Gereja kita adalah Gereja Martir kata Paus Fransiskus, dan Pst. Jacques Hamel menjadi Imam Martir Kristus yang kesekian kalinya dari Gereja Katolik di Eropa.

Seluruh Gereja Katolik di Eropa dan dunia berdoa memohon pertolongan Bunda Maria. Seluruh umat Kristen berdoa memohon Belas Kasih Tuhan Yesus.

sumber :  surat kabar Il Giornale 27/07/2016

[Continue reading...]

Senin, 27 Juni 2016

Uskup India minta tindakan tegas, terhadap kelompok anti Ibu Teresa

- 0 komentar

Seorang pejabat Gereja Katolik di India telah meminta pemerintah negara itu menindak tegas terhadap anggota parlemen yang menuduh Ibu Teresa menggunakan karya sosial untuk konversi.

“Laporan semacam ini menunjukkan mentalitas seseorang. Saya akan meminta pemerintah India mengambil tindakan tegas terhadap dia dan membuktikan ketulusannya terhadap minoritas,” kata Uskup Ranchi Mgr Theodore Mascarenhas, sekjen Konferensi Waligereja India, kepada ucanews.com.

Dia merespons terhadap pernyataan anggota parlemen Yogi Adityanath dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa, bahwa karya Ibu Teresa adalah bagian dari konspirasi untuk “mengkristenkan India.”

“Ibu Teresa adalah bagian dari konspirasi untuk mengkristenkan India. Kristenisasi telah menyebabkan gerakan separatis di bagian timur laut India, termasuk sejumlah negara bagian – Arunachal Pradesh, Tripura, Meghalaya dan Nagaland,” kata Adityanath saat berbicara pada sebuah program keagamaan di Negara Bagian Uttar Pradesh pada 18 Juni.

Tahun 2015, Mohan Bhagwat, ketua kelompok fundamentalis Hindu Rashtriya Swayamsevak Sangh (korps relawan nasional), mengatakan Ibu Teresa bertujuan untuk mengkonversi orang-orang ke Kristen melalui karyanya.

Uskup Mascarenhas mengatakan ia ingin pemerintah mengambil tindakan tegas tentang komentar yang “tidak dewasa” yang bertujuan menyebarkan kebencian. 

baca juga : SIAPA YANG TERSENYUM SEPERTI INI SAAT MENINGGAL?

“Kami senang bahwa sebagian besar dari warga India tidak berpikir seperti orang ini. Daripada membuat komentar seperti itu, akan lebih baik jika orang ini pergi dan melihat apa yang telah dilakukan Ibu Teresa dan apa yang para susternya sekarang lakukan di India dan di seluruh dunia,” katanya.

“Komentar-komentar ini hanya dibuat untuk mencegah orang-orang yang melayani orang miskin. Jika tujuannya adalah melayani orang miskin maka tidak peduli siapa yang melakukannya,” katanya. 

baca juga: wanita Kristen Lebanon mengangkat senjata

Ibu Teresa mendirikan Kongregasi Suster-suster Misionaris Cinta Kasih (MC) tahun 1950. 

Dia dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1971 untuk bekerja dengan orang miskin di Calcutta, sekarang bernama Kolkata, dan akan dikanonisasi menjadi santa oleh Paus Fransiskus pada September.
Sumber: disini
[Continue reading...]

Sabtu, 25 Juni 2016

Penguasa Tiongkok, meminta ganti salib di gereja dengan bendera nasional

- 0 komentar

Partai Komunis Tiongkok telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kontrol lebih ketat terhadap komunitas Kristiani di negara itu menggantikan salib di gereja-gereja di Provinsi Zhejiang dengan bendera nasional dan menempatkan anggota partai di masing-masing tempat ibadah.

Bendera nasional itu telah dipasang di 69 tempat ibadah di Lanxi, termasuk gereja-gereja Kristen (Katolik dan Protestan)  di Zhejiang setelah kampanye penghapusan salib yang telah dilakukan sejak 2013.

Selama kampanye itu, sekitar 1.700 salib telah dibongkar dari gereja-gereja Protestan dan Katolik.

Tempat-tempat ibadah di Lanxi diperintahkan mengadakan upacara pengibaran bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan di setiap pesta penting dan libur untuk “meningkatkan pendidikan patriotisme”.

Selain Lanxi, di bawah yurisdiksi Keuskupan Hangzhou, dua keuskupan tetangga di Zhejiang, rumah bagi sekitar 2 juta orang Kristen, termasuk sepersepuluh  umat Katolik, juga menerima pemberitahuan serupa.

“Gereja kami di daerah Meitou juga telah diberitahu untuk didaftar, memasang bendera nasional, memasang papan nama dan  anggota partai harus ditempatkan di sana,” kata sumber Gereja Katolik ‘bawah tanah” di Wenzhou kepada ucanews.com.

baca juga : Polisi secara brutal menyerang dan menyeret umat Katolik yang sedang berdoa


“Cara ini untuk memperketat kontrol, mengubah agama kita menjadi agama partai,” kata sumber Wenzhou. “Ini memaksa Vatikan menunjukkan sikap dan jika perlu Vatikan mengecam otoritas Tiongkok,” tambahnya.

Bendera nasional telah dipasang di semua 69 tempat ibadah di kota Lanxi, Provinsi Zhejiang pada 13 Juni.

Vatikan dan pemerintah Tiongkok telah bertindak cepat dalam negosiasi mereka guna menyelesaikan masalah pelik tentang Gereja di Tiongkok saat delegasi dari kedua belah pihak bertemu dua kali tahun ini.

Kewajiban itu harus dilaksanakan di seluruh provinsi dalam menanggapi Konferensi Nasional Urusan Agama pada 22-23 April di mana Presiden Tiongkok Xi Jinping menekankan bahwa kebijakan partai tentang agama harus diikuti.

Ying Fuk-tsang, direktur sebuah universitas di Hong Kong, mengatakan kepada ucanews.com bahwa pengibaran bendera adalah lebih menerapkan patriotisme di tempat ibadah dan memperkuat kepemimpinan pejabat partai pada akar rumput terkait urusan agama.

Seorang peneliti yang meminta tidak disebutkan namanya mengatakan kepada ucanews.com bahwa gerakan “sinisisasi” ini diharapkan dari konferensi April lalu, dan temuan penyelidikan baru-baru ini merilis pengawas anti-korupsi partai pada 8 Juni, telah tersirat bahwa petinggi partai itu senang dengan pekerjaan Administrasi Negara Urusan Agama (SARA).

Tim inspeksi menemukan “masalah yang luar biasa” termasuk SARA di mana lemah peran kepemimpinan pusat, kebijakan agama partai tak berjalan, tidak memperhatikan  cukup pada kelompok-kelompok agama nasional serta kurangnya pengawasan atas mereka.

Lima agama – Buddha, Taoisme, Katolik, Islam, Protestan – diakui pemerintah memiliki 140.000 tempat ibadah di seluruh Tiongkok, menurut data SARA.

Selain Zhejiang, bendera nasional juga dikibarkan di 30 tempat ibadah di kota Huangshi, Provinsi Hubei pada Mei 2015.

Meskipun hanya simbolik, mengibarkan bendera nasional di situs ibadah adalah kontroversial karena beberapa umat berpendapat bahwa itu adalah pelanggaran pemisahan Gereja dan negara.

Sebuah sumber di Keuskupan Ningbo mengatakan kepada ucanews.com bahwa paroki mereka telah diminta mengibarkan bendera nasional, pasang papan nama di kompleks gereja.

“Sejumlah umat tidak puas. Para pemimpin paroki sedang bernegosiasi dengan pejabat pemerintah,” kata sumber itu.

sumber: disini
              disini
[Continue reading...]

Rabu, 22 Juni 2016

Buka puasa di sinagog: 'Rayakan perbedaan dalam kebersamaan sebagai sesama Umat manusia'

- 0 komentar


Seorang pengurus masjid di London mengumandangkan azan Magrib di hadapan sekiar 100 orang, tidak hanya Muslim namun juga Kristen dan Yahudi, di tempat yang tak biasa, sinagog.

West London Synagogue of British Jews, sinagog di London barat, akhir pekan lalu (11/06) menjadi tuan rumah acara buka puasa bersama dengan mengundang sejumlah imam, pendeta dan juga komunitas Yahudi setempat.

Minuman dan kurma disediakan untuk membuka puasa sebelum undangan Muslim yang hadir melakukan salat Magrib berjamaah.
Usai salat para undangan masuk ke audia dan bersantap malam. 

Mereja duduk di meja-meja, yang ditata sedemikian rupa sehingga dalam satu meja ada undangan atau hadirin dengan latar belakang agama yang berbeda.

Mereka berbicara akrab sambil menikmati malam malam dan kue manis.

Rabi senior Julia Neuberger mengatakan "sangat bangga komunitasnya melangsungkan acara The Big Iftar, buka puasa besar yang digagas Julie Siddiqui, sekaligus merayakan ulang tahun Ratu ke-90, untuk merayakan perbedaan di Inggris"

Julie Siddiqi yang diacu Neuberger adalah warga Inggris yang masuk Islam 20 tahun lalu dan saat ini menjadi aktivis lintas agama yang menggagas sejumlah acara amal termasuk the Big Iftar yang dilangsungkan di berbagai tempat di Inggris.

"Acara seperti ini lebih dari sekedar toleransi, kita saling menghargai dan kita merayakan perbedaan ini. Inggris sebagai salah satu negara dengan hubungan lintas agama yang terbaik di Eropa dan kita perlu merayakan ini," kata Julie Siddiqi kepada BBC Indonesia.

baca juga : Wali Kota London, Sadiq Khan, Buka Puasa di Gereja Tua

"Sebagai Muslim kami perlu lebih sering membuka diri karena penting untuk menunjukkan seperti apa Islam sebenarnya. Dan acara seperti ini merupakan sesuatu yang luar biasa, karena melalui persahabatan dan kepercayaan, berbagai prasangka dan kecurigaan antara pemeluk agama yang berbeda bisa dihilangkan," tambahnya.
Sejumlah acara lintas agama banyak dilakukan di Inggris dalam empat tahun terakhir, termasuk di antaranya membuka masjid untuk pemeluk agama lain.

Dalam acara di sinagog itu, sambil menyantap hidangan, seorang guru Islam yang hadir, Rakin Fertuga Cisse, menerangkan tentang arti Ramadan.

Para pengunjung - banyak di antaranya yang untuk pertama kalinya masuk ke sinagog- juga diajak untuk melihat tempat ibadah umat Yahudi itu.

Acara yang berlangsung sampai satu jam menjelang tengah malam ini juga dibagi antara grup untuk berdiskusi isi kitab suci Taurat, Injil dan Alquran.

Ramadan tahun ini di Inggris termasuk yang paling panjang dengan waktu imsak pada sekitar pukul 02.40 dan magrib pada pukul 21.20.

Sumber : disini

[Continue reading...]

Wali Kota London, Sadiq Khan, Buka Puasa di Gereja Tua

- 0 komentar



LONDON, - Wali Kota Muslim pertama di London, Sadiq Khan, menyerukan ditingkatkannya 'integrasi sosial' di antara berbagai komunitas di London dalam acara buka puasa yang diselenggarakan Gereja St James's di Piccadilly.

Inilah untuk pertama kalinya Gereja Anglikan yang berusia lebih dari 330 tahun mengadakan acara buka puasa selama Ramadhan.
Acara itu disebut Khan sebagai langkah untuk 'merayakan perbedaan' dan menunjukkan 'seperti apa Islam yang sebenarnya'.

Sekitar 200 orang hadir dalam acara pada Minggu (19/6/2016) malam. Tidak hanya Muslim, namun juga sejumlah pemeluk Yahudi.

“Yang hebat dari acara seperti ini adalah, kita berada di jantung kota London, di Piccadilly, di Gereja St James's, dalam buka puasa bersama umat Kristen, Yahudi dan yang lain,” kata Khan.

“Dan acara ini tidak hanya buka puasa bersama namun juga agar yang lain mengetahui tentang Islam,” kata Khan kepada wartawan BBC Indonesia, Endang Nurdin.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak acara lintas agama seperti ini diselenggarakan . Pihak masjid  mengundang non-Muslim sementara sinagog serta gereja mengundang Muslim.

Khan mengatakan, interaksi antar berbagai komunitas sangat perlu dilakukan untuk lebih mengenal satu sama lain.

“London adalah kota yang paling beragam di dunia dengan lebih dari 300 bahasa. 

Yang penting adalah kita saling berinteraksi dengan lebih baik, mengenal lebih baik. Saya menyebutnya integrasi sosial,”  katanya. 

baca juga : buka puasa di sinagog rayakan perbedaan.

“Kami ingin orang mengetahui tentang Islam yang sebenarnya karena sayangnya saat ini ada sejumlah kecil orang yang melakukan tindak kejahatan dengan menggunakan nama Islam untuk membenarkan tindakan terorisme dan kami ingin mengingatkan orang bahwa Islam bukan seperti itu," kata Khan, wali kota Muslim pertama London.

Bank makanan

Salah seorang pemimpin gereja, Lucy Winkett,  yang ikut mencoba berpuasa dalam sehari mengatakan pengalamannya 'cukup berat'.
“Ini merupakan tantangan bagi saya. Umat Kristiani juga berpuasa namun bisa minum air,” katanya.

“Dan yang kali ini tanpa minum sama sekali, jadi cukup berat. Tapi sangat menyenangkan kami dapat menyelenggarakan acara buka puasa di gereja kami,” kata Lucy Winkett.

Waktu puasa di London pada minggu terakhir Juni dimulai pada pukul 02.40 dan magrib pada pukul 21.24 waktu setempat.
Gereja St James's yang dibangun pada 1684 dirancang oleh Cristopher Wren, yang juga membangun salah satu gedung bersejarah lain di London, Katedral St Paul.

Dalam pidato sebelum buka puasa, Khan juga mengungkap tantangan London sebagai 'kota kelima terkaya di dunia'.
Namun, katanya, masih memiliki sekitar 100.000 orang yang menggantungkan hidup pada foodbank atau 'bank makanan'.
Bank makanan menyediakan stok makanan kering yang boleh diambil bagi mereka yang tak mampu.

“Tantangan ke depan adalah... kita hidup di kota kelima terkaya di dunia, namun angka tahun lalu menunjukkan sekitar 100.000 orang menggantungkan pada bank makanan," kata Khan.

Dia menambahkan,  kembali perlunya meningkatkan interaksi dan solidaritas antar berbagai komunitas di London agar dapat saling membantu.

Sumber : disini

[Continue reading...]

Rabu, 15 Juni 2016

Mongol Stres : Jangan Pindah Gereja

- 0 komentar


AKSI pelawak tunggal atau komika, Mongol Stres sanggup mengocok perut peserta konferensi Pujian dan Penyembahan Karismatik Katolik yang digelar di Apperroom Annex Building, Jakarta, Sabtu, 21/5. 

Meski materi lawakannya kerap bermain di batas sensitivitas, seperti etnisitas dan homoseksualitas, pria bernama asli Rony Immanuel ini belum pernah mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia. “Saya hanya pernah di sidang beberapa kali oleh jemaat Gereja,” celotehnya.

Salah satu lawakan Mongol yang membuat peserta terkekeh-kekeh, yaitu topik tentang berdoa. 
 
Ia meminta kepada hadirin, jika berdoa jangan membuat orang takut dengan meminta Tuhan datang ke dunia. 
 
Sebab dalam Kitab Suci, imbuh dia, Tuhan datang pada hari kiamat. “Tuhan itu bukan ‘teh celup’, yang gampang kita minta naik-turun,” ujar kelahiran Manado, 27 September 1978 ini.

Ia juga berharap, seluruh peserta jangan pindah Gereja. “Jangan karena di sana ada artis, pastor, atau pendeta terkenal, kita jadi pindah agama. Yakinlah, Tuhan juga hadir di Gereja Anda.”
 
sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 01 Juni 2016

Dewan Islam di Pakistan, usulkan UU mengizinkan suami memukul istrinya

- 1 komentar

Para perempuan Kristen mendesak pemerintah menolak rancangan undang-undang (RUU) yang diusulkan oleh Dewan Islam yang diakui secara konstitusional di Pakistan untuk memungkinkan para suami memukul istri mereka.

“Ini adalah kejam. Perempuan sudah diperlakukan sebagai warga negara kelas dua di negeri ini. Pemerintah harus memperkuat hukum pro-perempuan dan menolak RUU ini,” kata Naseem George, Direktur Organisasi Pengembangan Perempuan dan Hak Perempuan Aezaz-e-Niswan.

Dewan Islam baru-baru ini mengkritik Undang-Undang Perlindungan Perempuan untuk melindungi hak-hak perempuan sebagai “tidak Islami.”

Hukum yang diadopsi oleh Majelis Punjab pada Februari itu, memberikan perlindungan hukum bagi perempuan dari kekerasan dalam rumah tangga, psikologis dan seksual serta membuat laporan hotline bebas pulsa dan membuat tempat penampungan perempuan.

Dewan itu adalah sebuah badan konstitusional yang menyarankan legislatif membuat UU tertentu sesuai dengan hukum Islam.

Dewan Islam sekarang telah mengusulkan RUU sendiri dengan mengatakan bahwa para suami diperbolehkan untuk memukul istri mereka jika dia menentang perintahnya, menolak berdandan sesuai keinginannya dan menolak berhubungan seks.

Seorang perempuan juga diperbolehkan dipukul jika ia tidak memakai jilbab, berinteraksi dengan orang asing dan memberikan dukungan keuangan kepada orang-orang tanpa persetujuan suaminya.

George mengatakan ia berencana meninjau usulan dewan itu bersama para pengacara Muslim.

“Para ulama mendorong agenda mereka sendiri dan tidak memiliki pengetahuan tentang kedalaman iman Islam,” katanya, seraya menambahkan orang Kristen perlu berhati-hati dampak dari RUU ini bila disahkan.
Alice R. Garrick, direktur eksekutif Pengembangan dan Layanan Perempuan, sebuah pelayanan Gereja Pakistan mengatakan dewan itu mendorong kembali masyarakat kepada seratus tahun lalu.

“Negara kita sudah memiliki reputasi buruk karena serangan dan pembunuhan terhadap perempuan demi ‘kehormatan’. Usulan dewan itu hanya akan membuat keadaan menjadi lebih buruk,” katanya.

Dewan Islam juga telah menyatakan perawat wanita tidak diizinkan untuk melayani pasien laki-laki dan perempuan dilarang bekerja di media seperti TV dan koran, mengambil bagian dalam pertempuran militer, menyambut delegasi asing, berinteraksi dengan laki-laki atau mengunjungi  orang asing.

“Perempuan memiliki hak yang sama untuk bekerja dalam masyarakat sesuai konstitusi,” kata Garrick.
“Sebagian besar perawat adalah orang Kristen dan tidak akan mungkin bekerja di bawah rekomendasi yang diusulkan,” katanya.

Juga, jika seorang wanita Muslim dipaksa untuk masuk agama lain, orang yang melakukan konversi akan menerima tiga tahun penjara dan wanita tidak akan dibunuh jika ia kembali ke Islam.

Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan dalam sebuah pernyataan pada 27 Mei memberikan komentar bahwa rekomendasi dewan itu adalah konyol. 

sumber : disini
               disini
[Continue reading...]

Kamis, 19 Mei 2016

Dimanakah Para Rasul Tuhan Yesus di makamkan ?

- 0 komentar

Yesus menginstruksi-kan para Rasul Kudus-Nya untuk "pergi dan membuat semua bangsa murid-Nya" Meakukan sebuah Perjalanan awal mereka utk menggembalakan seluruh umat di bumi. 

Hampir Semua meninggal dengan mengambil "mahkota martir", kecuali satu Rasul yaitu Rasul Johanes penginjil Sang Murid kesayangan-Nya.  

Berikut adalah sekelumit Kisah akhir Hidup para Rasul dan tempat-tempat peristirahatan terakhir dari peninggalan para Rasul-Rasul Tuhan Yesus.

1. Rasul Petrus

Setelah lolos dari penjara di Yerusalem, ia mendirikan Gereja di Antiokhia, di mana jemaat pertama kali disebut Kristen. Rasul Petrus kemudian membuat perjalanan misi ke Yudea, Samaria, Galilea, Asia Kecil dan Yunani, dan akhirnya ia mendirikan Gereja di Roma. Tentang catatan sejarah yang menuliskan keberadaan Petrus di Roma sebelum  wafatnya, untuk mendirikan Gereja di sana

Rasul Petrus memimpin Sidang/ Konsili pertama di Yerusalem (50). Atas perintah penguasa Roma, Rasul Petrus dibunuh sebagai martir di bukit Vatikan, Roma (sekitar tahun 67) dengan disalib terbalik – dengan demikian menggenapi nubuat Yesus (lih. Yoh 21:18-19). Pada saat yang sama Rasul Paulus juga dibunuh dengan dipenggal kepalanya.
              The Papal Basilica of St. Peter - Vatican City

2. Rasul Paulus

Rasul Paulus bertobat di tahun 34, dan sejak itu mengemban tugas pewartaan Injil terutama kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Di antara para Rasul, Paulus menulis paling banyak surat kepada jemaat, ia bekerja paling keras dan melakukan perjalanan paling ekstensif untuk mewartakan Injil. Ia mewarta di Seleucia, Cyprus, Asia Kecil, Phrygia, Galatia, Makedonia, Tesalonika, Athena, Korintus, Miletus, dan akhirnya Roma, Spanyol lalu kembali ke Roma, dan dibunuh sebagai martir di tahun 67, dengan dipenggal kepalanya.
     The Basilica of Saint Paul Outside the Walls - Rome, Italy

 3. Rasul Mateus

Rasul Matius, penulis kitab Injil yang pertama. Ia berkhotbah di Ethiophia, Persia, Parthia dan dibunuh sebagai martyr dengan pedang/ tombak di Parthia. Kitab Talmud Babilonia [Sanhedrin 43a] mencatat pengadilan dan penghukumannya.
        Cathedral Church of Matthew the Apostle - Salerno, Italy

4. Rasul Yakobus anak Zebedeus

Rasul Yakobus, saudara Yohanes (sering disebut St. James the Greater), anak Zebedeus, berkarya di Yudea, dan menyebarkan Injil sampai ke Spanyol. Rasul Yakobus adalah Rasul pertama yang dibunuh sebagai martir -dengan dipenggal kepalanya- di Yerusalem di tahun 44, oleh Raja Herodes Agrippa.
      The Cathedral of Santiago de Compostela - Galicia, Spain

5. Rasul Yakobus dan Rasul Filipus

Rasul Yakobus (St. James the Less) adalah Uskup pertama Yerusalem, yang menuliskan Surat Yakobus. Ia dibunuh dengan dilempari batu dari atas Bait Allah di tahun 63.

Rasul Filipus, berkhotbah di Phyrgia dan Scythia, dan disalibkan di Hieropolis, Turki, menurut catatan St. Papias, Uskup kedua Hieropolis.
       The Church of the Twelve Holy Apostles - Rome, Italy

6. Rasul Bartolomeus
  
Rasul Bartolomeus, berkhotbah di India, Arabia dan Assyria, dan dibunuh dengan dikuliti dan disalibkan di Armenia.
   The Basilica of St. Bartholomew on the Island - Rome, Italy

7. Rasul Andreas 

Rasul Andreas, saudara Rasul Petrus, berkhotbah di Asia Kecil, Armenia, Scythia (Rusia selatan), kemungkinan juga ke Yunani. Ia dibunuh sebagai martir di Scythia.
                   Cathedral of St. Andrew - Amalfi, Italy

 8. Rasul Simon, Orang Zealot dan Rasul Yudas Tedeus

Rasul Simon, orang Zealot berkhotbah di Afrika Utara, dibunuh sebagai martir di Persia, tahun 61.

Rasul Yudas Tadeus, penulis Surat Yudas, berkhotbah di Syria dan dibunuh sebagai martir di Persia.
Under The Altar Of Saint Joseph,
Left Transept of The Basilica of St. Peter - Vatican City


9.  Rasul Thomas

Rasul Tomas berkhotbah di Persia, Midia, sampai ke India. Ia dibunuh sebagai martir di India, ditembusi dengan tombak atas perintah Raja. Letak kuburnya adalah di bukit St. Tomas di Madras India.




Basilica of the National Shrine of St. Thomas - Chennai, India

10. Rasul Matias pengganti Yudas Iskaryot.

Rasul Matias, dipilih menggantikan Yudas Iskariot. St. Matias berkhotbah di Ethiophia, dan dibunuh sebagai martir di Sebastopolis.
                   St. Matthias' Abbey - Trier, Germany

11. Rasul Johanes Penginjil Murid Kesayangan

Rasul Yohanes, atau yang sering disebut Rasul yang dikasihi Kristus, hidup di Efesus dan memimpin Gereja di Asia Kecil.

Pada masa kekuasaan Trajan, ia dibuang di dalam minyak mendidih, namun secara mukjizat ia tidak mati. 

Kemudian ia dibuang ke pulau Patmos, di mana ia menerima wahyu yang kemudian ditulis dalam Kitab Wahyu. Ia wafat di sekitar tahun 95-100. 

Rasul Yohanes merupakan Rasul yang terakhir wafat, dan satu-satunya yang tidak wafat sebagai martir. Kuburnya terletak di Efesus, Turki
   The Ruins of The Basilica of Saint John - Ephesus, Turkey 

sumber : disini





[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger