Mehmet Ali Agca, pria Turki yang mencoba membunuh St. Yohanes Paulus II pada tahun 1981 ini, mengatakan
siap menjadi seorang imam Katolik jika Paus Francis menyambut dia di
Vatikan.
Alì Agca, berusia 58 tahun, 19 tahun lamanya hidup di penjara
Italia.
"Di Turki, saya hidup sebagai pensiunan yang hanya
membuang-buang waktu saya," kata Alì Agca kepada jaringan televisi
Italia Canale 5, dalam sebuah wawancara yang kemudian disiarkan pada 12
Juli kemarin.
"Itu sebabnya saya ingin mendatangi Paus Francis, bila dia
menerima saya di Vatikan, saya akan menjadi seorang imam," ujar Agca.
"Setelah Yohanes Paulus II mengunjungi saya di penjara, saya berpikir
tentang hal itu, dan saya belajar Injil dalam waktu yang lama," kata Alì
Agca.
"Saya tahu kitab-kitab suci lebih baik daripada kebanyakan orang
lain.
Jika Paus menyambut saya, saya akan menjadi imam dan saya akan
merayakan Misa, jika Paus membolehkan saya!"
Alì Agca
menambahkan bahwa ia ingin pergi ke Fatima di Portugal pada Mei 2017,
untuk mengikuti perayaan peringatan 100 tahun penampakan Bunda Maria
yang termasyur itu.
Ia mengharapkan Paus Francis akan datang kesana
juga. "Saya akan berdoa di sana, bahkan mungkin bersama-sama dengan
paus, dengan Madonna, ibu rohani saya," katanya.
Upaya pembunuhan
terhadap Yohanes Paulus II terjadi pada 13 Mei 1981, di hari raya 'Our
Lady of Fatima', dan Alì Agca dikabarkan menjadi terpesona dengan
pengabdian dan wahyu yang terkait dengan Fatima.
sumber : disini
Home » Warta Gereja » Pria Penembak Yohanes Paulus II Ingin Menjadi Imam Katolik
Kamis, 14 Juli 2016
Pria Penembak Yohanes Paulus II Ingin Menjadi Imam Katolik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar