Kabar gembira untuk industri film Indonesia karena film AADC 2 (Ada Apa dengan Cinta 2) sudah meraup 1 juta penonton dalam waktu lima hari aja. Buat kamu yang sudah nonton film yang dibintangi oleh Dian Sastro (Cinta) dan Nicholas Saputra (Rangga) ini, pasti sudah tahu bahwa Gereja Ayam di Magelang dijadikan sebagai lokasi syuting. Sangat mengagumkan dengan keindahan Gereja Ayam yang memiliki bentuk khas. Banyak yang bilang bentuknya mirip ayam, makanya disebut Gereja Ayam.
1. Terbengkelai, tapi laris manis!
Gereja Ayam terletak di Bukit Rhema, salah
satu dari sekian bukit yang berada di jajaran Borobudur, tepatnya di
Dusun Gombong, Desa Kembang Limus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten
Magelang. Menurut masyarakat sekitar, Gereja Ayam sudah terbengkelai
sejak tahun 1990-an. Bangunan ini dulunya dijadikan tempat tinggal,
sebelum akhirnya menjadi gereja.
Bangunan ini dihiasi ornamen-ornamen cantik dan vintage,
ada tangga berbentuk aneh untuk naik ke lantai atas, sebuah ruangan
yang luas tanpa sekat, seperti tempat untuk melakukan ibadah layaknya
gereja. Sedangkan pada bagian bawahnya, ada banyak ruangan berukuran 2×1
meter persegi tanpa jendela dan pintu. Masih kurang jelas, bangunan
sekat kamar pada lantai bawah itu berfungsi untuk apa.
Walapun Gereja Ayam sudah lama terbengkalai, nggak terurus, dan sudah
banyak ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan, tapi bangunan ini masih berdiri
dengan megahnya. Banyak orang mengunjungi Gereja Ayam karena tertarik
akan keindahan dan keunikannya. Tidak banyak dari mereka yang
menggunakan tempat ini sebagai lokasi untuk hunting foto.
2. Bukan berbentuk ayam, tapi burung merpati
Banyak yang menganggap bangunan ini mirip
seekor ayam yang sedang duduk di tanah dan di bagian kepalanya terdapat
sebuah mahkota. Daniel Alamsjah, pendiri Gereja Ayam meluruskan bahwa
bangunan tersebut bukan berbentuk ayam, tapi burung merpati! Daniel pun
bercerita tentang alasan ia mendirikan Gereja Ayam. Awalnya, Daniel
mendapatkan pesan dari Tuhan untuk membangun sebuah rumah ibadah dengan
bentuk burung merpati.
Karena Daniel beragama Kristen, banyak
yang mengira ia membangun sebuah gereja. Ia menegaskan bahwa bangunan
itu bukanlah gereja. Tapi, sebuah rumah doa bagi orang-orang yang
percaya kepada Tuhan. Tahun 1989 saat melakukan perjalanan Magelang
(tempat keluarga istrinya berasal), Daniel memperoleh ilham dari
mimpinya. Ia melihat pemandangan indah di perbukitan yang sama persis
dengan mimpinya. Ia pun berdoa sepanjang malam di sana dan mendapat
wahyu dari Tuhan bahwa ia harus membangun rumah doa di tempat itu.
3. Untuk semua agama dan pusat rehabilitasi
Setahun kemudian, Daniel membeli lahan
dari warga setempat seluas 3000 meter persegi dengan harga sekitar Rp 2
juta. Pembayaran dilakukan dengan mencicil hingga akhirnya lunas dalam
waktu empat tahun. Sayangnya, bangunan itu nggak selesai dengan sempurna
karena keterbatasan dana, juga pertentangan dari warga sekitar.
Makanya, Gereja Ayam kondisinya nggak terawat. Dinding-dindingnya yang
nggak tertutup cat terus mengelupas termakan cuaca, juga dikotori oleh
ulah vandalisme orang-orang di sekitarnya.
Gereja Ayam juga sempat jadi lokasi
beribadah warga sekitar berbagai agama, seperti Buddha, Islam, dan
Kristen dengan cara mereka sendiri. Selain itu, bangunan ini juga pernah
digunakan sebagai pusat rehabilitasi untuk anak-anak cacat, pecandu
narkoba, dan orang gila.
4. Terkenal karena media sosial
Gereja Ayam resmi ditutup tahun 2000
karena biaya konstruksi yang terlalu tinggi. Tapi, banyak warga yang
turut merasakan manfaat dari Gereja Ayam. Kemudian salah satu warga
tersebut bersedia menyediakan lahan rumahnya di kaki bukit untuk
dijadikan lahan parkir pengunjung.
5. Suasana angker bikin penasaran
Banyak yang menganggap Gereja Ayam adalah
tempat wisata angker yang mengundang rasa penasaran pengunjung.
Sepertinya yang bikin angker adalah ruangannya yang sangat gelap,
terutama ketika malam hari. Untuk masuk ke Gereja Ayam, pengunjung harus
melengkapi diri dengan senter. Menaiki puncak menara merupakan pilihan
tepat untuk melihat pemandangan bukit, sawah yang terbentang di
kejauhan, bahkan Candi Borobudur. Kalau sudah sampai di sana, kamu baru
bisa merasakan sendiri, deh, sebenarnya Gereja Ayam itu angker nggak,
sih? Hehehe…
Buat kamu yang berada di Yogyakarta, kamu bisa mampir ke Magelang dengan
menggunakan bus atau mobil, lalu berkendara selama 2 jam menuju
Magelang. Tapi, jika kamu berada di luar Yogyakarta, kamu bisa transit
dulu di Yogyakarta dengan menggunakan kereta api atau pesawat terbang.
Pesan tiket kereta api dan pesawatnya lewat pegipegi.com aja! Lalu kamu juga bisa pesan hotel murah di Yogyakarta atau Magelang!
sumber: disini
0 komentar:
Posting Komentar