Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Gereja Kristen. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri Gereja Kristen. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Sabtu, 29 Oktober 2016

60 tahun GKI di Papua dinodai dengan kerusuhan di Manokwari

- 0 komentar

Menandai 60 tahun Gereja Kristen Injili (GKI) di Papua dinodai dengan kerusuhan di Manokwari kendati pihak Kepolisian telah berhasil mengendalikan situasi pasca aksi massa berdarah 26 Oktober.

Dalam aksi massa itu seorang meninggal, sejumlah orang terluka, termasuk Danramil. Pos polisi dirusak, enam sepeda motor dibakar dan ada upaya massa untuk membakar sejumlah kantor.

Kronologi peristiwa berdarah itu masih belum jelas akibat adanya berbagai versi. Satuharapan.com mendapatkan sejumlah data yang masih memerlukan verifikasi.

Peristiwa itu terjadi pada 26 Oktober yang adalah hari libur resmi di Tanah Papua, termasuk di Manokwari. Hari itu diperingati sebagai hari lahirnya GKI di Tanah Papua 60 tahun silam – 26 Oktober 1956.

Namun, kata Yan Christian Warinussy, direktur LP3BH Manokwari, hari bersejarah ini dinodai oleh peristiwa yang menyedihkan. 

Awalnya adalah ketika seorang anak muda bermarga Pauspaus asal Fakfak mengalami tindakan kekerasan. Ia ditikam dengan pisau oleh dua orang pelaku yang diduga berasal dari Sulawesi Selatan (Bugis Makassar) di seputaran kawasan Sanggeng-Manokwari.

Akibatnya, sejumlah kerabat dan teman dari korban tidak terima dan melakukan pemalangan jalan Yos Sudarso dengan cara membakar ban serta melakukan tindakan hendak mencari sang pelaku penusukan/penikaman tadi.

Aparat kepolisian dari Polres Manokwari yang didukung oleh Brimob Polda Papua Barat dan personel polisi Polda Papua Barat, dipimpin langsung Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Royke Lumowa, langsung turun mengamankan situasi.

Tapi, menurut Yan Christian, berdasarkan informasi dari warga sipil di kawasan Sanggeng, aparat polisi kemudian melakukan tindakan menembak secara membabi-buta hingga mengakibatkan jatuh korban di pihak warga sipil Sanggeng.

Menurut informasi warga yang belum diverifikasi, terdapat 7 (tujuh) korban luka tembak senjata api, salah satunya Ones Rumayom, 45, yang kemudian meninggal. Selebihnya, Erik Inggabouw, 18, dan 5 (lima) orang lain yang masih diidentifikasi identitasnya.
Mereka berenam saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr. Ashari – Biryosi, Manokwari-Papua Barat.

Meninggal bukan karena tembakan

Sementara itu keterangan pihak Kepolisian Papua Barat mengatakan bahwa berita yang beredar mengatakan korban penikaman ususnya terurai, tidak benar. Luka yang benar adalah di punggung. Saat ini korban masih dirawat di RS AL Manokwari.

Menurut polisi, peristiwa bermula dari korban, Vijay Pauspaus, makan di warung kaki lima. Ia dikatakan membuat kekacauan dengan tidak membayar dan merusak warung.

Pada perkembangannya ada kesanggupan dari korban untuk membayar tetapi sudah terlanjur terjadi kesalahpahaman.

Warga sekitar warung menegurnya, tetapi tidak digubris. Akhirnya terjadi perkelahian yang mengakibatkan luka tusuk pada korban.

Warga Sanggeng yang merupakan daerah asal korban, marah mendengar kejadian itu lalu melakukan penyerangan terhadap polisi/patroli rayon. 

Pos dirusak, enam sepeda motor dibakar. Massa pun dilaporkan mencoba membakar kantor BRI dan bangunan di sekitarnya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah menginstruksikan jajarannya untuk mencari pelaku penembakan. Dipastikan Tito pelaku penembakan akan diproses jika terbukti melakukan pelanggaran hukum.

“Tentunya, termasuk proses penembakan tersebut oleh siapa, sesuai prosedur atau tidak. 

Kalau ada pelanggaran hukum kita akan proses, kalau ada penegakan disiplin kita akan tegakan, kalau dia melakukan pembelaan diri kan lain lagi,” kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/10), seperti dilansir Satuharapan.com.

sumber : disini
[Continue reading...]

Jumat, 28 Oktober 2016

Doa Bapa Kami Dipanjatkan di Irak Rayakan Kekalahan ISIS di Kota Batella

- 0 komentar


BARTELLA, - Kendati keadaan belum aman sepenuhnya, beberapa orang Kristen Asyur telah berani pulang ke kampung halaman mereka di kota Bartella, sebuah kota di bagian utara Irak yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. 

ISIS telah kalah dan berhasil dihalau dari kota itu.

Mereka menegakkan kembali salib yang pernah dilenyapkan. 

Mereka memasuki ruang gereja yang berantakan dan memanjatkan Doa Bapa Kami, doa universal yang diajarkan Yesus kepada umat Kristen yang mengajarkan kepasrahan, pengharapan dan pengampunan.

Kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS telah dua tahun mengendalikan kota itu. 

Tetapi sejak awal pekan ini, mereka digempur dan takluk kepada pasukan Irak yang didukung oleh koalisi pimpinan AS. ISIS praktis telah terhalau dari kota itu.

Ini mendatangkan sukacita bagi warga Kristen Asyur. Los Angeles Times menggambarkan sukacita itu lewat Hussam Matti, salah seorang penduduk Bartella, yang pulang dan merayakan kekalahan ISIS. 

Ia berlutut ke tanah, meraih dua genggam tanah dan menuangkannya di atas kepalanya. Itu cara dia merayakan telah kembalinya dirinya ke Bartella.

"Ini adalah bumi Bartella," teriaknya. "Ini tanah kami."

Pasukan pemerintah awal pekan ini merebut kembali kota Bartella, yang jaraknya delapan mil di sebelah timur Mosul. 

Namun sampai hari Sabtu, suara desing peluru dan pertempuran masih berlangsung. Kota ini merupakan jalur penting menuju Mosul, kubu utama terakhir ISIS.

Pertempuran juga masih terus berlangsung di Kirkuk, 100 mil di sebelah tenggara Mosul, di mana militan ISIS sebelumnya telah meluncurkan kontra-serangan besar. 

Para pejabat lokal mengatakan sedikitnya 80 orang tewas dalam operasi itu, sebagian besar aparat keamanan Kurdi, dan sekitar 170 luka-luka.

Mayat 56 gerilyawan ISIS telah diangkut dari kota itu, kata para pejabat setempat.

"Hampir semua teroris yang masuk Kirkuk telah dieliminasi, dan kami memiliki kontrol penuh, kecuali mungkin satu daerah di mana mereka sedang dpaksa akan keluar," kata Perdana Menteri Irak Haider Abadi setelah pertemuan di Baghdad dengan Menteri Pertahanan AS Ash Carter pada hari Sabtu.

Pulang ke Rumah adalah Perayaan

Dikuasainya Bartella dianggap sebagai langkah besar karena sebelumnya ini merupakan rintangan penting menuju Mosul. 

Dan bagi warga, kembali untuk pertama kalinya ke Bartella  sejak militan ISIS diusir pekan ini, merupakan perayaan.

Dulu mereka tidak pernah terpikir kota kecil berpenduduk 20.000 ini akan jatuh ke dalam cengkeraman ISIS. 

Tetapi dua tahun lalu ISIS memasuki kota dan mengumumkan kekhalifahan mereka.

Beberapa minggu setelah Mosul jatuh, warga Bartella masih berkumpul di kafe-kafe kecil minum kopi dan bermain domino. Mereka masih yakin bisa tinggal di kota itu. 

Lalu para jihadis ISIS menghancurkan semua ketentraman. Mereka menghabisi tentara pasukan Kurdi yang menjaga Bartella.

Para warga Kristen itu pun mengungsi.

Minggu ini, dalam kampanye untuk membebaskan Mosul, anggota pasukan elit Counter-Terrorism Services Irak menghalau militan ISIS dari Bartella. Itu merupakan pertempuran yang brutal.

Tembak-menembak terjadi di jalanan dan di berbagai front.

Pasukan Irak berhasil sepenuhnya merebut kembali kota Bartella, walau masih menghadapi perlawanan di beberapa kantong perlawanan.

Bagi Matti, meskipun masih berbahaya, tidak ada ketakutan untuk pulang, setelah dua tahun mengungsi ke Baghdad.

"Dalam dua tahun ini saya (serasa) mati. Sudah 32 tahun saya hidup -- saya akan melupakan mereka (ISIS). 

Sekarang saya lahir kembali," kata dia, didampingi beberapa anggota pasukannya, semuanya adalah milisi Kristen Kurdi.

Mereka membawa dua potong kayu untuk dijadikan berbentuk salib. Mereka membawanya ke puncak Mar Smony, gereja di sisi timur kota. 

Mereka mengangkat salib ke atas kubah gereja dan menghiasinya dengan bendera Irak. 

Salah seorang dari mereka, dengan sentuhan upacara, menyusun dekorasi kandang Natal yang ia dapatkan dari dalam ruangan gereja yang sudah hancur.

Para pejuang ISIS telah merubuhkan semua salib ketika mereka menyerbu kota itu dua tahun lalu.

"Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. 

Menangis? Tertawa? Saya belum percaya ada di sini, " kata Khaled Shamoun, seorang milisi Kristen berusia 52 tahun, memandang salib ketika seorang prajurit membunyikan lonceng gereja terdekat.

Shamoun telah kembali dari Baghdad empat hari sebelumnya bersama dengan anaknya untuk bergabung dengan milisi Kristen lain di daerah itu. 

Ia sangat ingin pergi ke kampung halamannya Qaraqosh, sebuah kota Kristen Asyur terletak 20 mil sebelah tenggara Mosul, yang masih dikuasai ISIS.

Para milisi itu kemudian masuk ke dalam gereja di antara buku-buku doa yang hangus dan mimbar kayu yang porak-poranda. 

Mereka duduk di bangku di depan altar kuno gereja Mar Shmony. Serempak mereka memanjatkan Doa Bapa Kami.

Gereja yang berantakan itu mengingatkan mereka pada apa yang pernah hilang: Mar Shmony dulunya tempat yang elegan untuk beribadah. 

Ia kini hancur. Di beberapa tempat, ada tulisan-tulisan grafiti yang dipakai ISIS untuk menegaskan bahwa mereka menguasai properti itu.

Kemenangan yang Pahit

Bagi beberapa orang seperti Saher Shamoun, seorang tua yang datang untuk memeriksa rumahnya, kemenangan atas ISIS itu terasa pahit.

Dia menatap tumpukan batu dan baja, sisa-sisa dari rumahnya yang diruntuhkan. Rumah itu dia bangun dengan menabung dari gajinya sebagai pegawai pemerintah.

Meskipun ia telah mendengar dari teman dan melihat gambar satelit dari Google Earth yang menunjukkan bahwa rumahnya telah hancur, dia bersikeras datang untuk melihat sendiri.

"Ketika saya melihat itu hati saya terkatup," katanya. "Anak-anak saya tinggal dan menikah di sini, dan anak-anak mereka tinggal di sini." Dia mengatakan dia tidak memiliki uang untuk membangunnya kembali.

"Orang-orang akan datang dan kembali ke rumah mereka .... Apa yang akan saya lakukan, memasang tenda? "kata dia penuh ironi.

sumber : disini
[Continue reading...]

Kamis, 27 Oktober 2016

Siswa Kristen Dilarang Belajar Agama di Kelas

- 1 komentar

PEKANBARU  - Sejumlah siswa SMK Negeri 1 Peranap yang beragama Kristen mengaku diperlakukan diskriminasi oleh pihak sekolah terkait bidang studi Agama Kristen. 

Larangan proses belajar agama Kristen yang tidak diperbolehkan di dalam kelas sudah lama berlangsung. Berdasarkan informasi yang diperoleh larangan itu berasal dari para guru yang disetujui kepala sekolah. 

Kepala sekolah dan sejumlah guru disebut-sebut tidak mengijinkan proses belajar mengajar didalam kelas untuk bidang study agama Kristen. Hal itu diungkapkan oleh Devi Sianturi siswi kelas X SMK Negeri 1 Peranap, Senin (24/10). 

Hal senada juga dituturkan oleh Ika Silalahi siswi SMK Negeri 1 Peranap, Senin 24 (10/16) bahwa proses belajar mengajar pendidikan agama kristen tidak diperbolehkan di dalam kelas. 

"Kami tidak pernah belajar Agama Kristen Pak, untuk mendapatkan nilai agama Kristen kami selalu meminta dari gereja masing-masing, karena tidak ada pelajaran agama Kristen di sekolah," katanya. 

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Peranap, Fatoni, ketika dikonfirmasi di kantornya Senin (24/10), mengakui bahwa siswa yang beragama Kristen itu tidak diizinkan di ruang kelas. 

Menurutnya, larangan itu dikeluarkan karena  takut ada ancaman dari pihak-pihak yang intoleran. 

"Saya takut masyarakat di sini kan (daerah Peranap-red) mayoritas beragama Islam," ujarnya. 

Dikatakan, bahwa jumlah siswa Kristen di SMK Negeri Peranap mencapai 80 orang dan untuk mendapatkan nilai untuk rapor mereka, justru siswa sendiri yang harus berusaha dari pendeta masing-masing. 

Ditanya solusinya agar siswa itu punya guru Agama Kristen, kepala sekolah menjawab akan berkoordinasi dengan Komite sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten. 

"Inikan tidak bisa saya putuskan sekarang, harus ada prosedur untuk pengajuan guru agama Kristen," katanya.

sumber : disini
[Continue reading...]

Kamis, 29 September 2016

Kesaksian Basuki Tjahaha Purnama (Ahok)

- 0 komentar
Saya lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, di Belitung Timur, di dalam keluarga yang belum percaya kepada Tuhan. 

Beruntung sekali sejak kecil selalu dibawa ke Sekolah Minggu oleh kakek saya. Meskipun demikian, karena orang tua saya bukan seorang Kristen, ketika beranjak dewasa saya jarang ke gereja.


baca juga : Sebuah Quotes dahsyat dari Ahok: Kita harus biasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa

Saya melanjutkan SMA di Jakarta dan di sana mulai kembali ke gereja karena sekolah itu merupakan sebuah sekolah Kristen. 

Saat saya sudah menginjak pendidikan di Perguruan Tinggi, Mama yang sangat saya kasihi terserang penyakit gondok yang mengharuskan dioperasi. 

Saat itu saya walaupun sudah mulai pergi ke gereja, tapi masih suka bolos juga. Saya kemudian mengajak Mama ke gereja untuk didoakan, dan mujizat terjadi. 

Mama disembuhkan oleh-Nya! Itu merupakan titik balik kerohanian saya. 

Tidak lama kemudian Mama kembali ke Belitung, adapun saya yang sendiri di Jakarta mulai sering ke gereja mencari kebenaran akan Firman Tuhan.


baca juga : Patut jadi Panutan, Ahok: Saya Mempermalukan Gereja Kristen kalau Korupsi!

Suatu hari, saat kami sedang sharing di gereja pada malam Minggu, saya mendengar Firman Tuhan dari seorang penginjil yang sangat luar biasa. 


Ia mengatakan bahwa Yesus itu kalau bukan Tuhan pasti merupakan orang gila. 

Mana ada orang yang mau menjalankan sesuatu yang sudah jelas tidak mengenakan bagi dia? Yesus telah membaca nubuatan para nabi yang mengatakan bahwa Ia akan menjadi Raja, tetapi Raja yang mati di antara para penjahat untuk menyelamatkan umat manusia, tetapi Ia masih mau menjalankannya! 

Itu terdengar seperti suatu hal yang biasa-biasa saja, tetapi bagi saya merupakan sebuah jawaban untuk alasan saya mempercayai Tuhan. 

Saya selalu berdoa “Tuhan, saya ingin mempercayai Tuhan, tapi saya ingin sebuah alasan yang masuk akal, cuma sekedar rasa doang saya tidak mau,” dan Tuhan telah memberikan 

PENCERAHAN kepada saya pada hari itu. Sejak itu saya semakin sering membaca Firman Tuhan dan saya mengalami Tuhan.


baca juga : Di Gereja Kristus Yesus (GKY) Pluit ; Ahok Menuai Cintanya

Setelah saya menamatkan pendidikan dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi pada tahun 1989, saya pulang kampung dan menetap di Belitung. 


Saat itu Papa sedang sakit dan saya harus mengelola perusahaannya. Saya takut perusahaan Papa bangkrut, dan saya berdoa kepada Tuhan. 

Firman Tuhan yang pernah saya baca yang dulunya tidak saya mengerti, tiba-tiba menjadi rhema yang menguatkan dan mencerahkan, sehingga saya merasakan sebuah keintiman dengan Tuhan. 

Sejak itu saya kerajingan membaca Firman Tuhan. Seiring dengan itu, ada satu kerinduan di hati saya untuk menolong orang-orang yang kurang beruntung.


baca juga : Gara-Gara Kaki Terinjak di Gereja, Jadi Awal Mula Kisah Cinta Ahok Dan Veronica

Papa saat masih belum percaya Tuhan pernah mengatakan, “Kita enggak mampu bantu orang miskin yang begitu banyak. 

Kalau satu milyar kita bagikan kepada orang akhirnya akan habis juga.” Setelah sering membaca Firman Tuhan, saya mulai mengerti bahwa charity berbeda dengan justice. 

Charity itu seperti orang Samaria yang baik hati, ia menolong orang yang dianiaya. 

Sedangkan justice, kita menjamin orang di sepanjang jalan dari Yerusalem ke Yerikho tidak ada lagi yang dirampok dan dianiaya. Hal ini yang memicu saya untuk memasuki dunia politik.

baca juga : Prinsip-prinsip Ahok dalam Berpolitik dan Memimpin.


Pada awalnya saya juga merasa takut dan ragu-ragu mengingat saya seorang keturunan yang biasanya hanya berdagang. 


Tetapi setelah saya terus bergumul dengan Firman Tuhan, hampir semua Firman Tuhan yang saya baca menjadi rhema tentang justice. 

Termasuk di Yesaya 42 yang mengatakan Mesias membawa keadilan, yang dinyatakan di dalam sila kelima dalam Pancasila. Saya menyadari bahwa panggilan saya adalah justice. 

Berikutnya Tuhan bertanya, “Siapa yang mau Ku-utus?” Saya menjawab, “Tuhan, utuslah aku”.
Di dalam segala kekuatiran dan ketakutan, saya menemukan jawaban Tuhan di Yesaya 41. 


Di situ jelas sekali dibagi menjadi 4 perikop. Di perikop yang pertama, untuk ayat 1-7, disana dikatakan Tuhan membangkitkan seorang pembebas. 

Di dalam Alkitab berbahasa Inggris yang saya baca (The Daily Bible – Harvest House Publishers), ayat 1-4 mengatakan God’s providential control, jadi ini semua berada di dalam kuasa pengaturan Tuhan, bukan lagi manusia. 

Pada ayat 5-10 dikatakan Israel specially chosen, artinya Israel telah dipilih Tuhan secara khusus.

Jadi bukan saya yang memilih, tetapi Tuhan yang telah memilih saya. 


Pada ayat 11-16 dikatakan nothing to fear, saya yang saat itu merasa takut dan gentar begitu dikuatkan dengan ayat ini. 

Pada ayat 17-20 dikatakan needs to be provided, segala kebutuhan kita akan disediakan oleh-Nya. 

Perikop yang seringkali hanya dibaca sambil lalu saja, bisa menjadi rhema yang menguatkan untuk saya. Sungguh Tuhan kita luar biasa.


baca juga : Ahok ke Jemaat Gereja: Doakan Kami Bisa Mewujudkan Keadilan Sosial


Di dalam berpolitik, yang paling sulit itu adalah kita berpolitik bukan dengan merusak rakyat, tetapi dengan mengajar mereka.


Maka saya tidak pernah membawa makanan, membawa beras atau uang kepada rakyat. 

Tetapi saya selalu mengajarkan kepada rakyat untuk memilih pemimpin: yang pertama, bersih yang bisa membuktikan hartanya dari mana. 

Yang kedua, yang berani membuktikan secara transparan semua anggaran yang dia kelola. 

Dan yang ketiga, ia harus profesional, berarti menjadi pelayan masyarakat yang bisa dihubungi oleh masyarakat dan mau mendengar aspirasi masyarakat. 

Saya selalu memberi nomor telepon saya kepada masyarakat, bahkan saat saya menjabat sebagai bupati di Belitung. 

Pernah satu hari sampai ada seribu orang lebih yang menghubungi saya, dan saya menjawab semua pertanyaan mereka satu per satu secara pribadi. 

Tentu saja ada staf yang membantu saya mengetik dan menjawabnya, tetapi semua jawaban langsung berasal dari saya.

Pada saat saya mencalonkan diri menjadi Bupati di Belitung juga tidak mudah. Karena saya merupakan orang Tionghoa pertama yang mencalonkan diri di sana. 


Dan saya tidak sedikit menerima ancaman, hinaan bahkan cacian, persis dengan cerita yang ada pada Nehemia 4, saat Nehemia akan membangun tembok di atas puing-puing di tembok Yerusalem.

Hari ini saya ingin melayani Tuhan dengan membangun di Indonesia, supaya 4 pilar yang ada, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya wacana saja bagi Proklamator bangsa Indonesia, tetapi benar-benar menjadi pondasi untuk membangun rumah Indonesia untuk semua suku, agama dan ras. 


Hari ini banyak orang terjebak melihat realita dan tidak berani membangun. Hari ini saya sudah berhasil membangun itu di Bangka Belitung. 

Tetapi apa yang telah saya lakukan hanya dalam lingkup yang relatif kecil. Kalau Tuhan mengijinkan, saya ingin melakukannya di dalam skala yang lebih besar.

Saya berharap, suatu hari orang memilih Presiden atau Gubernur tidak lagi berdasarkan warna kulit, tetapi memilih berdasarkan karakter yang telah teruji benar-benar bersih, transparan, dan profesional. 


Itulah Indonesia yang telah dicita-citakan oleh Proklamator kita, yang diperjuangkan dengan pengorbanan darah dan nyawa. Tuhan memberkati Indonesia dan Tuhan memberkati Rakyat Indonesia.

sumber : disini
[Continue reading...]

Sabtu, 24 September 2016

Untuk dukung toleransi, tempat ibadah baik masjid atau Gereja di cat Kuning.

- 0 komentar


Masjid dan gereja di daerah kumuh ibu kota Kenya, Nairobi, dicat kuning sebagai bagian dari usaha untuk mempromosikan toleransi agama dan meningkatkan kesatuan.

Sampai sejauh ini dua gereja dan satu masjid sudah dicat, tetapi rencananya program ini akan diperluas di daerah Kibera dan seluruh bagian negara itu.

Para pemimpin keagamaan mengatakan kepada BBC bahwa kadang-kadang muncul perasaan buruk di antara penganut Kristen dan Islam di Kenya, dan mencat gedung keagamaan adalah cara warga untuk tetap saling bergaul.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kenya mengalami sejumlah aksi teror yang 'dianggap benar' menurut agama.

Pada permulaan bulan September, sebuah pengadilan Kenya memutuskan bahwa sekolah-sekolah Kristen tidak boleh melarang perempuan.

Muslim mengenakan jilbab sebagai bagian dari seragam mereka karena para penyelenggara pendidikan harus merangkul prinsip keberagaman dan nondiskriminasi.

Sekitar 11% penduduk Kenya adalah Muslim, sementara 83% memeluk agama Kristen.

Sebelumnya, sekolah-sekolah negeri sudah membolehkan penggunaan jilbab.

sumber : disini
[Continue reading...]

Selasa, 20 September 2016

Toleransi, Bupati Resmikan Bangunan GPIB, Ajak Warga Ringan Tangan Bantu Sesama

- 0 komentar

Umat Kristen Protestan Pelita Kasih Sangatta Pos Pelayanan dan Kesaksian (Pelkes) Maranatha, sektor Sangatta, menyambut dengan suka cita dengan diresmikannya Bangunan Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB), di Desa Mukti Jaya Satuan Pemukiman (SP3) Kecamatan Rantau Pulung (Ranpul), Minggu, (21/8/2016). 

Pendeta Marthen Leiwakabessy mengatakan, peresmian GPIB menjadi suatu kebanggaan dan patut disyukuri serta dimaknai positif. 

Terutama berkaitan dengan keberlangsungan umat Kristiani di Ranpul.

GPIB diketahui hadir di semua wilayah Indonesia, mulai kota besar hingga dipulau-pulau terpencil dan terluar.

“Ini merupakan bentuk toleransi sesama umat yang diperlihatkan oleh Pemkab Kutim,” sebut Marthen yang merupakan Ketua 1 Majelis Sinode Pendeta.

GPIB diresmikan langsung oleh Bupati Kutim Ismunandar saat kunjungan kerja ke Ranpul. 

Ditandai dengan penandatanganan prasasti. Ismunandar mengatakan, peresmian bangunan baru GPIB Desa Mukti Jaya merupakan berkat dari Tuhan YME yang patut disyukuri.

Ia menuturkan, apabila umat beragama banyak membantu sesama manusia, tentunya Tuhan YME akan memperhatikan umatnya.

“Ayo, mari ringan tangan membantu, utamanya kepentingan umat,” ajak Ismu di hadapan masyarakat. 

Dibalik keragaman beragama, lanjut Ismu, tentunya sikap toleransi akan muncul dengan sendirinya.

Hal itu harus dibangun bersama-sama melalui sikap saling menghargai. 

Kegiatan peresmian hari itu dilanjutkan dengan penyerahan kelengkapan sekolah, seperti tas dan buku tulis kepada 100 anak Rantau Pulung.

 Sumber : disini
[Continue reading...]

Duet Sari Simorangkir dan Jack Marpaung sampaikan Kesaksian Rohani di Batam

- 0 komentar


Sari Simorangkir dan Jack Marpaung dan sederet artis-artis rohani lainnya memberikan kesaksian rohani dalam KKR kesembuhan ilahi Kasih Melanda Batam dan seminar akhir zaman.

KKR yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut, mulai hari Selasa-Kamis (20-22/9/2016) itu dilaksanakan mulai pukul 18.00-21.00 WIB di lapangan parkir Stadion Temenggung Abdul Jamal.

Ketua panitia acara, Richard Pasaribu mengatakan bahwa KKR ini diinisiasi oleh beberapa pendeta dari Jakarta serta yang di Batam. 

Sehingga, unsur kepanitian pun datang dari jaringan saja, dari semua gereja.

"KKR kita laksanakan selama tiga hari, per harinya dua artis rohani akan memberikan kesaksian. 

Sedangkan acara seminar akhir zaman, hanya dua hari mulai besok sampai Kamis pukul 08.00 sampai 12.00 WIB di GBI house of glory DC Mal," kata Richard Pasaribu.

Kebaktian akbar besar tersebut diharapkan mampu memberikan penyegaran rohani dan kebangunan rohani kepada umat kristen di Batam.

"Tantangan hidup di dalam keimanan ini semakin banyak. Kita berharap ini menjadi pencerah buat umat kristen, supaya hidup kita berubah. 

Kalau dulu kita sempat hilang, maka kita bisa bertobat kembali dan menjadi manusia baru dalam proses keimanan," tutur dia.

Tak hanya memberikan penyegaran rohani, nantinya juga akan ‎ada penyembuhan secara mujizat kepada umat yang mengidap sakit penyakit.

"Beberapa pendeta kita jugakan ada yang memiliki karunia menyembuhkan secara mujizat. Jadi nanti akan dibuka juga tantangan untuk ini," ujarnya.

‎Selain sederet artis tersebut, pendeta-pendeta yang ikut mengisi kegiatan tersebut seperti Pdt Robinso Nainggolan dan Pdt MH Siburian. 

Sementara untuk seminar akhir zaman akan dibawa oleh Pdt Timotius Subekti dan Pdt Jusuf B.S. 

sumber: disini

[Continue reading...]

Rabu, 14 September 2016

Sekitar 2 Dekade lagi ada pertumbuhan 400 Juta Orang Kristen di Cina!

- 0 komentar


Pada bulan September 2013 lalu, misi Protestan di Cina genap berumur 206 tahun. Menurut perkiraan beberapa lembaga misi, jumlah umat Kristen Protestan saat ini sudah mencapai sekitar 160 juta jiwa. 

Berkembang 100 kali lipat lebih sejak tahun 1949. Jumlah ini masih akan bekembang tiga kali lipat di generasi berikutnya. 

Dua dekade lagi populasi Kristen Protestan bisa mencapai 400 juta jiwa. Ini sungguh suatu mujizat dan memperlihatkan bahwa di Cina saat ini sedang terjadi gelombang kebangunan rohani yang besar. 

Sedang terjadi perubahan transformatif sebagai hasil salib. Ini adalah momentum emas, renesans Kristen untuk Cina. Saat ini, Kristen Protestan merupakan agama yang paling cepat pertumbuhannya di Cina. 

Cina merupakan satu-satunya ladang misi yang paling berbuah di dunia. Cina akan menjadi tulang punggung dan pusat agama Kristen menggantikan AS dan Eropa. Hal ini karena semangat  misi orang Cina sangat kuat sekali 

Kekristenan akan menjadi salah satu kekuatan besar pembentuk kebudayaan Cina dan Asia. 

Walaupun populasinya belum menjadi mayoritas, akan tetapi dengan populasi 160 juta yang yang antusias bagi Kristus, pengaruh gereja pada masyarakat Cina semakin besar dalam dunia politik, budaya, bisnis, dan media.Mantan Presiden Cina, Hu Jintao pun mengakui bahwa masa depan Cina akan sangat ditentukan oleh Kekristenan. Disamping itu, perkembangan orang Cina Kristen di perantauan (luar negeri) juga luar biasa.

Perkembangan jaringan komunitas-komunitas Cina di seluruh dunia akan membuat kekristenan Cina memainkan peran global yang besar dalam dinamika geopolitik dan demografis dunia. 

Jaringan Cina Kristen akan menjadi komando dan penggerak ekspansi misi global.

Revolusi Kebudayaan telah mengecewakan masyarakat Cina.Indoktrinasi (cuci otak) ajaran komunisme/atheisme yang materialistis telah membuat orang Cina menjadi sangat egoistis, korup dan asusila.

Ajaran Komunis telah membuat orang Cina “kehilangan jiwanya”. Sehingga kondisi ini juga membuat mereka sangat haus akan hal-hal rohani. Selama 200 tahun lebih kekristenan menyesuaikan diri dengan realitas masyarakat setempat. 

Dengan banyaknya pemimpin-pemimpin pribumi, literatur Kristen yang kontekstual, pertumbuhan gereja yang cepat/dramatis, distribusi geografis, banyaknya jumlah orang Kristen, pengaruh sosial, perkembangan kemandiriannya dan status resminya, -saat ini agama Kristen tidak lagi dipandang sebagai agama yang diimpor dari Barat, tetapi sebagai agama orang Cina. 

Saat ini kalau di Barat kekristenan sudah diasosiasikan sebagai agama tradisional, sebaliknya di Cina kekristenan dianggap sebagai agama modern, bisnis dan sains.

Dekadensi moral, keserakahan dan korupsi sedang merajalela di Cina. Orang Cina dan banyak orang dalam pemerintahan, bahkan ilmuwan-ilmuwan sosial percaya bahwa nilai-nilai Kekristenan merupakan sumber, harapan dan solusi terbaik untuk membangun moralitas masyarakat. 

Pemimpin-pemimpin pemerintah Cina sadar bahwa mereka memerlukan etos kerja yang kuat, kasih akan sesama, disiplin diri dan kepercayaan (integritas) sebagai mesin akselerator dan dinamisator pertumbuhan ekonomi bangsa agar bisa booming terus. 

Pemerintah Cina melihat bahwa kekristenan Protestanlah yang paling berjasa dalam memajukan sistim pendidikan dan kebudayaan Cina modern, melalui institusi-institusi pendidikan dan sosial yang mereka bangun. 

Moralitas Kristen diperlukan untuk menjamin stabilitas sosial dan pertumbuhan ekonomi Cina. Jadi mereka melihat bahwa sama seperti kesuksesan Eropa Barat dan Amerika Serikat karena ditopang kekristenan, Cina pun juga akan maju apabila ditopang oleh fondasi kekristenan yang kuat.

Kemunduran ekonomi AS dan Eropa, di mata orang Cina Kristen disebabkan karena kemerosotan iman orang Kristen dan sekularisme. 

Karena itu, orang Cina berharap dengan memeluk Kristen dan belajar dari sukses masa lalu dan kegagalan AS dan Eropa saat ini, mereka akan bisa lebih makmur di masa yang akan datang. 

Mereka percaya Cina akan bisa menjadi lebih hebat kalau dibangun diatas Kristus dan kekristenan yang Injili.

Walaupun kebebasan beragama saat ini dijamin konstitusi, namun lebih banyak umat Kristen  lebih senang bergabung dengan Gereja/Persekutuan bawah tanah, karena lebih bebas kotbah dan ibadahnya, lebih mandiri  dan tidak diawasi oleh Partai Komunis. 

Partai Komunis memang membiarkan kekristenan berkembang lagi, karena mempertimbangkan faktor manfaat ekonomis dan sosialnya, namun mereka masih ingin mengawasi dan mengontrol orang-orang Kristen, dengan menentukan tempat dan jadwal ibadah dan apa isi kotbahnya.

Gereja-gereja rumah (bawah tanah) Protestan sebenarnya tetap ditolerir asal mereka menghindari konfrontasi dengan pemerintah dan jemaat mereka tidak lebih dari 25 orang (Karena kalau berkumpul lebih dari 25 orang harus mendapat izin dari pemerintah). 

Partai Komunis mengatur agar Gereja rumah tetap kecil supaya mereka tidak berkembang sehingga bisa membahayakan kekuasaan partai lokal. 

Akan tetapi, justru kebijakan pemerintah Komunis ini yang membuat gereja-gereja rumah semakin bertumbah bak jamur di musim hujan. Karena begitu berkembang, mereka akan membuka cabang-cabang baru.

Partai Komunis sadar, kalau mereka terlalu menekan kekristenan akan timbul perlawanan terorganisir. Akan tetapi kalau terlalu bebas bisa mempengaruhi kepemimpinan mereka. 

Mereka sadar bahwa Gereja sangat berperan dalam peristiwa-peristiwa yang mendorong pada keruntuhan Tembok Berlin dan kemajuan demokrasi di Eropa Timur. 

Mereka sadar bahwa usaha-usaha untuk menjatuhkan komunisme di Uni Soviet sebagian besar dilakukan oleh orang-orang Krsiten. Pemerintah Cina juga tahu bahwa 30% orang yang terlibat dalam aksi demonstrasi pemberontakan Tiananmen pada tahun 1989 adalah aktifis-aktifis Kristen.

Di Cina, ada satu Gereja yang memiliki 100.000 cabang, -rata-rata 1 gereja memiliki 50 orang. Maka jumlah anggota gereja ini 5 juta orang lebih. 

Meskipun mengalami perkembangan yang pesat, tetapi kualitas, pelayanan dan kekuatan orang Kristen di Cina masih kurang. Masih harus belajar dari Korea Selatan, misalnya. 

Salah satu problem Gereja di Cina saat ini adalah minimnya pemimpin yang terdidik dan terlatih secara akademis (khususnya di Gereja-gereja bawah tanah). 

Puji Tuhan, sudah mulai banyak yayasan-yayasan dan seminari yang berjuang untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin gereja yang berkualitas.

Gereja-gereja bawah tanah merupakan tempat beribadah satu-satunya selama penganiayaan pada masa Revolusi Kebudayaan.

Gereja Cina saat ini merupakan cermin masyarakat Cina saat ini, sedang mengalami transformasi yang begitu cepat dan besar. Ada lima tren yang akan membuat Gereja Cina terlibat dalam misi dunia, yaitu 

Pertama
Urbanisasi. Pada saat Mao Zedong mati, 79 % orang Cina adalah petani. 

Tetapi pada tahun 2015 nanti lebih dari separuh penduduk Cina akan tinggal di kota-kota besar. 

Dengan terjadinya perubahan dalam lingkungan sosial, gereja gereja desa akan menjadi semakin modern, mempromosikan hubungan antara desa-desa petani dan kota-kota besar. 

Banyak pekerja migran yang tertarik kepada kekristenan dan bergabung dengan gereja-gereja rumah. Pekerja migran biasanya merupakan korban diskriminasi dan dianggap warga Negara kelas dua. 

Di gereja rumah mereka sangat disambut.  

Kedua
Berkembangnya Kelas Menengah.  Mayoritas orang Cina saat ini adalah kelas menengah, yang tidak bekerja lagi secara manual, tetapi lebih kepada kemampuan otak. Jumlah pengguna handphone dan internet terbanyak di dunia adalah orang Cina. 

Ini membuat mereka semakin terbuka kepada dunia luar dan Injil. Gereja di Cina saat ini penuh oleh kalangan kelas menengah dan kerah putih.  

Ketiga
Ledakan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Tuhan pasti sangat mengasihi Cina, sehingga Dia menciptakan begitu banyak orang Cina. 

Setiap minggu ada 3 juta orang lahir di Cina. Cina saat ini sangat aktif berinvestasi di Afrika, Timur Tengah dan Asia Tenggara. 

Bahkan ekonomi Eropa saat ini bergantung pada bantuan Cina.  

Keempat 
Kebangunan rohani. Meskipun Cina tidak punya pendeta-pendeta kebangunan rohani Protestan yang besar-besar seperti  Jonathan Edward, Charles Spurgeon, George Whitefield dan Wesley bersaudara, Cina saat ini sedang mengalami gelombang kebangunan rohani yang massif.  

Kelima
orang Cina memiliki semangat berpetualang ke seluruh dunia, seperti AS dan Inggris dulu, yang mempunyai jiwa untuk mengubah dan menaklukkan dunia. Sekarang adalah giliran Cina. 

Ada banyak pengusaha Cina Kristen, khususnya dari Wenzhou, yang dikenal sebagai “Yerusalem”nya Cina, yang aktif mendukung pembangunan gereja lokal secara finansial. 

Mereka membangun gereja-gereja besar dan ini membuat pertumbuhan orang Kristen semakin cepat. Kelima faktor/tren itu yang juga membuat AS dan Inggris berkontribusi pada misi dunia dulu.

Gereja di Cina saat ini sedang mempersiapkan diri untuk terlibat aktif dalam transformasi misi dunia dan menjadi kekuatan misi terbesar di dunia. 

Mereka begitu antusias memberitakan Injil dan ingin membangun masyarakat Cina dengan nilai-nilai Injil. Karena mereka sangat yakin Injil membawa kemerdekaan, pembebasan dan kesejahteraan.

sumber : diswini
[Continue reading...]

97 Laporan dari Komnas HAM, Soal Pembangunan Rumah Ibadah

- 0 komentar


Jakarta - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Imdadun Rahmat mengatakan pihaknya sedang menangani 97 pengaduan soal pembangunan tempat ibadah. 

Menurut dia, pengaduan terbanyak berkaitan dengan pembangunan gereja Kristen, Katolik, dan masjid.

Imdadun berujar banyaknya pengaduan menunjukkan bahwa sikap toleransi dalam beragama masih menjadi barang mewah di Indonesia. 


"Kelas kita masih sampai di situ, belum mampu merayakan perbedaan," kata Imdadun di Gereja Santa Anna, Sabtu, 10 September 2016.

Imdadun menganggap belum semua umat beragama menghargai, menghayati, dan menghormati perbedaan. 


Sehingga, kata dia, masalah rumah ibadah sering dijadikan alasan bagi kelompok mayoritas untuk menindas minoritas. 

"Kalau ada rumah ibadah yang berbeda seolah-olah ada ancaman besar, akan membuat dia masuk neraka," ujarnya.

Imdadun juga menganggap saat ini sebagian umat beragama mengalami kecenderungan hanya mau menerima yang sama dengan dirinya atau hemofilia. 


Padahal, kata dia, umat beragama memiliki kewajiban memajukan kemanusiaan. 

"Kalau tidak dikikis, kita tidak akan siap bertoleransi," katanya.
Imdadun menuturkan Indonesia  menghadapi tantangan berat dalam membangun toleransi. 


Sebab realitasnya Indonesia adalah negara yang dihuni beragam suku, agama, ras, dan golongan. 

"Intoleransi tidak boleh dibiarkan dan harus jadi perhatian," kata Imdadun.

Imdadun mengimbuhkan, setiap orang memiliki kebebasan memilih aliran kepercayaan dan mahzab kepercayaannya. 


"Memilih ada dalam iman, dalam pikiran, dan dalam hati. 

Dia tidak boleh diatur, karena tanpa diatur iman dalam hati tidak akan mengganggu orang banyak.

sumber : disini
[Continue reading...]

Selasa, 13 September 2016

Gereja Kristen Ambon Sumbang Hewan Kurban

- 0 komentar


Ambon - ‎Gereja Protestan Maluku (GPM) menyerahkan hewan kurban kepada Panitia Hari Raya Qurban Masjid An Nur, Desa Batu Merah, Sirimau Kota Ambon. 

Demikian dikatakan Ketua Sinode GPM  Pdt A.J.S. Werinussa kepada wartawan, Ahad, 11 September 2016.

Menurut Werinussa, ‎GPM melihat tindakan berkurban bukan hanya sebuah rutinitas kegiatan sosial semata, namun lebih dari itu, adalah penghayatan terhadap nilai-nilai ritual yang mendalam.


Untuk itulah, GPM dalam gagasan 'gereja orang basudara', mewujudkan kebersamaan hidup berdampingan sebagai orang basudara salam sarane (Islam – Kristen), meyerahkan hewan kurban berupa seekor sapi kepada Muslim di Desa Batu Merah.


Hewan kurban diserahkan pendeta A.Hetharion, yang didampingi oleh pendeta .A.Latupeirissa, diterima Panitia Hari Raya Qurban Masid Annur Desa Batu Merah. ‎


"Bagi kami, nilai hewan bukan menjadi ukuran, namun makna saling berbagi adalah wujud hidup orang basudara," ujar Irsal Lisaholit, sekretaris Panitia Idul Qurban Majid An Nur.

sumber : disini
[Continue reading...]

Minggu, 04 September 2016

Gereja Anglikan Inggris diserukan terima padri LGBT

- 0 komentar

Empat belas padri Gereja Inggris yang menikah sesama jenis meminta para uskup untuk meningkatkan upaya membuka kehidupan gereja pada kaum LGBT.

Dalam sebuah surat yang dimuat Sunday Times, mereka mengatakan menginginkan diizinkannya pasangan gay menikah di Gereja.

Sejumlah padri yang menandatangani surat itu untuk pertama kalinya mengungkapkan kepada umum bahwa mereka gay dan sudah menikah.

Surat itu ditulis menyusul pengakuan Uskup Nicholas Chamberlain hari Jumat bahwa dia adalah seorang gay dan menjalin sebuah hubungan kendati hidup berselibat.

baca juga : Keputusan Muktamar Gereja Katolik tolak pernikahan gay

Kaum padri itu mengatakan, para uskup harus berani dan mendorong kaum gay untuk 'merayakan tanpa rasa takut dan dalam keterbukaan,' meskipun mereka mengatakan bahwa sekarang belum waktunya untuk mengubah pemahaman resmi gereja tentang pernikahan.

Surat itu berbunyi: "Tetapi banyak paroki kami telah mengambil langkah itu dan sekarang saatnya untuk menghormati keragaman teologi yang ada dalam Gereja sekarang ini dan bahwa ada lebih dari satu pemahaman tentang bagaimana seorang Kristen yang saleh mengimani isu-isu ini.

Uskup Chamberlain mengungkapkan bahwa dia adalah seorang gay dalam sebuah wawancara dengan The Guardian. Dalam wawancara itu dia mengatakan dia tetap mematuhi pedoman Gereja, yang mengharuskan pendeta untuk tetap selibat.

Menanggapi pengakuan itu, kelompok Anglikan yang konservatif, Gafcon mengatakan, penunjukkan seorang pria gay sebagai uskup Grantham merupakan 'sebuah kekeliruan besar.'

Uskup Chamberlain ditahbiskan tahun lalu oleh Uskup Agung Canterbury, Justin Welby - yang mengatakan bahwa ia sudah tahu tentang seksualitas Chamberlain.

Dalam ucapannya bulan Januari lalu, Uskup Agung Canterbury meminta maaf atas 'penderitaan dan rasa sakit' yang disebabkan oleh Gereja Anglikan terhadap komunitas LGBT.

Di lain pihak, 72 anggota sinoda umum yang tradisionalis justru menyurati para uskup untuk 'mematuhi ajaran Alkitab tentang seksualitas. 

sumber : disini

[Continue reading...]

Rabu, 24 Agustus 2016

Gereja Terunik Di Dunia ( bag II )

- 0 komentar

6. Inflatable Church (Gereja Tiup -Belanda)

Di belanda terdapat gereja unik lainnya lagi salah satunya adalah sebuah gereja tiup dengan ukuran 5 x 6 meter, dan gereja ini  Mampu menahan sekitar 30 orang.

baca juga : Kenali 5 Gereja Tertua di Jakarta

7. Gereja  Tembus /transparan (Belgia)

Gereja ini sangat menakjubkan, yang dirancang oleh arsitek Belgia Pieterjan Gijs dan Arnout Van Vaerenbergh, yang memungkinkan di sinari matahari dengan desain transparan. Terletak di wilayah Belgia Haspengouw. Gereja Ini terdiri dari 100 lapisan ditumpuk dan 2000 kolom pelat baja, dan gereja bisa terlihat sangat padat, atau tampaknya hilang sepenuhnya, tergantung pada sudut pandang penglihatan.






baca juga : Gereja Terunik Di Dunia ( Bag I )

8. Gereja Terkecil Dunia (New York, AS)

Di pulau Chapel - New York, AS  terdapat sebuah gereja terkecil di dunia. Gereja ini dibangun pada tahun 1989 dengan lebar  lantai 51 inci x 81 inci (28,68 kaki persegi), dan dua kursi di dalamnya untuk orang beribadah.

9. Kereta Gereja (Rusia)

Mungkin Ini terlihat sedikit gila, tetapi tampaknya bahwa ada ide cemerlang di Rusia untuk mengatur gereja Kristen Ortodoks di kereta api tua. Itu adalah fenomena modern di Rusia.

10. Gereja Tebing (Georgia)

Gereja ini unik pada pilar Katskhi duduk di atas sebuah formasi batuan yang menjulang tinggi yang  Terletak di negara bagian Georgia. Namun  seorang biarawan Georgia telah tinggal di dalamnya selama hampir 20 tahun. Dan gereja tinggi ini diperkirakan telah dibangun sejak  abad ke-6 dan ke-8 dan diyakini benar-benar memiliki akar pagan, sebagai simbol kesuburan.

sumber : disini



[Continue reading...]

Senin, 08 Agustus 2016

Rezim Penguasa Korut, Larang Salib Kristen dan Semua Produk Serupa

- 0 komentar

PYONGYANG - Petugas rezim Korea Utara merazia toko-toko yang menjual salib, simbol kekristenan, yang dahulu digunakan sebagai tempat Yesus dihukum oleh kaum Yahudi. 
Bahkan, seperti dilaporkan Daily Express, Sabtu (6/8/2016),  anak-anak sekolah pun harus berhati-hati ketika menulis “tambah” (+) saat belajar matematika agar tidak menyerupai salib.

Saking paranoid terhadap salib, semua produk yang menyerupai salib (dua barang yang bersilang), seperti dasi kupu-kupul, penjepit rambut, dan bando, serta motif baju, pun disita.

Tindakan tidak populer oleh rezim pemimpin muda Korut, Kim Jong Un, itu dilakukan sebagai upaya untuk memberhangus orang-orang Kristen dan kekristenan.

baca juga :  Takut Murtad, Warga Malaysia Larang Gereja Memasang Salib

Para pejabat pemerintah sudah dan sedang disebar untuk menyita salib dan semua barang yang menyerupai salib itu, termasuk label pada kertas atau gambar, yang dijual di toko.

“Siswa bahkan telah diberitahu untuk berhati-hati bagaimana mereka seharusnya menulis tanda “tambah” (+) matematis agar jangan sampai keliru seperti salib,” tulis media Inggris itu.

Alat penjepit pakaian dan rambut pun diperiksa, sebagai bagian dari tindakan tegas untuk meniadakan semua simbol agama Kristen itu.

Salah satu pedagang di Pyongyang mengatakan kepada Radio Free Asia, “Kami selalu berusaha untuk memastikan tidak ada karakter Korea pada label-label produk yang kami bawa dari China”.

“Sekarang kami diharuskan untuk mengecek ulang untuk memastikan bahwa tidak ada sesuatu yang terlihat seperti salib,” tambahnya.

baca juga : Pemerintah Tiongkok Larang Simbol Salib di Atap Gereja


“Beberapa desain pada pakaian wanita dapat terlihat seperti sebuah salib, tergantung pada siapa yang akan melihatnya,” katanya.

“Tanda-tanda salib juga tampak pada penjepit rambut, bando, dan dasi kupu-kupu pada pria,” kata pedagang itu yang merasa heran dengan sikap paranoid pejabat itu.

“Semua produk tersebut sangat mungkin disita selama ada sidak dari pejabat pemerintah,” ujarnya lagi.
Korut sejak awal telah dijuluki sebagai negara paling berbahaya di dunia bagi orang Kristen.

Rezim despotik Kim Jong Un dilaporkan telah menerapkan hukuman paling keras terhadap orang-orang Kristen.

Ribuan Kristen menghadapi penangkapan, penyiksaan, penjara dan hukuman mati.

Sejauh ini setidaknya 70.000 orang Kristen telah dijebloskan ke dalam tahanan atau masuk ke kamp kerja paksa di Korut karena mempertahankan iman dan keyakinannya.

Mereka bahkan dipaksa untuk mengingkari keyakinan untuk memuja berhala, atau akan disiksa hingga tewas.

Ada rupa-rupa kekerasan terhadap agama tersebut. Peningkatan kekerasann terhadap Kristen sejak Jong Un melarang tindikan dan pakaian bergaya Barat.

Lembaga karitas Open Doors mengatakan, lembaga karitas Kristen tetap bekerja di “bawah tanah” untuk menghindari tekanan dari rezim.

Media sulit mengonfirmasi pejabat berwenang di Pyongyang karena negara ini juga tertutup dan keras terhadap media serta melarang kegiatan jurnalistik  yang dinilai merugikan rezim.

sumber : disini
[Continue reading...]

Jumat, 29 Juli 2016

KRONOLOGIS MENJELANG KEMATIAN PST JACQUES HAMEL. "Sikap pemberani dari Pst. Jacques Hamel: Ia tidak berlutut"

- 0 komentar

Claudio Torre di dalam artikel berjudul "Sikap pemberani dari Pst. Jacques: Ia tidak berlutut" berbicara tentang beberapa keterangan lebih terperinci yang muncul seputar kematian dari Pastor berusia 86 tahun yang digorok lehernya oleh para Jihadis.

Demikian artikel selengkapnya yang dipublikasikan oleh surat kabar Il Giornale 27/07/2016:

Tampaknya sebelum pastor paroki itu digorok ia telah berupaya untuk membela Gerejanya. Ia tidak gentar terhadap "diktat" dari kedua Jihadis dan ia menolak untuk berlutut. 

baca juga : Pendeta Dibunuh, dengan cara menggorok leher pendeta tersebut. Dua Pelaku Penyanderaan Gereja Didor Polisi


Sebuah sikap yang menandai drama dari menit-menit itu. Kesadaran bahwa ia akan mati dan penolakannya untuk berserah kepada kedua pembunuh itu. 

Yang menceritakan ini semua adalah Sr. Danielle yang menjadi saksi mata atas peristiwa mengenaskan itu tanpa sepengetahuan dari kedua Jihadis. 

"Mereka berteriak-teriak 'Daesh' dan 'Allah Akbar'." "Mereka ingin Pst Jacques berlutut, mereka berjalan mengelilingi Altar dengan meneriakkan kata-kata Islam dalam bahasa Arab. 

Semua berteriak. "Berhentilah! Kalian tidak tahu apa yang kalian perbuat!" Demikian teriakkan Pst Jacques. "Itu tindakan tak waras". 

Namun keduanya memiliki pisau-pisau dan mengancam semua yang hadir." Kemudian mereka menyuruh Pst Jacques: "Berlututlah", kata mereka. 

"Pst Jacques tidak mau berlutut, ia menolak dan saya percaya semua menjadi tak beraturan saat itu." Maka, salah satu dari kedua Jihadis itu menggorok Pst Jacques. 

"Semua berteriak-teriak, umat merasa kengerian yang luar biasa dan juga dua orang itu menjadi kerasukan. "Hentikan, hentikan." "Saya berada dekat pintu keluar, tidak ada yang memperhatikan saya." Kata Sr Danielle: "Kemudian Pst Jacques terjatuh, karena yang memegang pisau berlutut untuk menahan dia.

 Yang satu lagi mulai menyadari sambil berdoa dalam bahasa Arab di hadapan Altar. Tindakan barbar. Dan saat itulah saya melarikan diri tanpa diketahui keduanya." (BastaBugie n.464 del 27 luglio 2016).

Catatan: Gereja kita adalah Gereja Martir kata Paus Fransiskus, dan Pst. Jacques Hamel menjadi Imam Martir Kristus yang kesekian kalinya dari Gereja Katolik di Eropa.

Seluruh Gereja Katolik di Eropa dan dunia berdoa memohon pertolongan Bunda Maria. Seluruh umat Kristen berdoa memohon Belas Kasih Tuhan Yesus.

sumber :  surat kabar Il Giornale 27/07/2016

[Continue reading...]

Selasa, 19 Juli 2016

Diskriminasi Pelajar Di Tiongkok Diancam : Jika Ingin Kuliah, Tinggalkan Gereja

- 0 komentar



Ada pepatah di Indonesia ini yang mengatakan, "Kejarlah ilmu hingga ke negeri China." Hal ini menggambarkan betapa pentingnya ilmu itu, bahkan jarak tidaklah masalah. Namun sayangnya, di Tiongkok sana malah para pelajar Kristen  dipersulit untuk bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. 

Para pelajar Kristen anggota gereja rumah di wilayah Guizhou, Tiongkok mendapat ancaman dari pejabat setempat bahwa jika mereka tidak berhenti ke gereja, mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. 

"Peringatan tersebut dikirimkan ke seluruh sekola di Huaqiu," demikian penjelasan Mou, perwakilan dari lembaga hak asasi manusia China Aid. "Pihak berwajib berniat untuk melakukan perbersihan atas kami (gereja rumah -red) dan meminta kami untuk bergabung dengan gereja Tree-self (gereja resmi pemerintah -red)." 


Jemaat gereja rumah juga mengalami berbagai tekanan dari pemerintah, diantaranya adalah larangan membawa anak-anak ke gereja. Tindakan pemerintah ini diduga karena pihak pemerintah dari Partai Komunis takut dengan meningkatnya jumlah umat Kristen di negeri tirai bambu tersebut. Mereka takut pengikut Kristus menjadi lebih banyak dibandingkan pengikut partai tersebut. 

Tiap-tiap provinsi menghadapi tekanan yang berbeda-beda, mulai dari penurunan lambang salib hingga penghancuran gereja bahkan penangkapan para pendeta. Hingga saat ini diperkirakan ada ratusan pendeta yang ditahan oleh pemerintah Tiongkok. 

Menjadi pengikut Kristus memang tidak mudah, ada harga yang harus dibayar seperti yang dialami oleh umat percaya di Tiongkok ini. Walau demikian, iman akan semakin kuat dan bertumbuh dalam tekanan, untuk mari beri dukungan doa agar mereka terus bertekun dalam iman mereka dan semakin banyak masyarakat Tiongkok yang diselamatkan. 

sumber : disini

[Continue reading...]

Jumat, 01 Juli 2016

"Kami akan mengirimkan jihadis langsung ke neraka ': wanita Kristen Lebanon mengangkat senjata.

- 0 komentar


Wanita Kristen di Libanon mempersenjatai diri mereka di belakang serangkaian serangan bunuh diri yang menghancurkan pada hari Senin. 

5 orang tewas dan lebih dari dua lusin terluka setelah 8 pembom meledakkan diri mereka di desa yang didominasi Kristen QAA, beberapa kilometer dari perbatasan dengan Suriah, pada 27 Juni 


Setidaknya dua serangan itu terjadi di malam hari di luar Mar Elias gereja, di mana pelayat berkumpul untuk berjaga untuk menghormati mereka yang tewas pada hari sebelumnya. 

baca Juga : ISIS klaim serang Kafe di Bangladesh

Menurut media Arabya English, pemboman "memicu ketakutan dan kepanikan di antara penduduk QAA ini", dan foto yang dirilis oleh Reuters pada hari Selasa menunjukkan wanita Kristen memegang senjata untuk melindungi diri dari serangan di waktu ke depan. 


"Kami tidak akan membiarkan Lebanon menjadi Irak baru. Kami tidak akan melarikan diri, kita memiliki senjata dan siap untuk melindungi diri kita sendiri," seorang perempuan dari QAA mengatakan kelompok kampanye Asyur Sebuah Permintaan Aksi (ADFA).


baca Juga : ISIS klaim serang Kafe di Bangladesh

Dia mengatakan bahwa semua perempuan di desa telah memutuskan untuk mempersenjatai diri. "Jihadis berpikir mereka pergi ke neraka jika mereka dibunuh oleh perempuan, kami akan mengirimkannya langsung ke neraka," tambahnya. 

 
Romo gereja Mar Elias, Rev Elian Nasrallah, mengatakan kepada New York Times melalui telepon pada hari Senin bahwa penduduk QAA yang "hidup dalam ketakutan". 


"Orang-orang terjebak di rumah-rumah mereka, tidak berani untuk pergi keluar dan takut pembom bunuh diri lagi," katanya. 


Melkite Uskup Agung Katolik Elias Rahal dari Baalbek mengatakan kepada Catholic News Service: "Kami berdoa, kita berdoa, kita berdoa untuk orang mati, bagi yang terluka ... Kami di sini untuk keluarga dan anak-anak mereka". 


Uskup Agung melakukan perjalanan ke QAA setelah bom bunuh diri pertama pada hari Senin, dan bersikeras bahwa orang Kristen akan tetap berada di wilayah "meskipun semua yang telah terjadi".
"Kami di sini dan kami di sini untuk tinggal," tambahnya. 


Presiden Syria Liga Lebanon, Habib Afram, mengatakan ADFA dunia yang dibutuhkan untuk bangun untuk "kemarahan Islam berkembang terhadap umat Kristen. 


baca juga : Uskup India minta tindakan tegas, terhadap kelompok anti Ibu Teresa

"Ini bukan pertama kalinya dan tidak terakhir kali," katanya. "Untuk berapa lama pihak negara barat akan mengabaikan fakta genosida yang sedang berlangsung di Suriah dan Irak bahwa teroris kini juga mencoba untuk meneruskannya ke Libanon?" 

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, namun para pejabat menduga ISIS berada di balik serangan.


sumber : disini
[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger