Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Yesus Itu Tuhan. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Yesus Itu Tuhan. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Selasa, 25 Oktober 2016

Hidayah mengenai Toleransi yang di dapet dari Kehidupan Umat Katolik di Flores

- 0 komentar

Saat aku masih kecil sering diceritakan oleh Ibuku tentang Indonesia yang beraneka ragam, baik bahasa, suku, agama dan warna kulit, oleh Ibuku sering disebut Bhinneka Tunggal Ika. 

Ibuku suka sekali bercerita, tentang sejarah, legenda dan tokoh-tokoh dunia, tapi yang paling aku sukai saat Ibu bercerita tentang agama. 

Bukan tentang surga atau neraka seperti yang sering disampaikan oleh guru agamaku di sekolah.

Tentang agama, Ibuku sering bercerita tentang kisah pengorbanan Yesus dan kelembutan hatinya, tentang dewa-dewa umat Hindu, kisah pencerahan sang Buddha, dan juga tentang akhlak nabi Muhammad yang sangat beliau kagumi. 


Kata Ibuku kala itu, semua agama mengajarkan kebaikan dan penuh kedamaian.

Saat aku duduk di kelas dua SD aku pernah bertanya kepada Ibu, “Bu, apakah orang Budha, Katolik, dan Hindu akan masuk surga?” Dijawab oleh Ibuku bahwa mereka semua juga akan masuk surga. 

Sayangnya jawaban seperti yang disampaikan oleh Ibuku tidak akan aku dapatkan lagi dalam ruang-ruang keluarga di Indonesia saat ini.

Saling curiga, sesat menyesatkan, mengkafirkan orang lain dan klaim agama yang paling benar lebih mendominasi kehidupan beragama kita hari ini. Andai Ibuku masih hidup tentu beliau akan bersedih.

Oh ya ada baiknya aku ceritakan terlebih dahulu latar belakang keluargaku. Ibuku dilahirkan dari keluarga dengan pemahaman agama yang sangat konservatif, keluarga Ibuku adalah pengikut organisasi keagamaan Lemkari atau yang saat ini dikenal dengan nama LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia). Organisasi ini dianggap sesat oleh sebagian kalangan umat Islam di Indonesia.

Sedangkan Bapakku seorang abangan tulen, beliau tidak akrab dengan ritual keagamaan. Tempat tinggal kami, merupakan basis Islam yang kaya akan tradisi keagamaannya, ada dua pesantren NU di dekat rumah kami. Aku tumbuh dengan warna-warni perbedaan.

Walaupun dibesarkan dalam keluarga konservatif, soal agama Ibuku sangat moderat. Kata Ibuku, perbedaan bukan menjadi sebuah halangan, termasuk dalam keyakinan beragama. Soal perbedaan keyakinan ini Ibu pernah bercerita tentang salah satu adik perempuannya yang menikah dengan orang yang beragama Katolik. Perbedaan keyakinan yang menjadi pertentangan keluarga saat itu, kata Ibuku bisa didamaikan dengan dialog terus menerus.

Soal pandangan politik, antara Ibu dengan Bapak juga bagai minyak dengan air, tidak akan bersatu. Sebagai seorang PNS saat Orde Baru berkuasa, Ibuku adalah kader Golkar. Suka atau tidak suka seluruh keluarga juga diwajibkan memilih Golkar. Tapi itu tidak berlaku buat Bapakku, beliau tidak sudi memilih Golkar.

Selama Orde Baru, beliau memilih golput. Tentang beda pilihan politik ini, Ibuku juga tidak pernah mempermasalahkannya walaupun risikonya sangat besar saat itu.

Di kemudian hari baru aku mengerti kenapa Bapak tidak sudi memilih Golkar dan memilih golput, buku Di Bawah Asap Pabrik Gula yang ditulis Hiroyosi Kano dan Frans Husken yang diterbitkan oleh Universitas Gadja Mada, membukakan mataku akan sejarah kelam dari keluarga Bapak.

Buku yang membahas hasil penelitian tentang masyarakat pesisir Jawa sepanjang abad 20 ini, salah satu babnya membahas konflik politik setelah tragedi 65. Diceritakan dalam bab tersebut bagaimana keluarga Bapak dibantai oleh gerombolan tentara dengan tuduhan sebagai antek PKI.

Menghargai perbedaan memang tidak mudah, baik agama maupun pandangan politik. Perbedaan agama misalnya seringkali menjadi sumbu pertikaian yang setiap saat bisa terbakar. Pun demikian soal tragedi 65, rekonsiliasi belum menjadi pilihan terbaik untuk mengakhiri konflik yang melelahkan anak bangsa ini. Untuk kedua masalah tersebut kedua orang tuaku lebih memilih jalan dialog untuk merangkul perbedaan.

Apakah dengan latar belakang keluargaku yang penuh perbedaan sudah cukup untuk mengenalkan aku tentang toleransi? Tentu saja tidak cukup. Pengalaman tinggal di Maumere Flores selama hampir lima tahun yang kemudian ‘mengkhatamkan’ aku tentang toleransi, ini pengalaman paling pribadi dan akan aku ceritakan dalam tulisan ini.

Tahun 2010 aku mendapatkan tugas untuk bekerja di Pulau Flores, tepatnya di Kabupaten Sikka. Aku tinggal di sebuah desa di pesisir utara 30 kilometer dari kota Maumere, Desa Reroroja namanya. Di Desa ini mayoritas penduduknya beragama Katolik, hanya sedikit saja yang muslim, biasanya pendatang dan orang dari suku Bajo.

Di desa ini orang Katolik dan Muslim hidup damai dalam perbedaan, tidak ada sejarah konflik antara keduanya. Dari tempat inilah aku mulai belajar tentang toleransi yang sesungguhnya.

Awalnya kekhawatiran tidak bisa diterima karena aku seorang muslim sempat terlintas dalam pikiranku, tapi semuanya sirna saat aku bertemu dengan mereka, keramahan dan kehangatan mereka begitu tulus menyambutku. Begitu pun ketika mereka tahu kalau aku seorang muslim mereka sangat menghormatiku. Misalnya saat aku berkunjung ke rumah-rumah mereka, tanpa diminta mereka selalu menyediakan tempat untuk salat.

Untuk tempat salat ini kadang aku sampai tidak enak sendiri, mereka memberikan alas kain tenun terbaik mereka untuk dijadikan sajadah padahal lantai rumahnya masih tanah.

Untuk makan pun mereka sangat hati-hati, mereka tahu kalau seorang muslim tidak makan daging babi dan anjing. Saat aku diundang ke acara pesta nikah atau acara sambut baru, menu khusus telah mereka siapkan berupa ayam dan ikan.

Biasanya sebelum ayam dimasak mereka mengundangku terlebih dahulu untuk menyembelih sendiri ayamnya. Tidak hanya dalam pesta, di hari-hari biasa pun saat mereka mengundangku makan bersama, mereka tidak akan menyediakan makanan yang dilarang oleh agamaku.

Saat acara makan bersama, yang paling aku sukai adalah saat mereka membaca doa, doanya, “Tuhan yang maha baik, terima kasih atas makanan yang telah Engkau sediakan ini, berkatilah makanan ini supaya menjadi sumber kesehatan bagi kami, berkatilah mereka yang telah menyiapkan makanan ini untuk kami, dan berkatilah pula orang-orang di luar sana yang masih kelaparan atau yang belum dapat menikmati makanan seperti ini, Terima kasih Tuhan, amin.

Jujur ketika pertama kali mendengar doa tersebut aku sampai menitikkan air mata, bukan karena kehangatan mereka dalam menjamuku, tapi karena ditengah kemiskinan yang mereka alami mereka masih mendoakan orang-orang yang kelaparan, yang belum bisa menikmati makanan seperti yang kami makan saat itu.

Acara makan bersama menjadi tempat kami untuk saling berbagi, tidak hanya makanan dan kebahagiaan tetapi juga berbagi doa, tanpa ragu mereka mempersilahkan aku untuk memimpin doa secara bergantian, tentu saja doa sesuai dengan keyakinanku.

Satu lagi peristiwa yang membuat aku menyakini bahwa toleransi tidak mengenal sekat-sekat keyakinan, saat salah satu tetanggaku meninggal dunia, namanya Mama Tini. Beliau seorang muslim yang dihormati di kalangan orang Bajo. Saat penguburan dilakukan beliau didoakan dalam doa dua agama, Islam dan Katolik. Tidak ada penolakan dari keluarga saat perwakilan tokoh agama Katolik memimpin doa dan memberikan khotbah penutup kepada almarhum.

Pengalaman tentang toleransi kemudian banyak aku dapatkan tidak hanya di Maumere, tetapi juga di daerah-daerah lain di Pulau Flores. Di Larantuka aku banyak belajar pada acara perayaan Semana Santa, di mana orang muslim membaur dengan orang Katolik untuk merayakan bersama pekan suci menyambut Paskah. Di Lembata, temanku yang Katolik rela bangun tengah malam hanya untuk menyiapkan makan sahur saat di bulan puasa.

Di Ende banyak aku temui dalam satu keluarga ada yang beragama Islam dan Katholik. Mereka begitu tulus menghormati perbedaan dan melakukannya dengan penuh kegembiraan. Bagiku Pulau Flores adalah kamus toleransi terlengkap yang ada di Indonesia bahkan di dunia.

Penghormatan umat Katolik di Pulau Flores terhadap perbedaan, mengingatkan aku pada cendekiawan Muhammad Abduh yang pernah mengatakan, “Ra’aitu al Islama duna al muslimin, wa ra’aitu al muslimin duna al-islam,” ya nilai-nilai Islami terlihat di tengah masyarakat nonmuslim, sementara umat Islam hidup tanpa nilai-nilai Islam.

Kondisi ini sangat relevan dengan apa yang terjadi saat ini, di mana daerah-daerah mayoritas muslim tidak ramah lagi dengan perbedaan, gerombolan intoleran tumbuh subur dan penguasa daerah berlomba-lomba menerbitkan peraturan untuk membungkam toleransi.

Toleransi tidak lahir dari khotbah di mimbar-mimbar tempat ibadah, forum diskusi, dan kebijakan penguasa, ia lahir dari sebuah tindakan, dan tindakan membutuhkan sebuah kejujuran. Umat Katolik di Flores telah membuktikan bahwa toleransi adalah sebuah tindakan bukan lagi perdebatan, apalagi hanya sekedar slogan semata.

Aku berharap di usia yang ke 71 tahun ini, Indonesia benar-benar merdeka. Tidak ada lagi penganut Syiah di Sampang menjadi pengungsi, tidak ada lagi perusakan Masjid Ahmadiyah, tidak ada lagi teror bagi penghayat kepercayaan, kemudahan mendirikan tempat ibadah apapun agamanya, dan juga tidak ada lagi pembubaran forum-forum diskusi.

Sebagai orang tua saat ini, tentu saja aku ingin mewariskan cerita dari Ibuku kepada anak-anakku bahwa semua agama mengajarkan kebaikan dan kedamaian.


sumber: disini
[Continue reading...]

Kamis, 29 September 2016

Kesaksian Basuki Tjahaha Purnama (Ahok)

- 0 komentar
Saya lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, di Belitung Timur, di dalam keluarga yang belum percaya kepada Tuhan. 

Beruntung sekali sejak kecil selalu dibawa ke Sekolah Minggu oleh kakek saya. Meskipun demikian, karena orang tua saya bukan seorang Kristen, ketika beranjak dewasa saya jarang ke gereja.


baca juga : Sebuah Quotes dahsyat dari Ahok: Kita harus biasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa

Saya melanjutkan SMA di Jakarta dan di sana mulai kembali ke gereja karena sekolah itu merupakan sebuah sekolah Kristen. 

Saat saya sudah menginjak pendidikan di Perguruan Tinggi, Mama yang sangat saya kasihi terserang penyakit gondok yang mengharuskan dioperasi. 

Saat itu saya walaupun sudah mulai pergi ke gereja, tapi masih suka bolos juga. Saya kemudian mengajak Mama ke gereja untuk didoakan, dan mujizat terjadi. 

Mama disembuhkan oleh-Nya! Itu merupakan titik balik kerohanian saya. 

Tidak lama kemudian Mama kembali ke Belitung, adapun saya yang sendiri di Jakarta mulai sering ke gereja mencari kebenaran akan Firman Tuhan.


baca juga : Patut jadi Panutan, Ahok: Saya Mempermalukan Gereja Kristen kalau Korupsi!

Suatu hari, saat kami sedang sharing di gereja pada malam Minggu, saya mendengar Firman Tuhan dari seorang penginjil yang sangat luar biasa. 


Ia mengatakan bahwa Yesus itu kalau bukan Tuhan pasti merupakan orang gila. 

Mana ada orang yang mau menjalankan sesuatu yang sudah jelas tidak mengenakan bagi dia? Yesus telah membaca nubuatan para nabi yang mengatakan bahwa Ia akan menjadi Raja, tetapi Raja yang mati di antara para penjahat untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi Ia masih mau menjalankannya! 

Itu terdengar seperti suatu hal yang biasa-biasa saja, tetapi bagi saya merupakan sebuah jawaban untuk alasan saya mempercayai Tuhan. 

Saya selalu berdoa “Tuhan, saya ingin mempercayai Tuhan, tapi saya ingin sebuah alasan yang masuk akal, cuma sekedar rasa doang saya tidak mau,” dan Tuhan telah memberikan 

PENCERAHAN kepada saya pada hari itu. Sejak itu saya semakin sering membaca Firman Tuhan dan saya mengalami Tuhan.


baca juga : Di Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit ; Ahok Menuai Cintanya

Setelah saya menamatkan pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi pada tahun 1989, saya pulang kampung dan menetap di Belitung. 


Saat itu Papa sedang sakit dan saya harus mengelola perusahaannya. Saya takut perusahaan Papa bangkrut, dan saya berdoa kepada Tuhan. 

Firman Tuhan yang pernah saya baca yang dulunya tidak saya mengerti, tiba-tiba menjadi rhema yang menguatkan dan mencerahkan, sehingga saya merasakan sebuah keintiman dengan Tuhan. 

Sejak itu saya kerajingan membaca Firman Tuhan. Seiring dengan itu, ada satu kerinduan di hati saya untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung.


baca juga : Gara-Gara Kaki Terinjak di Gereja, Jadi Awal Mula Kisah Cinta Ahok Dan Veronica

Papa saat masih belum percaya Tuhan pernah mengatakan, “Kita enggak mampu bantu orang miskin yang begitu banyak. 

Kalau satu milyar kita bagikan kepada orang akhirnya akan habis juga.” Setelah sering membaca Firman Tuhan, saya mulai mengerti bahwa charity berbeda dengan justice. 

Charity itu seperti orang Samaria yang baik hati, ia menolong orang yang dianiaya. 

Sedangkan justice, kita menjamin orang di sepanjang jalan dari Yerusalem ke Yerikho tidak ada lagi yang dirampok dan dianiaya. Hal ini yang memicu saya untuk memasuki dunia politik.

baca juga : Prinsip-prinsip Ahok dalam Berpolitik dan Memimpin.


Pada awalnya saya juga merasa takut dan ragu-ragu mengingat saya seorang keturunan yang biasanya hanya berdagang. 


Tetapi setelah saya terus bergumul dengan Firman Tuhan, hampir semua Firman Tuhan yang saya baca menjadi rhema tentang justice. 

Termasuk di Yesaya 42 yang mengatakan Mesias membawa keadilan, yang dinyatakan di dalam sila kelima dalam Pancasila. Saya menyadari bahwa panggilan saya adalah justice. 

Berikutnya Tuhan bertanya, “Siapa yang mau Ku-utus?” Saya menjawab, “Tuhan, utuslah aku”.
Di dalam segala kekuatiran dan ketakutan, saya menemukan jawaban Tuhan di Yesaya 41. 


Di situ jelas sekali dibagi menjadi 4 perikop. Di perikop yang pertama, untuk ayat 1-7, disana dikatakan Tuhan membangkitkan seorang pembebas. 

Di dalam Alkitab berbahasa Inggris yang saya baca (The Daily Bible – Harvest House Publishers), ayat 1-4 mengatakan God’s providential control, jadi ini semua berada di dalam kuasa pengaturan Tuhan, bukan lagi manusia. 

Pada ayat 5-10 dikatakan Israel specially chosen, artinya Israel telah dipilih Tuhan secara khusus.

Jadi bukan saya yang memilih, tetapi Tuhan yang telah memilih saya. 


Pada ayat 11-16 dikatakan nothing to fear, saya yang saat itu merasa takut dan gentar begitu dikuatkan dengan ayat ini. 

Pada ayat 17-20 dikatakan needs to be provided, segala kebutuhan kita akan disediakan oleh-Nya. 

Perikop yang seringkali hanya dibaca sambil lalu saja, bisa menjadi rhema yang menguatkan untuk saya. Sungguh Tuhan kita luar biasa.


baca juga : Ahok ke Jemaat Gereja: Doakan Kami Bisa Mewujudkan Keadilan Sosial


Di dalam berpolitik, yang paling sulit itu adalah kita berpolitik bukan dengan merusak rakyat, tetapi dengan mengajar mereka.


Maka saya tidak pernah membawa makanan, membawa beras atau uang kepada rakyat. 

Tetapi saya selalu mengajarkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin: yang pertama, bersih yang bisa membuktikan hartanya dari mana. 

Yang kedua, yang berani membuktikan secara transparan semua anggaran yang dia kelola. 

Dan yang ketiga, ia harus profesional, berarti menjadi pelayan masyarakat yang bisa dihubungi oleh masyarakat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. 

Saya selalu memberi nomor telepon saya kepada masyarakat, bahkan saat saya menjabat sebagai bupati di Belitung. 

Pernah satu hari sampai ada seribu orang lebih yang menghubungi saya, dan saya menjawab semua pertanyaan mereka satu per satu secara pribadi. 

Tentu saja ada staf yang membantu saya mengetik dan menjawabnya, tetapi semua jawaban langsung berasal dari saya.

Pada saat saya mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung juga tidak mudah. Karena saya merupakan orang Tionghoa pertama yang mencalonkan diri di sana. 


Dan saya tidak sedikit menerima ancaman, hinaan bahkan cacian, persis dengan cerita yang ada pada Nehemia 4, saat Nehemia akan membangun tembok di atas puing-puing di tembok Yerusalem.

Hari ini saya ingin melayani Tuhan dengan membangun di Indonesia, supaya 4 pilar yang ada, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya wacana saja bagi Proklamator bangsa Indonesia, tetapi benar-benar menjadi pondasi untuk membangun rumah Indonesia untuk semua suku, agama dan ras. 


Hari ini banyak orang terjebak melihat realita dan tidak berani membangun. Hari ini saya sudah berhasil membangun itu di Bangka Belitung. 

Tetapi apa yang telah saya lakukan hanya dalam lingkup yang relatif kecil. Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin melakukannya di dalam skala yang lebih besar.

Saya berharap, suatu hari orang memilih Presiden atau Gubernur tidak lagi berdasarkan warna kulit, tetapi memilih berdasarkan karakter yang telah teruji benar-benar bersih, transparan, dan profesional. 


Itulah Indonesia yang telah dicita-citakan oleh Proklamator kita, yang diperjuangkan dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati Rakyat Indonesia.

sumber : disini
[Continue reading...]

Kamis, 15 September 2016

Paus: Pastor Hamel adalah Martir Menuju Gelar Santo

- 0 komentar



VATIKAN, Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, menyebut Pastor Jacques Hamel, yang tewas akibat serangan teroris berpisau di Perancis Juli lalu, adalah seorang martir.

Tak hanya itu, Paus pun menyebut Hamel telah membuka jalan untuk menjadi santo.

Pernyataan ini diungkapkan Paus dalam misa khusus bagi para peziarah dari daerah Rouen, Perancis.

Di wilayah itulah dua teroris menyerbu ke gereja di Saint-Étienne-du-Rouvray, dan lalu membunuh pastor berusia 85 tahun itu.
 
"Tuhan menerima kemartirannya di atas altar Kristus," kata Paus, di kapel tempat dia tinggal di Vatikan, Rabu (14/9/2016).

"Dia memberikan nyawanya untuk kita, dengan tidak menyangkal Yesus," kata Paus dalam bahasa Italia, seperti diberitakan Reuters.

"Dia adalah martir, dan martir masuk dalam beatifikasi," kata dia.

Martir adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani, yang artinya "saksi" atau "orang yang memberikan kesaksian".

Kata ini umumnya dipakai untuk orang-orang yang berkorban, sering kali sampai mati, demi kepercayaannya.

Sementara itu, beatifikasi dalam Gereja Katolik adalah deklarasi oleh Paus bahwa orang mati dalam keadaan bahagia, dan membuka langkah untuk kanonisasi.

Kanonisasi merupakan sebuah proses yang membuktian bahwa kandidat telah menjalani kehidupan dengan kebajikan heroik (heroic virtues) sehingga layak untuk dinyatakan sebagai santo.  

Biasanya, sebuah keajaiban diperlukan sebelum seorang ditetapkan sebagai santo.

Namun, persyaratan itu bisa dikesampingkan jika orang itu terbukti meninggal sebagai martir.

Gereja Katolik menganugerahkan gelar kesucian kepada orang-orang yang dianggap begitu suci selama hidup. 

Mereka diyakini telah bersama dengan Allah, dan bisa memohon kepada Allah untuk melakukan mukjizat.

Dalam khotbahnya kali ini, Paus pun meminta kepada semua agama untuk menyerukan bahwa pembunuhan yang mengatasnamakan agama adalah perbuatan setan. 

Diberitakan sebelumnya, Hamel dibunuh oleh dua warga Perancis, yang menjadi aksi pertama teroris menyerang gereja di wilayah Eropa barat.

Aksi teror ini terjadi 12 hari setelah aksi seorang warga Tunisia yang mengaku tergabung dalam kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Nice.

Dia menabrakkan truk yang dikemudikannya ke kerumunan massa dan menewaskan 84 orang. Warga yang menjadi korban sedang berkumpul dalam malam perayaan Bastille Day.

sumber: disini
[Continue reading...]

Jumat, 29 Juli 2016

KRONOLOGIS MENJELANG KEMATIAN PST JACQUES HAMEL. "Sikap pemberani dari Pst. Jacques Hamel: Ia tidak berlutut"

- 0 komentar

Claudio Torre di dalam artikel berjudul "Sikap pemberani dari Pst. Jacques: Ia tidak berlutut" berbicara tentang beberapa keterangan lebih terperinci yang muncul seputar kematian dari Pastor berusia 86 tahun yang digorok lehernya oleh para Jihadis.

Demikian artikel selengkapnya yang dipublikasikan oleh surat kabar Il Giornale 27/07/2016:

Tampaknya sebelum pastor paroki itu digorok ia telah berupaya untuk membela Gerejanya. Ia tidak gentar terhadap "diktat" dari kedua Jihadis dan ia menolak untuk berlutut. 

baca juga : Pendeta Dibunuh, dengan cara menggorok leher pendeta tersebut. Dua Pelaku Penyanderaan Gereja Didor Polisi


Sebuah sikap yang menandai drama dari menit-menit itu. Kesadaran bahwa ia akan mati dan penolakannya untuk berserah kepada kedua pembunuh itu. 

Yang menceritakan ini semua adalah Sr. Danielle yang menjadi saksi mata atas peristiwa mengenaskan itu tanpa sepengetahuan dari kedua Jihadis. 

"Mereka berteriak-teriak 'Daesh' dan 'Allah Akbar'." "Mereka ingin Pst Jacques berlutut, mereka berjalan mengelilingi Altar dengan meneriakkan kata-kata Islam dalam bahasa Arab. 

Semua berteriak. "Berhentilah! Kalian tidak tahu apa yang kalian perbuat!" Demikian teriakkan Pst Jacques. "Itu tindakan tak waras". 

Namun keduanya memiliki pisau-pisau dan mengancam semua yang hadir." Kemudian mereka menyuruh Pst Jacques: "Berlututlah", kata mereka. 

"Pst Jacques tidak mau berlutut, ia menolak dan saya percaya semua menjadi tak beraturan saat itu." Maka, salah satu dari kedua Jihadis itu menggorok Pst Jacques. 

"Semua berteriak-teriak, umat merasa kengerian yang luar biasa dan juga dua orang itu menjadi kerasukan. "Hentikan, hentikan." "Saya berada dekat pintu keluar, tidak ada yang memperhatikan saya." Kata Sr Danielle: "Kemudian Pst Jacques terjatuh, karena yang memegang pisau berlutut untuk menahan dia.

 Yang satu lagi mulai menyadari sambil berdoa dalam bahasa Arab di hadapan Altar. Tindakan barbar. Dan saat itulah saya melarikan diri tanpa diketahui keduanya." (BastaBugie n.464 del 27 luglio 2016).

Catatan: Gereja kita adalah Gereja Martir kata Paus Fransiskus, dan Pst. Jacques Hamel menjadi Imam Martir Kristus yang kesekian kalinya dari Gereja Katolik di Eropa.

Seluruh Gereja Katolik di Eropa dan dunia berdoa memohon pertolongan Bunda Maria. Seluruh umat Kristen berdoa memohon Belas Kasih Tuhan Yesus.

sumber :  surat kabar Il Giornale 27/07/2016

[Continue reading...]

Jumat, 22 Juli 2016

[Video:] HOSTI TERANGKAT MELAYANG DI ATAS PATENA DAN DIAM TAK BERGERAK DI UDARA

- 0 komentar


HOSTI TERANGKAT MELAYANG DI ATAS PATENA DAN DIAM TAK BERGERAK DI UDARA

Hosti kudus tampak terangkat melayang ke atas dalam tatapan dan di hadapan para imam yang tengah merayakan Misa Ekaristi Konselebrasi, termasuk salah satunya +Jean Kardinal Marie Lustiger, Uskup Agung Emeritus Paris, yang berada di tengah Altar.

Lihat juga : (Video) 20 Ribu Lebah Pembunuh Serbu Masjid di Arizona

Hosti kudus dalam tayangan video gerakan lambat ini tampak terangkat sendiri dari patena dan diam tak bergerak di udara hingga usainya pendarasan doa Konsekrasi.

Misa Kudus saat itu tengah disiarkan secara langsung oleh TV Perancis. 

video dibawah ini klik tanda 'Play':


Lourdes 1999- Mukjizat Ekaresti Hosti melayang oleh hawetepe

Baca juga : TAHUKAH ANDA? seorang Romo Katolik bernama " Odorico da Pordenone" dari Biara Fransiskan pernah datang ke Majapahit.


Catatan kaki:
Dari Injil Yohanes 20:1-29.

Yoh 20:1 Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.

Yoh 20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
Yoh 20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.

Yoh 20:4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.

Yoh 20:5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.

Yoh 20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,

Yoh 20:7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.

Yoh 20:8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.

Yoh 20:9 Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.

Yoh 20:10 Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.

Yoh 20:11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,

Yoh 20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.

Yoh 20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."

Yoh 20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.

Yoh 20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

Yoh 20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.

Yoh 20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Yoh 20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Yoh 20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Yoh 20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.

Yoh 20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

Yoh 20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.
Yoh 20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."

Yoh 20:24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.

Yoh 20:25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."

Yoh 20:26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Yoh 20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."

Yoh 20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"

Yoh 20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."

sumber : disini
[Continue reading...]

Selasa, 12 Juli 2016

Romo Misionaris Indonesia Terjebak di Zona Perang Sudan Selatan

- 0 komentar

KABAR miris baru saja dikirim oleh Andreas Kristiadi ke meja Redaksi Sesawi.Net, hari Selasa siang tanggal 12 Juli 2016 ini. 

Alumnus Seminari Menengah Stella Maris Keuskupan Bogor ini mengabarkan, teman angkatan alumni Seminari Menengah Stella Maris Keuskupan Bogor yakni Pastor Clemencius Rommy Suriroja SVD kini tengah terjebak di zona perang  Sudan Selatan dimana ia telah menjadi misionaris selama beberapa tahun terakhir ini.

baca juga : Pastor Yang Komentari Hukum Cambuk Aceh Ini Bikin Heboh


“Mohon doanya bagi teman angkatan kami alumni Seminari Stella Maris Bogor yakni Pater Clementinus Rommy Suriroja SVD yang sedang mengungsi dengan umat parokinya di Sudan Selatan. 

Itu terjadi,  karena sejak hari Senin kemarin, para pemberontak bersenjata telah berhasil menguasai kawasan di tempat dimana Pater Rommy berkarya melakukan karya misionernya,” demikian tulis Andreas kepada Sesawi.Net hari Selasa menjelang petang hari.

“Semoga Tuhan Yesus dan Bunda Maria selalu melindungi beliau, para rekan pastor misionaris dan umat paroki di Sudan Selatan,” lanjut Andreas dalam pesan pendeknya kepada Redaksi.

Masih mencekam
 
Dalam sebuah rekaman pendek di jalur WA, Romo Rommy pun mengisahkan suasana yang masih mencekam meliputi hati semua umat parokinya yang tengah mengungsi ke tempat yang dirasa lebih aman.


“Gimana sikon di sana?,” tanya Andreas.


“Masih mencekam,” jawab Romo Rommy.

“Dimana posisi? Update kabar ya,” pinta Andreas.

baca juga : Andhra Pradesh: uskup Katolik diculik dan dipukuli selama berjam-jam 29/4/2016  

“Kami masih berada di paroki bersama umat. Kami tidak bisa keluar kemana-mana, karena semua akses menuju areal terbuka sudah ditutup oleh kaum pemberontak,” demikian Romo Rommy memberikan news update kepada Andreas yang kemudian diteruskan kepada Redaksi.

baca juga : PRIHATIN, BIARAWATI DITEMBAK di KENYA 


Komunikasi Andreas dengan Romo Rommy terjadi pada hari Selasa tanggal 12 Juli 2016 menjelang petang hari.

Andreas dan Romo Rommy adalah teman seangkatan, sesama alumni Seminari Menengah Stella Maris Keuskupan Bogor.

sumber : disini
[Continue reading...]

Senin, 27 Juni 2016

SIAPA YANG TERSENYUM SEPERTI INI SAAT MENINGGAL?

- 1 komentar

Ia adalah Suster Cecilia, seorang Karmelit dari Santa Fe Argentina, yang memberi bukti cintanya bagi Kristus dalam perjuangannya melawan kanker paru-paru.

Kematian adalah tragedi bagi manusia fana, namun dengan iman pada keabadian dan pengharapan akan pelukan Bapa surgawi kita, kematian seperti itu menjadi sesuatu yang bercahaya.

Berita kematian Suster Cecilia, seorang Karmelit dari Santa Fe di Argentina, yang menderita sakit kanker paru-paru, membuat banyak orang yang membacanya heran dan takjub.

baca juga : Teroris di Dhaka Eksekusi Para Sandera yang Tak Bisa Baca Al Quran

Suster yang sedang kesakitan menanggung kankernya itu, wajahnya tiba-tiba berubah menjadi tersenyum manis penuh kelembutan sambil menutup matanya dari dunia ini.

Banyak foto beredar di sosial media, foto suster Cecilia tampak seperti seorang kekasih yang telah tiba untuk pertemuan dengan sosok terkasih yang telah lama ia rindukan.

Ordo Karmel dari Santa Fe mengumumkan tentang kematian Suster Cecilia kepada saudara-saudara dan teman-teman dari Karmel, dengan catatan singkat namun mendalam.

Salam saudara, saudari dan teman-teman. Yesus! Hanya beberapa baris kata untuk membiarkan Anda tahu bahwa adik yang sangat kami sayang telah tertidur dengan lembut di dalam Tuhan, setelah penyakit yang sangat menyakitkan, yang selalu ia alami dengan sukacita dan berserah kepada Pasangan Ilahi nya. 

baca juga : Uskup India minta tindakan tegas, terhadap kelompok anti Ibu Teresa

Kami mengirimkan semua kasih sayang saudara, berterima kasih atas dukungan dan doa dalam situasi yang menyedihkan ini dan juga begitu mengagumkan.

Kami percaya bahwa dia langsung berada di surga, tapi mengingat bahwa kita semua adalah manusia yang sama, kami meminta Anda untuk tetap berdoa baginya. Dari surga, dia akan membalas doa-doa Anda.

Sebuah pelukan hangat dari saudara Anda dari Santa Fe.

sumber : disini
[Continue reading...]

Jumat, 10 Juni 2016

Mengaku Nabi dari Africa, mencoba jalan diatas Air gagal, dimakan buaya deh.

- 0 komentar

Kejadian ini berlangsung pada Kamis sore. Referensi Matius 14: 22-33, Mahlangu mengatakan bahwa ia menerima wahyu yang mengatakan kepadanya bahwa dengan iman yang cukup ia bisa mencapai apa yang Tuhan mampu.

Sayangnya dengan langkah kedua ke dalam air Mahlangu menemukan dirinya benar-benar tenggelam. Ia tidak pernah kembali Ada yang mengatakan ia terganggu oleh dering telepon di pengunjung yg hadir. Saat ia menoleh untuk melihat siapa yang membawa telepon ke baptisan, ia kehilangan dia fokus dan mulai tenggelam.

Nabi telah melakukan banyak mujizat lain sebelum; seperti mengubah kacang menjadi selai kacang, dan membuat limun dari lemon.

Tapi kali ini, kuasanya tidak bekerja untuknya. Banyak pengikutnya yang masih shock dan beberapa orang mengatakan ia akan hidup kembali. Sebuah anggota keluarga membantah rumor yang menyatakan bahwa tubuh nabi akan dilelang.

Dia menyatakan bahwa mereka tidak mungkin mengubur terlalu cepat, hanya dalam kasus ia membangkitkan kembali, karena misinya di bumi tidak lengkap. 



baca juga : Untuk membuktikan Kuasa Tuhan, Pendeta ini menaruh speakar diatas tubuh seorang jemaat perempuan malah berakibat Kematian

Berjalan di atas air tidak mudah / tidak sembarangan. Tidak terlalu banyak orang bisa melakukannya. Kita semua tahu bahwa Yesus-lah, yang paling sempurna, dalam hal ini.

Para medis tiba di tempat kejadian dua jam kemudian untuk mencoba menyelamatkan apa yang tersisa dari nabi, dan itu sudah terlambat sebagai buaya sudah robek dia dan pakaiannya terpisah, hanya menyisakan topi lutut, siku, tulang rusuk, dan tengkorak. Ini bukan insiden pertama di Afrika.

Di kebun binatang Ibadon di Nigeria selatan-barat, seorang Nabi yang lain mem-proklamirkan diri meng-klaim mampu melakukan apa yang dilakukan oleh Nabi Daniel dari Alkitab dengan berjalan di gua yang penuh oleh singa.

Meskipun ia diperingatkan berkali-kali oleh penjaga kebun binatang, menurut NG Koran, Nabi ini menganggap mereka sebagai tidak lebih dari musuh kemajuan.

Nabi, dengan kerumunan orang yang menonton, mengenakan jubah merah panjang dan terus masuk ke kandang penuh singa. Dalam hitungan detik dari membuka pintu, singa merobek Nabi dari daging ke tulang.

Haruskah harus diberi label peringatan, "DON'T TRY THIS AT HOME".


sumber : disini
[Continue reading...]

Kamis, 09 Juni 2016

Katanya, Artis Asmirandah Jatuh Miskin Gara-Gara Masuk Kristen

- 0 komentar

Jakarta- Asmirandah yang awalnya memeluk Islam, kini telah mantap menjadi pengikut Yesus. Namun tentu saja, keputusan berpindah agama ini bukan hal mudah untuk dijalani. Berbagai gesekan dari segala pihak turut mewarnai transisi Asmirandah.

Salah satu hal berat yang dijalani Asmirandah adalah berbagai cemoohan dan nada kecewa dari orang-orang di sekelilingnya. Selain kata-kata menyakitkan, muncul kabar pula bahwa istri Jonas Rivanno jatuh miskin setelah memeluk Kristen.

Namun sebagaimana diungkapkan Asmirandah dalam video kesaksian yang beredar beberapa waktu lalu, dia merasa tuduhan itu sama sekali tidak benar. Pasalnya, kini mengaku merasakan hal luar biasa dalam hidupnya.

"Dan saudara, mungkin, ada sebagian orang di luar sana, yang beranggapan pada saat saya ikut Tuhan Yesus, maka hidup saya akan susah. Memang tidak sedikit orang yang mengutuki saya. 

Tapi puji Tuhan ada satu hal yang mau saya bagi pada saudara semua. Bahwa Tuhan saya ahli mengubah kutuk menjadi berkat," ungkap Asmirandah.

baca juga : Tengku Wisnu Benarkan Junior Liem Sudah Jadi Mualaf

Selanjutnya, Asmirandah juga mengungkapkan bahwa derajatnya kini telah ditinggikan. Hal inilah yang membuatnya senantiasa bersyukur sehingga merasa menjadi makhluk paling bahagia, lebih dari yang pernah dia rasakan.

"Dan tercatat juga di Alkitab, asalkan saya tidak menyimpang ke kanan maupun ke kiri, maka Tuhan akan mengangkat saya menjadi kepala bukan ekor. 

Maka saya akan terus naik dan tidak pernah turun. Dan saya sangat-sangat merasa bersyukur karena saya bisa bertemu dengan satu-satunya pribadi yang busa menjamin masa depan saya, yaitu Tuhan Yesus Kristus itu sendiri," lanjut Asmirandah.

sumber : disini
[Continue reading...]

Minggu, 05 Juni 2016

Jatuh Dari Lantai 2, Bocah Ini Diselamatkan Tuhan Yesus?

- 0 komentar

Philadelphia - Seorang ibu di Amerika Serikat percaya campur tangan Tuhan telah menyelamatkan nyawa anaknya yang jatuh dari lantai dua rumahnya. Cerita itu berawal saat Dionna Praylow hendak memandikan anaknya di rumahnya, di Dickinson, Philadelphia, Amerika Serikat, Rabu waktu setempat, 28 Oktober 2015.

Dia meninggalkan anaknya di kamar mandi untuk mengambil handuk. Ketika kembali, dia sudah tidak mendapati Reginald, anaknya, di tempat terakhir saat ditinggalkannya. Saat itu, Praylow berlari panik ke bawah. Sampai di pintu, anak tiga tahunnya itu berjalan pincang masuk ke rumah.

Reginald ketika itu dalam keadaan telanjang sambil menangis, tapi tanpa cedera selain memar di lengannya. Ketika Praylow mencari tahu tempat anaknya terjatuh, ia mengaku kaget lantaran didapatinya Reginald mendarat di foto bergambar lukisan Yesus "The Last Supper" milik neneknya.

Penyidik Polisi Special Unit Korban Philadelphia mengatakan tampaknya anak itu berdiri saat berada di kamar mandi dan bersandar di jendela sebelum terjatuh keluar jendela ke halaman belakang. "Anak itu jatuh ke sebuah foto berbingkai," kata polisi seperti dilansir NBC News, Jumat, 30 Oktober 2015.

Petugas medis kemudian membawa anak itu ke Rumah Sakit Anak Philadelphia dan ditangani oleh dokter, yang tak lama setelahnya kemudian mengizinkan dia dan ibunya pulang ke rumah. "Dia bertindak normal, berlarian, tanpa merasa sakit," kata Praylow.

Hingga kini, keluarga tersebut tidak tahu alasan mengapa foto tersebut bisa berada di luar rumah. Praylow kemduian mengatakan dia telah memindahkan foto suci tersebut ke ruang keluarga pascainsiden mengerikan itu.


sumber: disini
[Continue reading...]

Minggu, 29 Mei 2016

Seorang Pengkotbah di Suriah yang semangatnya tak bisa dihalangi, Meski dia harus kehilangan ke 4 anaknya

- 3 komentar
https://imgtaxi.com/img-574ce6b292a93.html

Pria yang duduk di lantai, dan berpakaian putih ini, adalah seorang pendeta Kristen yang tinggal di Suriah, Timur Tengah.  

Di pagi hari, ia pergi untuk mewartakan Injil, dan ketika ia kembali ke rumah sore itu, ia menemukan semua anak-anaknya meninggal, empat anak dibunuh oleh orang-orang pembasmi KEKRISTENAN.

Dan seseorang bertanya padanya, Apakah dia akan berhenti mewartakan Kristus ?. 


Diapun menjawab: "Adalah bukan saya, jika peristiwa seperti ini, akan membungkam suara saya. Dan dia akan semakin mewartakan firman Tuhan Lebih dari keras lagi daripada sebelumnya, Saya akan tetap mewartakan mengenai Kristus dan Jalan Keselamatan-Nya yang di berikan kepada kita semua...."


Peristiwa ini, Mengingatkan firman dalam Alkitab :
 
Mat 5:10Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Mat 5:11Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Mat 5:12Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
SHARE : pesan ini dan mendorong seseorang hari ini untuk supaya tetap kuat dalam firman TUHAN dan Juruselamat kita YESUS KRISTUS.

sumber : disini
[Continue reading...]

Kamis, 26 Mei 2016

Sebut Nama Tuhan " Yesus " Anggota GMKI Selamatkan Temannya dari Banjir Bandang

- 0 komentar

JAKARTA,  - Penuh jeritan, ketakutan, ratapan, doa dan air mata menggoresi perjalanan 28 orang anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Medan yang berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM USU) saat banjir bandang menyelimuti tempat wisata air terjun Dwi Warna, Sibolangit, Sumatera Utara pada hari Minggu (15/5) lalu.

Anggota GMKI Medan, Iron Tambunan mengatakan, curahan lumpur yang pekat mengisi rongga mulut, hidung, telinga dan menutupi mata menjadi kondisi yang dihadapi saat itu.

"Selama kurang lebih 30 menit kami berdesakan saling berangkulan di salah satu pojok tebing di sisi kiri air terjun yang tengah mengamuk. Kami saat itu tidak bergerak dan tidak punya banyak harapan, pasrah Itu merupakan 30 menit terlama dan paling menyiksa yang pernah kulalui," kata dia seperti dikutip dari laman facebook Iron Tambunan pada hari Jumat (20/5)

Dia menjelaskan, dalam mencari tempat yang aman, ia kesulitan karena tidak bisa melihat secara jelas lantaran mata ditutupi lumpur. Akhirnya doa dan insting menjadi cara yang gunakan untuk mencari tempat aman.

"Beruntung pada saat itu diantara kami ada Freddy Tumanggor. Dengan tekad dan nekat dia turun untuk mencari lokasi yang lebih aman. Aku pun menyusul ke bawah dengan mengandalkan insting. Ya, insting. Karena mata sudah hampir tidak dapat melihat lagi," kata dia.

Dia pun mengatakan, bukan hal mudah meyakinkan orang untuk berpindah ke tempat aman. Hanya dengan doa dan menyebut nama Tuhan Yesus membuat mereka yang berada di tebing mau berpindah ke tempat yang aman.

"Freddy sampai menggunakan nama Yesus untuk membuat mereka mau turun ke tempat yang kami tunjukkan. Mereka bergerak sambil merapat ke tebing, berjaga-jaga bilamana air meluap dan akhirnya berhasil ke tempat yang aman," kata dia 

sumber: disini
[Continue reading...]

Kamis, 19 Mei 2016

Dimanakah Para Rasul Tuhan Yesus di makamkan ?

- 0 komentar

Yesus menginstruksi-kan para Rasul Kudus-Nya untuk "pergi dan membuat semua bangsa murid-Nya" Meakukan sebuah Perjalanan awal mereka utk menggembalakan seluruh umat di bumi. 

Hampir Semua meninggal dengan mengambil "mahkota martir", kecuali satu Rasul yaitu Rasul Johanes penginjil Sang Murid kesayangan-Nya.  

Berikut adalah sekelumit Kisah akhir Hidup para Rasul dan tempat-tempat peristirahatan terakhir dari peninggalan para Rasul-Rasul Tuhan Yesus.

1. Rasul Petrus

Setelah lolos dari penjara di Yerusalem, ia mendirikan Gereja di Antiokhia, di mana jemaat pertama kali disebut Kristen. Rasul Petrus kemudian membuat perjalanan misi ke Yudea, Samaria, Galilea, Asia Kecil dan Yunani, dan akhirnya ia mendirikan Gereja di Roma. Tentang catatan sejarah yang menuliskan keberadaan Petrus di Roma sebelum  wafatnya, untuk mendirikan Gereja di sana

Rasul Petrus memimpin Sidang/ Konsili pertama di Yerusalem (50). Atas perintah penguasa Roma, Rasul Petrus dibunuh sebagai martir di bukit Vatikan, Roma (sekitar tahun 67) dengan disalib terbalik – dengan demikian menggenapi nubuat Yesus (lih. Yoh 21:18-19). Pada saat yang sama Rasul Paulus juga dibunuh dengan dipenggal kepalanya.
              The Papal Basilica of St. Peter - Vatican City

2. Rasul Paulus

Rasul Paulus bertobat di tahun 34, dan sejak itu mengemban tugas pewartaan Injil terutama kepada bangsa-bangsa non-Yahudi. Di antara para Rasul, Paulus menulis paling banyak surat kepada jemaat, ia bekerja paling keras dan melakukan perjalanan paling ekstensif untuk mewartakan Injil. Ia mewarta di Seleucia, Cyprus, Asia Kecil, Phrygia, Galatia, Makedonia, Tesalonika, Athena, Korintus, Miletus, dan akhirnya Roma, Spanyol lalu kembali ke Roma, dan dibunuh sebagai martir di tahun 67, dengan dipenggal kepalanya.
     The Basilica of Saint Paul Outside the Walls - Rome, Italy

 3. Rasul Mateus

Rasul Matius, penulis kitab Injil yang pertama. Ia berkhotbah di Ethiophia, Persia, Parthia dan dibunuh sebagai martyr dengan pedang/ tombak di Parthia. Kitab Talmud Babilonia [Sanhedrin 43a] mencatat pengadilan dan penghukumannya.
        Cathedral Church of Matthew the Apostle - Salerno, Italy

4. Rasul Yakobus anak Zebedeus

Rasul Yakobus, saudara Yohanes (sering disebut St. James the Greater), anak Zebedeus, berkarya di Yudea, dan menyebarkan Injil sampai ke Spanyol. Rasul Yakobus adalah Rasul pertama yang dibunuh sebagai martir -dengan dipenggal kepalanya- di Yerusalem di tahun 44, oleh Raja Herodes Agrippa.
      The Cathedral of Santiago de Compostela - Galicia, Spain

5. Rasul Yakobus dan Rasul Filipus

Rasul Yakobus (St. James the Less) adalah Uskup pertama Yerusalem, yang menuliskan Surat Yakobus. Ia dibunuh dengan dilempari batu dari atas Bait Allah di tahun 63.

Rasul Filipus, berkhotbah di Phyrgia dan Scythia, dan disalibkan di Hieropolis, Turki, menurut catatan St. Papias, Uskup kedua Hieropolis.
       The Church of the Twelve Holy Apostles - Rome, Italy

6. Rasul Bartolomeus
  
Rasul Bartolomeus, berkhotbah di India, Arabia dan Assyria, dan dibunuh dengan dikuliti dan disalibkan di Armenia.
   The Basilica of St. Bartholomew on the Island - Rome, Italy

7. Rasul Andreas 

Rasul Andreas, saudara Rasul Petrus, berkhotbah di Asia Kecil, Armenia, Scythia (Rusia selatan), kemungkinan juga ke Yunani. Ia dibunuh sebagai martir di Scythia.
                   Cathedral of St. Andrew - Amalfi, Italy

 8. Rasul Simon, Orang Zealot dan Rasul Yudas Tedeus

Rasul Simon, orang Zealot berkhotbah di Afrika Utara, dibunuh sebagai martir di Persia, tahun 61.

Rasul Yudas Tadeus, penulis Surat Yudas, berkhotbah di Syria dan dibunuh sebagai martir di Persia.
Under The Altar Of Saint Joseph,
Left Transept of The Basilica of St. Peter - Vatican City


9.  Rasul Thomas

Rasul Tomas berkhotbah di Persia, Midia, sampai ke India. Ia dibunuh sebagai martir di India, ditembusi dengan tombak atas perintah Raja. Letak kuburnya adalah di bukit St. Tomas di Madras India.




Basilica of the National Shrine of St. Thomas - Chennai, India

10. Rasul Matias pengganti Yudas Iskaryot.

Rasul Matias, dipilih menggantikan Yudas Iskariot. St. Matias berkhotbah di Ethiophia, dan dibunuh sebagai martir di Sebastopolis.
                   St. Matthias' Abbey - Trier, Germany

11. Rasul Johanes Penginjil Murid Kesayangan

Rasul Yohanes, atau yang sering disebut Rasul yang dikasihi Kristus, hidup di Efesus dan memimpin Gereja di Asia Kecil.

Pada masa kekuasaan Trajan, ia dibuang di dalam minyak mendidih, namun secara mukjizat ia tidak mati. 

Kemudian ia dibuang ke pulau Patmos, di mana ia menerima wahyu yang kemudian ditulis dalam Kitab Wahyu. Ia wafat di sekitar tahun 95-100. 

Rasul Yohanes merupakan Rasul yang terakhir wafat, dan satu-satunya yang tidak wafat sebagai martir. Kuburnya terletak di Efesus, Turki
   The Ruins of The Basilica of Saint John - Ephesus, Turkey 

sumber : disini





[Continue reading...]

Jumat, 19 Februari 2016

Kisah 3 Pohon

- 0 komentar

Alkisah, ada tiga pohon di dalam hutan. Suatu hari, ketiganya saling menceritakan mengenai harapan dan impian mereka..

Pohon pertama berkata: “Kelak aku ingin menjadi peti harta karun. Aku akan diisi emas, perak dan berbagai batu permata dan semua orang akan mengagumi keindahannya” .

Kemudian pohon kedua berkata: “Suatu hari kelak aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kuat dan setiap orang merasa aman berada dekat denganku”.

Lalu giliran pohon ketiga yang menyampaikan impiannya: “Aku ingin tumbuh menjadi pohon yang tertinggi di hutan di puncak bukit. Orang-orang akan memandangku dan berpikir betapa aku begitu dekat untuk menggapai surga dan TUHAN. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang-orang akan mengingatku” .

Setelah beberapa tahun berdoa agar impian terkabul, sekelompok penebang pohon datang dan menebang ketiga pohon itu…

Pohon pertama dibawa ke tukang kayu. Ia sangat senang sebab ia tahu bahwa ia akan dibuat menjadi peti harta karun. Tetapi, doanya tidak menjadi kenyataan karena tukang kayu membuatnya menjadi kotak tempat menaruh makanan ternak. Ia hanya diletakkan dikandang dan setiap hari diisi dengan jerami.

Pohon kedua dibawa ke galangan kapal. Ia berpikir bahwa doanya menjadi kenyataan. Tetapi, ia dipotong-potong dan dibuat menjadi sebuah perahu nelayan yang sangat kecil. Impiannya menjadi kapal besar untuk mengangkut raja-raja telah berakhir.

Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dibiarkan teronggok dalam gelap.

Tahun demi tahun berganti, dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.

Kemudian suatu hari, sepasang suami istri tiba di kandang. Sang istri melahirkan dan meletakkan bayinya di kotak tempat makanan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang dan menyembah bayi itu. Akhirnya pohon pertama sadar bahwa di dalamnya telah diletakkan harta terbesar sepanjang masa.

Bertahun-tahun kemudian, sekelompok laki-laki naik ke atas perahu nelayan yang dibuat dari pohon kedua. Di tengah danau, badai besar datang dan pohon kedua berfikir bahwa ia tidak cukup kuat untuk melindungi orang-orang di dalamnya. Tetapi salah seorang laki-laki itu berdiri dan berkata kepada badai: “Diam!!!” Tenanglah”. Dan badai itupun berhenti. Ketika itu tahulah bahwa ia telah mengangkut Raja di atas segala raja.

Akhirnya, seseorang datang dan mengambil pohon ketiga. Ia dipikul sepanjang jalan sementara orang-orang mengejek lelaki yang memikulnya. Laki-laki itu kemudian dipakukan di kayu ini dan mati dipuncak bukit. Akhirnya pohon ketiga sadar bahwa ia demikian dekat dengan TUHAN, karena YESUS-lah yang disalibkan padanya…


—————————————————————————————————————-

Ketika keadaan tidak seperti yang engkau inginkan, ketahuilah bahwa Tuhan memiliki rencana untukmu. Jika engkau percaya pada-Nya, Ia akan memberimu berkat-berkat besar. Ketiga pohon mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi tidak dengan cara yang seperti mereka bayangkan. Begitu juga dengan kita, kita tidak selalu tahu apa rencana Tuhan bagi kita. Kita hanya tahu bahwa jalan-Nya bukanlah jalan kita, tetapi jalan-Nya adalah yang terbaik bagi kita, selamanya…
[Continue reading...]

Kamis, 18 Februari 2016

Surat martir: Gereja-gereja di Provinsi Zhejiang dibongkar paksa pemerintah

- 0 komentar


Sekurangnya empat anggota jemaat terluka parah dalam sebuah insiden di Gereja Keselamatan Shuitou di Distrik Pingyang, Kota Wenzhou, Provinsi Zhejiang, Tiongkok. Dua di antaranya telah dirujuk ke rumah sakit provinsi, demikian dilaporkan Persecution.org (21/7).

Sekitar 400 anggota polisi mencoba menurunkan salib gereja, yang pada hari peristiwa itu, 21 Juli, telah dijaga jemaat selama 32 hari.

Selama satu jam pihak kepolisian menggunakan tongkat besi untuk membubarkan jemaat, namun tidak berhasil. 

Sekitar 1000 anggota jemaat telah membentuk blokade manusia untuk melindungi gereja dari pembongkaran paksa pihak pemerintah.

Menurut laporan itu lebih dari 360 gereja telah mengalami pembongkaran, baik sebagian maupun keseluruhan, dalam operasi pemerintah yang disebut “pembongkaran atau penertiban bangunan ilegal” di Provinsi Zhejiang yang terus berlanjut.

Pendeta Gereja Keselamatan Zhan Yingsheng telah mengirimkan surat pengunduran diri dari posisinya kepada Gereja Protestan Cina (Three Self-Patriotic Movement) dan menuliskan surat wasiatnya setelah mempersiapkan diri untuk menjadi seorang martir.

Surat Pdt. Zhan Yingsheng berikut ini diterjemahkan dari terjemahan bahasa Inggris yang dimuat 

ChinaAid.org:

Nama saya Zhan Yingsheng, dan saya seorang dari etnis Han. Saya lahir pada tanggal 16 Juni 1971. Saya seorang Kristen dan seorang mahasiswa jurusan Alkitab di Sekolah Teologi Zhejiang. Pikiran saya masih sangat jernih ketika menuliskan hal berikut ini. Ketika Anda membacanya, Anda beruntung menjadi salah satu saksi.


Pertama-tama, saya ingin menyatakan bahwa apa yang saya lakukan sekarang adalah bukan untuk membuat pertunjukan atau mencoba untuk mendapatkan pemberitaan. 

Sebaliknya, saya melakukannya karena tidak ada pilihan lain. Namun, untuk teman-teman dan kerabat saya, yakinlah bahwa karena keyakinan Kristen saya, saya tidak akan memilih bunuh diri. 

Jika di hari-hari ini Anda mendengar bahwa saya telah dipanggil ke surga, itu mungkin berarti saya cukup beruntung untuk bergabung dengan barisan para martir (Rasul Yesus yaitu Paulus mengingatkan kita bahwa ada bersama Kristus adalah jauh lebih baik).


Alasan yang paling penting untuk ini adalah bahwa saya telah melihat saudara-saudari dari gereja-gereja di berbagai bagian provinsi Zhejiang menjadi panik di tengah-tengah badai pembongkaran ilegal terhadap salib-salib [yang dilakukan] oleh beberapa instansi pemerintah. 

Untuk berpegang pada iman mereka, saudara-saudari [umat Kristen] menjaga salib mereka, yang bukan bangunan ilegal. 

Mereka telah menjaga salib-salib itu selama lebih dari 20 hari di berbagai gereja, dan untuk sebagian orang sampai sudah lebih dari satu bulan. 

Banyak saudara-saudari ini bekerja di perusahaan besar, real estate dan beberapa dari mereka mencari nafkah dengan menjaga sebuah toko kecil, dan mereka menjaga salib-salib ini lepas dari ancaman terang-terangan yang datang dari pejabat pemerintah.


Di Cina, negara yang seharusnya berada di bawah aturan hukum, beberapa pejabat pemerintah menempatkan kehendak mereka di atas hukum. 

Sementara itu, bawahan mereka, dalam rangka untuk mendapatkan promosi untuk “kinerja” mereka, telah mengabaikan hukum dan disiplin, dan menginjak-injak iman Kristen. 

Mereka bersaing satu sama lain dalam jumlah dan kecepatan penghancuran [gereja-gereja] sehingga mereka dapat memenangkan hadiah. 

Setiap kali saya melihat ini, hati saya berdarah. Itulah mengapa saya telah memutuskan hari ini untuk pergi tinggal di menara jam di bawah salib gereja untuk berdoa dan berpuasa dengan Alkitab dan buku nyanyian saya.


Pemerintah daerah memiliki tujuan utama menghancurkan, dengan paksa, Gereja Keselamatan. 

Mereka telah memberikan ancaman mereka kepada rekan kerja gereja melalui berbagai tingkat dan departemen. 

Jika kami menjaga gereja terhadap pembongkaran dengan segala upaya kami, pada akhirnya akan lebih buruk dari Gereja Sanjiang. 

(Saya mengerti betul bahwa jika [mereka] tidak melakukan hal ini, posisi mereka akan terancam). Menghadapi musuh yang kuat demikian ini, baik rekan kerja maupun saya tidak merasa yakin bahwa kami bisa mencegah pembongkaran terhadap salib gereja.


Bagi saya sendiri, saya mohon kepada Tuhan untuk memberikan saya kehendak seorang martir. 

Saya akan membutuhkannya terutama ketika pembongkaran salib gereja kami. 

Saya tidak bermaksud untuk menjadi martir bagi sebuah salib seberat 6-ton. Sebaliknya, sebagai seorang Kristen menghadapi ketidak-adilan, hati nurani saya mendesak saya untuk melakukan tugas saya. 

Saya ingin lebih memahami arti dari “Kristus memanggil saya untuk mati bagi-Nya.” 

Jika kemartiran atau kesengsaraan beberapa orang Kristen dapat membuat badai operasi pembongkaran ini reda dan semangat penegakan hukum menjadi kenyataan di berbagai bidang negara kita, semoga Tuhan mendukung saya dengan kokoh!

Adalah benar-benar sulit untuk memilih. Pertama-tama, saya memikirkan istri saya yang membawa saya menjadi percaya kepada Tuhan. 

Pada tahun yang sama, 1992, saya mengenalnya dan membaktikan diri kepada Tuhan. Dua puluh dua tahun telah berlalu dalam sekejap mata. Selain Tuhan Yesus yang mati di kayu salib bagi saya, orang yang kepadanya saya sangat berutang adalah dia. 

Bersama-sama, kami berdua bekerja keras, dan kami akhirnya memiliki rumah di Jl. 152 N. Shanglin yang kami masih miliki sampai sekarang. Bersama-sama, kami membesarkan seorang putri, yang kini kelas dua sekolah menengah. 

 Awalnya, kami berdua terlibat dalam bisnis pakaian. Pada tahun 2005, Tuhan memindahkan saya dan memanggil saya untuk melayani penuh waktu di Gereja Keselamatan Shuitou. 

Mulai dari tahun 2007, saya mulai melengkapi diri dan sebagian besar waktu saya belajar di mana-mana, dan semua pekerjaan rumah tangga dilakukan oleh dia.


Sayangku, jika aku pergi meninggalkanmu, kau harus membesarkan puteri kita sendirian. 

Jika Allah mempersiapkan bagimu seorang suami dalam Kristus, ingat kau harus mematuhi-Nya dan menjalani kehidupan yang baik dengan mengandalkan Tuhan. 

Ayah dan ibu saya belum Kristen, dan mereka adalah beban terbesar saya. Setelah lulus dari sekolah menengah, aku berada jauh dari rumah selama bertahun-tahun dan tidak melakukan kewajiban sebagai anak mereka. 

Saya ingin kau mengunjungi mereka dari waktu ke waktu ketika kau punya waktu setelah berdoa.


Yilin, karena ini adalah pertama kalinya saya menjadi seorang ayah, saya tidak punya banyak pengalaman. 

Ketika kau bertumbuh besar, saya gagal untuk memberikan cukup banyak waktu untuk membimbingmu. 

Meskipun [papa] mendisiplinkan kamu karena sayang, [papa] tidak memiliki metode yang benar. 

Dan kadang-kadang, [papa] memukul dan memarahimu karena amarah. Hatimu tentu terluka. [Papa] harap kau bisa secara bertahap memahami [papa]. 

Anakku sayang, mengingat kondisi saat ini, kau harus belajar keras di usiamu sehingga kau dapat beroleh kesempatan yang lebih baik dalam menemukan pijakan di masyarakat dan kau akan memiliki kesempatan yang lebih baik dalam bersaksi bagi Yesus. 

Jika [papa] tidak bisa lagi memberikan arahan di masa mendatang, harap ingat disiplin diri. 

Hidup ini sangat sulit bagi Ibu, dan kecerdasan emosionalmu seharusnyalah sangat tinggi. [Papa] yakin kau akan melakukan tugas baktimu dengan baik karena [papa] memiliki kepercayaan dalam dirimu. Jangan mengeluh tentang Tuhan. 

Dia siap untuk membantumu, dan kau harus ingat untuk mencari pertolongan-Nya kapanpun kau membutuhkan Dia.


Rekan-rekan sekerja yang saya kasihi, di tengah-tengah situasi buruk saat ini, ingatlah kalian harus bersatu dalam Tuhan sebagai satu kesatuan, saling mengasihi satu dengan yang lain, dan membantu orang-orang yang membutuhkan. 

Jangan jatuh ke dalam perangkap setan dengan saling menyerang satu sama lain. Sebaliknya, cobalah untuk saling memaafkan dan saling memahami dalam kasih salib. (Kasih ini lebih dari apa yang bisa kita pahami dalam keadaan biasa).


Kerabat dan teman-teman yang saya kasihi, syukur kepada Tuhan bahwa kalian semua ada dalam hidup saya; kalian telah membawa begitu banyak hal yang indah dalam hidup saya, yang tanpa itu akan hambar dan sepi adanya. 

Digerakkan oleh Tuhan, saya mulai menulis kemarin sore. Sampai saat ini ketika saya masih menulis, saya sudah mati. Kerabat dan teman-teman yang mengenal saya tahu bahwa saya seorang pria takut mati, dan saya hidup dalam ketidak-beranian dan saya tidak memiliki pendapat saya sendiri. 

Meskipun “hal yang paling sulit dalam hidup adalah kematian,” cinta yang mengalir dari darah di kayu salib Yesus lebih kuat daripada kematian. Terima kasih Tuhan untuk menguatkan saya dengan cinta ini! 

Saya berharap bahwa dalam kerajaan yang mulia saya akan dapat melihat kalian semua. Ingatlah bahwa Yesus mengasihi kalian dan juga saya. Semoga Allah meberkati kalian semua!


Hamba Allah yang rendah: Zhan Yingsheng

Selesai menulis di Gereja Keselamatan, 17 Juli 2014.
——-
Sebagai bentuk doa dan solidaritas bagi umat Kristen di Provinsi Zhejiang pada khususnya dan di negara Tiongkok pada umumnya, umat Kristen Indonesia dapat menyampaikan keprihatinannya melalui perwakilan negara Tiongkok di Indonesia: 
Konsulat Tiongkok di Surabaya:
Alamat : Jl. Mayjend. Soengkono No. 105 Surabaya
Telp. (031) 5675825
Fax. (031) 5674667

Email: chinaconsul_sur@mfa.gov.cn
Harap menyampaikan bentuk keprihatinan secara santun dan langsung pada pokok permasalahan. Untuk pengiriman email, dapat menggunakan format berikut ini: 
[alamat email penerima]    chinaconsul_sur@mfa.gov.cn
[subject/judul]                  Pembongkaran gereja di Provinsi Zhejiang
[isi email]

Yth., Konsulat Jendral Tiongkok
Jl. Mayjend. Soengkono No. 105 Surabaya

Dengan hormat,

Setelah mempelajari perkembangan umat Kristen di Provinsi Zhejiang saya menyampaikan keprihatinan ini kepada Anda untuk maksud supaya diteruskan kepada pemerintah di negara Tiongkok, bahwa kebebasan beragama merupakan hak asasi manusia dan pemerintah perlu menjaga hak-hak itu bagi warga negaranya.
Saya memohon dengan sangat supaya pemerintah Tiongkok, c.q., pemerintah daerah di Provinsi Zhejiang, untuk menghentikan pembongkaran gereja dan penurunan salib-salib yang menyinggung perasaan umat Kristen, tidak hanya di Tiongkok tapi juga di negara-negara lainnya.
Atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih.

Hormat saya,
[nama]

sumber : disini
[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger