Tampilkan postingan dengan label Provokasi Lokal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Provokasi Lokal. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 29 Oktober 2016

60 tahun GKI di Papua dinodai dengan kerusuhan di Manokwari

- 0 komentar

Menandai 60 tahun Gereja Kristen Injili (GKI) di Papua dinodai dengan kerusuhan di Manokwari kendati pihak Kepolisian telah berhasil mengendalikan situasi pasca aksi massa berdarah 26 Oktober.

Dalam aksi massa itu seorang meninggal, sejumlah orang terluka, termasuk Danramil. Pos polisi dirusak, enam sepeda motor dibakar dan ada upaya massa untuk membakar sejumlah kantor.

Kronologi peristiwa berdarah itu masih belum jelas akibat adanya berbagai versi. Satuharapan.com mendapatkan sejumlah data yang masih memerlukan verifikasi.

Peristiwa itu terjadi pada 26 Oktober yang adalah hari libur resmi di Tanah Papua, termasuk di Manokwari. Hari itu diperingati sebagai hari lahirnya GKI di Tanah Papua 60 tahun silam – 26 Oktober 1956.

Namun, kata Yan Christian Warinussy, direktur LP3BH Manokwari, hari bersejarah ini dinodai oleh peristiwa yang menyedihkan. 

Awalnya adalah ketika seorang anak muda bermarga Pauspaus asal Fakfak mengalami tindakan kekerasan. Ia ditikam dengan pisau oleh dua orang pelaku yang diduga berasal dari Sulawesi Selatan (Bugis Makassar) di seputaran kawasan Sanggeng-Manokwari.

Akibatnya, sejumlah kerabat dan teman dari korban tidak terima dan melakukan pemalangan jalan Yos Sudarso dengan cara membakar ban serta melakukan tindakan hendak mencari sang pelaku penusukan/penikaman tadi.

Aparat kepolisian dari Polres Manokwari yang didukung oleh Brimob Polda Papua Barat dan personel polisi Polda Papua Barat, dipimpin langsung Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Royke Lumowa, langsung turun mengamankan situasi.

Tapi, menurut Yan Christian, berdasarkan informasi dari warga sipil di kawasan Sanggeng, aparat polisi kemudian melakukan tindakan menembak secara membabi-buta hingga mengakibatkan jatuh korban di pihak warga sipil Sanggeng.

Menurut informasi warga yang belum diverifikasi, terdapat 7 (tujuh) korban luka tembak senjata api, salah satunya Ones Rumayom, 45, yang kemudian meninggal. Selebihnya, Erik Inggabouw, 18, dan 5 (lima) orang lain yang masih diidentifikasi identitasnya.
Mereka berenam saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr. Ashari – Biryosi, Manokwari-Papua Barat.

Meninggal bukan karena tembakan

Sementara itu keterangan pihak Kepolisian Papua Barat mengatakan bahwa berita yang beredar mengatakan korban penikaman ususnya terurai, tidak benar. Luka yang benar adalah di punggung. Saat ini korban masih dirawat di RS AL Manokwari.

Menurut polisi, peristiwa bermula dari korban, Vijay Pauspaus, makan di warung kaki lima. Ia dikatakan membuat kekacauan dengan tidak membayar dan merusak warung.

Pada perkembangannya ada kesanggupan dari korban untuk membayar tetapi sudah terlanjur terjadi kesalahpahaman.

Warga sekitar warung menegurnya, tetapi tidak digubris. Akhirnya terjadi perkelahian yang mengakibatkan luka tusuk pada korban.

Warga Sanggeng yang merupakan daerah asal korban, marah mendengar kejadian itu lalu melakukan penyerangan terhadap polisi/patroli rayon. 

Pos dirusak, enam sepeda motor dibakar. Massa pun dilaporkan mencoba membakar kantor BRI dan bangunan di sekitarnya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah menginstruksikan jajarannya untuk mencari pelaku penembakan. Dipastikan Tito pelaku penembakan akan diproses jika terbukti melakukan pelanggaran hukum.

“Tentunya, termasuk proses penembakan tersebut oleh siapa, sesuai prosedur atau tidak. 

Kalau ada pelanggaran hukum kita akan proses, kalau ada penegakan disiplin kita akan tegakan, kalau dia melakukan pembelaan diri kan lain lagi,” kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/10), seperti dilansir Satuharapan.com.

sumber : disini
[Continue reading...]

Kamis, 27 Oktober 2016

Siswa Kristen Dilarang Belajar Agama di Kelas

- 1 komentar

PEKANBARU  - Sejumlah siswa SMK Negeri 1 Peranap yang beragama Kristen mengaku diperlakukan diskriminasi oleh pihak sekolah terkait bidang studi Agama Kristen. 

Larangan proses belajar agama Kristen yang tidak diperbolehkan di dalam kelas sudah lama berlangsung. Berdasarkan informasi yang diperoleh larangan itu berasal dari para guru yang disetujui kepala sekolah. 

Kepala sekolah dan sejumlah guru disebut-sebut tidak mengijinkan proses belajar mengajar didalam kelas untuk bidang study agama Kristen. Hal itu diungkapkan oleh Devi Sianturi siswi kelas X SMK Negeri 1 Peranap, Senin (24/10). 

Hal senada juga dituturkan oleh Ika Silalahi siswi SMK Negeri 1 Peranap, Senin 24 (10/16) bahwa proses belajar mengajar pendidikan agama kristen tidak diperbolehkan di dalam kelas. 

"Kami tidak pernah belajar Agama Kristen Pak, untuk mendapatkan nilai agama Kristen kami selalu meminta dari gereja masing-masing, karena tidak ada pelajaran agama Kristen di sekolah," katanya. 

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Peranap, Fatoni, ketika dikonfirmasi di kantornya Senin (24/10), mengakui bahwa siswa yang beragama Kristen itu tidak diizinkan di ruang kelas. 

Menurutnya, larangan itu dikeluarkan karena  takut ada ancaman dari pihak-pihak yang intoleran. 

"Saya takut masyarakat di sini kan (daerah Peranap-red) mayoritas beragama Islam," ujarnya. 

Dikatakan, bahwa jumlah siswa Kristen di SMK Negeri Peranap mencapai 80 orang dan untuk mendapatkan nilai untuk rapor mereka, justru siswa sendiri yang harus berusaha dari pendeta masing-masing. 

Ditanya solusinya agar siswa itu punya guru Agama Kristen, kepala sekolah menjawab akan berkoordinasi dengan Komite sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten. 

"Inikan tidak bisa saya putuskan sekarang, harus ada prosedur untuk pengajuan guru agama Kristen," katanya.

sumber : disini
[Continue reading...]

Selasa, 04 Oktober 2016

FJI Ancam Serbu Paroki Santo Yakobus Bantul, FJI apa lagi ya?

- 1 komentar

BANTUL - Pada hari Senin, 3 Oktober 2016 pukul 09.30 WIB, di Markas Front Jihad Islam (FJI) Jalan Bibis 43 Padokan Lor Tirtonirmolo Kasihan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta telah berkumpul sekitar 15 orang. 

Para laskar FJI berkumpul dalam rangka persiapan menyerbu Gereja Santo Yakobus Alfeus Dusun Kamijoro, Sendangsari, Pajangan Bantul. Laskar FJI menolak keberadaan Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria karena dituding menyebarkan kegiatan Kristenisasi.

Adapun kronologi peristiwa sebagai berikut :

1. Komandan DPP FJI Bantul Abdurahman atau Durrohman mengatakan:
a. FJI melakukan penolakan Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria dengan alasan pemasangan patung Kerahiman dengan ukuran 4x4 meter dan tinggi 6 meter serta pembuatan Taman Doa Santa Maria mengindikasikan Gereja Santo Yakobus Alfeus akan mengembangkan ajaran Kristenisasi di wilayah Pajangan.

b. Indikasi Kristenisasi terlihat saat peresmian Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria yakni pihak Gereja mengundang warga Muslim sekitar gereja yang tidak memiliki pengetahuan ajaran Islam yang kaffah sehingga mudah dipengaruhi. Ini yang menjadi keberatan FJI kenapa peresmian melibatkan warga Muslim yang tidak ada sangkut pautnya dengan gereja.

c. Kedatangan ke Gereja Santo Yakobus Alfeus adalah untuk mengklarifikasi dan menanyakan apa tujuan pihak Gereja mengundang umat Muslim sekitar Gereja untuk menghadiri peresmian tersebut.

2. Pukul 10.00 WIB, rombongan FJI meninggalkan markas menuju Balai Desa Sendangsari Pajangan untuk bertemu Lurah Sendangsari dan Kepala Dukuh Kamijoro untuk mengklarifikasi kegiatan peresmian Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria yang melibatkan umat Islam yang tidak terlalu paham akidah.

3. Pukul 10.28 WIB, di Balai Desa Sendangsari berlangsung Pertemuan FJI dengan Irwan (Lurah Sendangsari), isi laporan : 1) Ustadz Syaiful Bahri (LBH Alfard FJI) mengatakan :
a. FJI mengklarifikasi dan mempersalahkan kenapa acara gereja mengundang umat Islam dan menyatakan gereja sudah melakukan kesalahan karena orang yang sudah punya agama diundang dalam kegiatan agama lain, ini permasalahan akidah. 

Ini bukan masalah toleransi atau inkontoleransi tapi lebih kepada persoalan legal dan ilegal apakah sudah ada ijin dalam pembangunan Patung dan meminta pihak aparat desa untuk meninjau kembali pembangunan patung dan Taman Doa Santa Maria
b. FJI meminta aparat desa hanya sekedar klarifikasi dan tidak meminta pihak Gereja untuk mengurus ijin, karena dalam aturan harusnya ijin dulu baru dilakukan pembangunan. 

Tapi kalau sudah membangun baru ijin adalah bentuk pelanggaran hukum.

c. Meminta aparat Muspika segara melakukan klarifikasi agar masalah ini tidak berkembang ke arah tindakan anarkis dan aksi jihad karena umat Islam sudah dilecehkan.

d. FJI meminta aparat Muspika agar mempertemukan pihak FJI dengan Pendeta Gereja Santo Yakobus Alfeus agar permasalahan segera selesai karena permasalahan ini sangat sensitif.

2) Irwan (Lurah Sensangsari) mengatakan bahwa tidak tahu kalau ada umat Islam yang diundang dan terkait pembangunan Patung dan Taman Doa memang tidak ada ijin secara administrasi, kalau memang tidak sesuai prosedur maka akan saya tinjau kembali. 

Dan yang kita tahu patung tersebut sumbangan dari Warto (penduduk Bantul). Meminta FJI untuk memberi kesempatan kepada Muspika untuk bertemu pihak Gereja dan berjanji tidak akan mengarahkan pihak Gereja untuk mengurus ijin.

3) AKP Suyanto, S.H (Kapolsek Pajangan) mengatakan akan melakukan klarifikasi apakah sudah ada ijin atau belum, kalau memang belum akan kita koordinasikan dengan camat dan lurah. Meminta FJI untuk tidak melakukan langkah langkah di luar prosedural dan meminta FJI untuk tetap menjaga situasi tetap aman dan kondusif

4) Dra. Srikayatun ( Camat Pajangan ) mengatakan :

a. Bahwa sepengetahuan saya belum ada ijin dan kapasitas saya hanya menghadiri undangan dan tidak tahu itu patung wajah siapa.

b. Pihak kecamatan tidak tahu terkait aturan ijin pembuatan tugu atau patung

c. Pihak aparat pemerintah desa wajib hadir dalam rangka meningkatkan toleransi antar umat beragama.

5) Hasil kesepakatan, akan dilaksanakan pertemuan kembali pada hari Selasa, 4 Oktober 2016, pukul 10.00 WIB dengan agenda mempertemukan pihak FJI dengan pihak Gereja.

Pukul 11.30 WIB pertemuan selesai, FJI meninggalkan Balai Desa menuju Markas FJI dan tidak jadi mendatangi Gereja.

Pada hari minggu tanggal 2 oktober 2016 pukul 10.00-11.10 Wib bertempat di Gereja Santo Yakobus Alfeus Pajangan Bantul telah berlangsung acara pemberkatan dalam rangka peresmian Patung Wajah Kerahiman dan Taman Doa Santa Maria serta pesta nama wilayah Posari Gesikan ke 32, dihadiri sekitar 500 orang, antara lain : 

  1. Ir. Subiyanto Hadi, MM (Asisten 2 Bidang perekonomian dan pembangunan Kabupaten Bantul), 
  2. Iptu Muh Sugeng (Kanit Humas mewakili Kapolsek Pajangan), 
  3. Pelda Yohanes A Rasul Setiyawan (Bati TUUD Ramil Pajangan) 
  4. Dra. Srikayatun (Camat Pajangan), Irwan (Lurah Desa Sendangsari), 
  5. FX Suhanto, Pr (Romo Kepala Paroki Gereja Santo Yakobus Bantul), 
  6. Bonifasius Slamet (Ketua Dewan Paroki Gereja Santo Yakobus).

Front Jihad Islam (FJI) adalah organisasi kemasyarakatan Islam memiliki tujuan utama meningkatkan akhlakul karimah anggotanya khususnya dan mendorong upaya tatbiaqusyari'ah (penerapan syariat Islam) serta membangun kesadaran beragama Islam secara kaffah. 

Dalam mengimplementsaikan tujuannya, FJI berkomitmen terus berperan aktif dalam upaya meningkatkan, memperkokoh, mengawal, mengamankan tegaknya Syariah Islam baik di lingkungan internal anggotanya maupun di masyarakat pada umumnya. 

FJI senantiasa berprinsip amar ma'ruf nahi mungkar dan menjalankan kegiatannya secara persuasif namun tegas, sebagai manifestasi dari Islam yang rahmatan lilalamin atau rahmat bagi alam semesra. FJI memiliki semboyan yang sangat Islami “Hidup Mulia atau Mati Syahid”.

sumber: disini
[Continue reading...]

Jumat, 23 September 2016

Atas dalih Laporan Warga!, FPI Kepung Gereja Toraja di Cendrawasih

- 1 komentar

MAKASSAR - Aksi yang dilakukan sejumlah masyarakat Kompleks Patompo bersama Fornt Pembela Islam (FPI), diketahui terjadi untuk menghentikan pembangunan Gereja Toraja Jalan Cendrawasih III, Jumat (23/9/2016). 

Menurut Humas FPI, Arman Rahman, aksi yang dilakukan kali ini atas dasar penerimaan laporan dari warga Patompo yang menganggap, pembangunan Gereja ini tidak dilengkapi dengan IMB.

"Dua hari lalu, ada warga yang datang ke kantor untuk melapor terkait pembangunan gereja yang tidak dilengkapi dengan IMB.

Memang dulu waktu pembangunan walikota yang letakkan batu pertama tapi belum tentu ada izinnya," kata Arman sesaat lalu.

Ia menjelaskan, pihaknya terpaksa melakukan aksi lantaran warga kompleks Patompo menolak keras pembangunan Gereja Bunturannu, karena dianggap banyak jemaat yang tidak bermukim di Kompleks Patompo.

"Sudah tidak sesuai dengan jemaat yang bermukim di kawasan kompleks Patompo. 

Warga juga merasa tidak pernah mendatangi persetujuan pembanguan Gereja," jelasnya.

Untuk itu, mereka yang mengatasnamakan warga Patompo menolak pembangunan lantai tiga Gereja Toraja. 

Para warga pun sudah menyetujui pemberhentian pembangunan gereja.

Aksi yang berlangsung kurang lebih satu jam ini akhirnya berhenti setelah, kedua pihak dari FPI dan Pengelola Gereja melakukan negosiasi. 

Walaupun begitu, FPI masih akan melakukan aksi susulan apabila masih terdapat pembangun gereja.

sumber : disini
[Continue reading...]

Senin, 19 September 2016

Pelaku Pindahkan Sibori di Gereja Kleca Solo: Kondisi Kejiwaan Pelaku Labil

- 0 komentar

INILAH dugaan sementara tentang motif tersangka pelaku ‘pemindahan’ sibori dan piksis dari dalam tabernakel ke sebuah meja di depan tabernakel yang terjadi di Gereja St. Paulus Paroki Kleca di Solo (Surakarta), Jawa Tengah, Minggu dini hari sekitar pukul 01.20 WIB semalam. 

Pemicunya adalah kondisi kejiwaan tersangka pelaku yang tidak normal alias labil.

Demikian keterangan singkat Pastor Kepala Paroki Kleca Romo Agustinus Suwartana Susilo MSF menjawab Sesawi.Net melalui pesan singkat di jalur pribadi pada hari Minggu malam pukul 21.30 WIB.

baca juga : Maling Aneh masuk Gereja St. Paulus Paroki Kleca Solo

“Dugaan sementara tetang motivasi pelaku mengarah ke situ,” tandas pastor anggota Kongregasi Imam-imam Keluarga Kudus (MSF) Provinsi Jawa yang menerima tahbisan imamatnya di tahun 1995 ini.

Menurut Romo Susilo MSF –demikian panggilan akrabnya di kalangan teman-teman alumni Fakultas Teologi Wedhabakti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang mengenalnya– dugaan ke arah kondisi jiwa yang labil itu didukung oleh ‘kesan’ tingkat aksi pengrusakannya relatif ‘sederhana’.

Yang dilakukan hanya membuka pintu tabernakel, memindahkan sibori berisi hosti dan piksis berisi hosti besar ke meja di depan tabernakel. 

Lalu, mencoret-coret dinding dekat tabernakel di tembok sisi barat dengan kata-kata berbahasa Inggris dengan sedikit nada provokatif.

Menurut Romo Susilo MSF, kini polisi masih mengembangkan kasus ini.

Tentang jatidiri pelaku, Romo tidak bersedia berkomentar lebih jauh. Hanya saja dari KTP yang didapatkan pihak kepolisian, tersangka pelakunya berasal dari Madiun, Jawa Timur

sumber : disini
[Continue reading...]

Maling Aneh masuk Gereja St. Paulus Paroki Kleca Solo, Keluarkan Sibori dari Tabernakel

- 0 komentar

RILIS yang dibuat oleh Romo Ag. Suwartana Susilo MSF – Pastor Paroki Kleca di Solo, Jateng—menjelaskan terjadinya insiden gedung gereja dimasuki maling dengan tujuan yang tidak jelas. 

Namun beberapa hal yang tidak ‘pantas’ telah terjadi dalam insiden semalam.

Insiden gereja kemasukan maling itu terjadi pada hari Minggu menjelang dinihari tanggal 18 September 2016 sekitar pukul 01.30 WIB. Pencuri masuk gedung bagian dalam gereja dan melakukan beberapa aksi vandalistik.

Orang tak dikenal ini membuat tulisan-tulisan dalam bahasa Inggris di dinding tabernakel dan dinding tembok di sekitar tabernakel dengan spidol warna hitam.

Pencuri mengeluarkan satu sibori dan satu sibori ‘piksis’ (sibori khusus berisi hosti besar) dari ruang dalam tabernakel dan kemudian meletakkannya di meja di depan tabernakel.

Tabernakel kemudian dikunci lagi dan kuncinya dibawa pergi oleh maling anonim ini.

Sandal dan sepatu satpam gereja juga hilang.

Pada pukul 02.00 WIB, satpam melaporkan kasus insiden ini kepada pastor paroki yang tinggal di Pastoran Jajar. Para pastor tinggal di Jajar karena Pastoran Kleca masih dalam kondisi rehab.


bacajuga: pelaku insiden Gereja Paoki Kleco, teridentifikasi oleh aparat

Meski terjadi insiden pada Minggu jelang dinihari sebelumnya, perayaan ekaristi di Gereja Kleca pada pukul 05.30 dan 07.30 WIB berjalan tertib dan normal seperti biasa,

Romo Ag. Suwartana Susilo MSF tidak mengerti motivasi apa yang telah mendorong ‘pencuri’ anonim ini melakukan tindakan tidak pantas di wilayah altar sebuah gereja. 

sumber : disini
[Continue reading...]

Jumat, 09 September 2016

Paska Kasus Penyerangan Misa Arwah, Polresta Solo Akan Tindak Tegas Intoleransi Beragama

- 0 komentar


         ilustrasi Aksi Masa 

SOLO -Guna mengantisipasi kasus yang terjadi di Kelurahan Penumping, Kepolisian Resort Kota (Polresta) Surakarta akan meningkatkan koordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Kepolisian Resort Kota (Wakapolresta) Surakarta, AKBP Hariadi, saat ditemui di Mapolresta Surakarta, Jumat (9/9/2016).

"Tentu kita akan meningkatkan koordinasi dengan FKUB," katanya.

Menurut Hariadi, kebebasan melaksanakan ibadah telah diatur dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Masyarakat bebas melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing.

Sedang masyarakat lainnya harus saling menghormati dan menghargai.

"Kalau dia melarang itu namanya intoleransi, itu akan kita tindak tegas," tegas Hariadi.
"Tidak ada ceritanya polisi tidak menindak intoleransi," terangnya.

Pihaknya mengimbau agar kegiatan agama yang dilakukan di luar tempat ibadah untuk dikoordinasikan ke Polsek terdekat maupun Polresta.

"Nanti kita jamin keamanannya," terangnya.

Sampai saat ini pihak kepolisian masih mencari pelaku pembubaran misa arwah yang terjadi di Pendapa Kelurahan Penumping.

Disamping itu polisi juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi. 

sumber : disini

[Continue reading...]

Minggu, 28 Agustus 2016

(FOTO-FOTO TKP) Pagi Saat Misa, serangan Bom Bunuh Diri Serang Gereja Di Medan

- 0 komentar
MEDAN - Telah terjadi percobaan bom bunuh diri di Gereja Santo Yosef di Jalan Dokter Mansur, Medan, Sumatera Utara. 

"Telah terjadi bom bunuh diri. di Gereja Santo Yosef, saat Misa pagi ini," ungkap Prof Johannes Tarigan di lokasi, Minggu (28/8/2016).

             Paroki Santo Yosef (foto dari media facebok)

Johannes mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya si pembawa bom mengalami luka luka terkena ledakan sendiri. 

            Pelaku yang terluka olehnya sendiri (foto dari media facebok)

"Kronologi saat pastor akan berkotbah, pembawa bom dengan membawa ransel berlari mendekati pastor ke Altar. Sebelum sampai di altar telah keluar percikan api dari ransel tersebut dan mulai membakar dirinya sendiri," tegas Johannes. 

                          identitas Pelaku (foto dari media facebok)

Dia menambahkan, pembawa bom terus mengejar pastor. Melihat gelagat tidak baik, pastor pun berlari menghindar. Sedangkan, umat gereja terkejut dan mulai mengejar pembawa bom dan mengambil ransel yang sudah terbakar. 

                 benda yang dibawa pelaku  (foto dari media facebok)

"Pastor dan semua umat selamat. Pembawa bom luka luka dan sedang diinterogasi oleh polisi. Menurut pembawa bom, dia tidak sendiri. Di dalam ransel ditemukan, bom rakitan yang belum meledak, pisau, kampak dan benda benda tajam lainnya," pungkasnya. HATI HATI DAN TETAP WASPADA. TUHAN BESERTA KITA !!!!

                Kondisi Romo sehat wal afiat (foto dari media facebok)


sumber : disini 
              beberapa dari facebook foto



[Continue reading...]

Rabu, 17 Agustus 2016

Perusak Patung Yesus dan pembuang Patung Maria ke Kali, di Paroki Gereja St Yusuf Pekerja Gondang Klaten Terungkap

- 0 komentar


Kepolisian Resort (Polres) Klaten mengungkap pelaku perusakan patung Yesus dan Bunda Maria di Gereja Santo Yusup Pekerja Gondang Winangun. 

Pelaku perusakan adalah putra salah satu pegawai rumah tangga gereja yang saat itu sedang kesal dan marah dengan ibunya.

"Untuk mengungkap pelaku perusakan patung di gereja tersebut, kami telah memanggil sebanyak 20 orang lebih menjadi saksi untuk dimintai keterangan," kata Kapolres Klaten, AKBP Faizal, pada Selasa malam, 16 Agustus 2016.

baca juga : Romo Namanya Dicatut di Kabar Bohong di Jalur WA, dalam kasus Paroki Gondang Klaten

Selain memanggil puluhan saksi, polisi juga mengolah tempat kejadian perkara (TKP) di dua tempat, yakni di sungai sebagai tempat pembuangan patung Bunda Maria serta di dalam gereja tempat patung Yesus dirobohkan. 

"Berdasarkan pemeriksaan saksi dan hasil olah TKP, selanjunya tadi malam Kepolisian telah berhasil mengungkap bahwa pelaku perusakan berinisial R, yang merupakan putra koster Gereja. 

Pelaku berarti keluarga besar gereja, artinya orang dalam yang melakukan perusakan," katanya.

Berdasarkan pengakuan pelaku, perusakan patung Yesus dan Bunda Maria dilandasi rasa kesal dan marah kepada ibunya. Saat itu sang ibu meminta untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya.

"Nah, pada saat itu si R itu juga sedang sakit dan habis pulang berobat di Telgalyoso. 

Jadi merasa kesal dengan ibunya yang meminta untuk membantu merampungkan pekerjaan sekolah ibunya yang berprofesi sebagai guru," ujarnya.

Setelah muncul rasa kesal, R pun keluar rumah menuju gereja untuk merobohkan patung Yesus serta membawa patung Bunda Maria keluar. 

Rumah orang tua R ada di belakang bangunan gereja. "Saat kejadian itu, bapaknya R sedang tidur, terus ibunya sedang mengerjakan tugas sekolah. Sedangkan keponakannya sedang asyik bermain Playstation," katanya.

Perusakan patung gereja itu diperkuat lagi dua saksi yang merupakan temen R. Saat itu, R sempat bercerita kepada temannya bahwa habis mengobrak-abrik gereja. 

"Keterangan dari teman R pada hari Kamis lalu si teman bertanya kepada R tentang gereja, si R menjawab jika gereja dia yang merusaknya. Keterangan itu dibenarkan juga teman saksi lainnya," ujarnya.

Menurut Kapolres, berdasarkan hasil pendalaman keterangan saksi selanjutnya dilakukan rekonstruksi terhadap saksi dan juga melibatkan R. 

Dari hasil rekonstruksi tersebut dapat diketahui kondisi R secara visual menunjukkan gerakan-gerakan yang mencurigakan dan takut.

"Dari hasil pemeriksaan, tim merasa yakin dengan keterlibatan R sehingga dilakukan penggeledahan kaus yang dipakai R saat kejadian. 

Penggeledahan berhasil menemukan kaus seperti yang dipakai saat hari kejadian. Ini berdasarkan keterangan saksi orang yang mancing di sungai," katanya.

baca juga : Romo Namanya Dicatut di Kabar Bohong di Jalur WA, dalam kasus Paroki Gondang Klaten

Pelaku diancam pasal 406 KUHP tentang perusakan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara. Namun di dalam pasal 21 KUHP diatur bahwa ancaman di bawah 5 tahun tidak dilakukan penahanan. 

"Untuk itu, R mulai besok diperintahkan untuk wajib lapor setiap hari. Selain itu juga untuk dilakukan pemeriksaan lagi apakah ada motif lain dalam perusakan patung itu," ujarnya.

sumber : disini
[Continue reading...]

Senin, 15 Agustus 2016

Kabar Patung Bunda Maria Keluarkan Minyak Wangi di Jokjakarta, HOAX!

- 0 komentar

Kabar terkait Patung Bunda Maria Rosa Mustika yang mengeluarkan minyak wangi di lokasi reparasi patung, Pajeksan, Kota Yogyakarta, Jumat 5 Agustus 2016 adalah sebuah penipuan. 

Sebelumnya beredar kabar bahwa patung tersebut mengeluarkan air mata, kemudian minyak wangi.

Seseorang bernama Niko, yang memperbaiki patung itu juga membenarkan hal tersebut.

Patung Bunda Maria tersebut, kata dia, ia kerjakan selama seminggu.

“Jumat pagi sebelum diambil pemiliknya, sebelum di-packing, kok mengeluarkan minyak banyak dan baunya wangi sekali, saya juga heran tidak percaya,” katanya, seperti dikutip dari KRjogja, Selasa, 9 Agustus 2016.

baca juga : Romo Namanya Dicatut di Kabar Bohong di Jalur WA, dalam kasus Paroki Gondang Klaten


Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun Katoliknews, Rabu, 10 Agustus kejadian itu ternyata tidak benar.

Niko ternyata dilaporkan sengaja meletakkan minyak dan wewangian terlebih dahulu di mahkota patung itu, hingga akhirnya mengeluarkan aroma harum.

Hal tersebut sudah diklarifikasi oleh beberapa orang termasuk Pastor Frans Mboi, seorang imam yang bertugas di Pajeksan.

Patung Bunda Maria Rosa Mustika ini diektahui dibeli dari Sendang Sono, Kulonprogo, pada tahun 1994 lalu.

sumber : disini
[Continue reading...]

Selasa, 09 Agustus 2016

BREAKING NEWS. Aksi Brutal pengrusakan Patung, di Gereja Katolik Paroki St. Yusuf Pekerja Gondang Winangun Klaten

- 0 komentar

Mari kita doakan orang yang sesat pikir.

Siang tadi (9 Agustus 2016) telah terjadi pengrusakan beberapa properti di Gereja Katolik St. Yusuf Pekerja, 


Paroki Gondangwinangun, Klaten, oleh pihak² yang paranoid dan tidak menginginkan terjadi kerukunan.

Kejadian berlangsung pada siang hari, ketika para karyawan sedang istirahat, jadi tidak ada saksi mata tentang kejadian ini.

Yang patut disyukuri adalah bahwa (para?) pelaku hanya merusak patung di dalam gereja (walaupun sempat membuang salah satunya ke dalam sungai di dekat gereja), tapi tidak ada properti lain yang ikut dirusak; dan yang terpenting lagi bahwa tidak ada umat yang dilukai.

Peristiwa tadi sepekan setelah kejadian yang terjadi di Gua Maria Wahyu Ibu-Ku Giri Wening, Gunung Kidul, DIY, yang sempat didatangi kelompok tertentu untuk juga akan melakukan upaya pengrusakan.

Semoga umat di Paroki Gondangwinangun dikuatkan dan tetap bertekun dan bertumbuh dalam iman.
Amin

sumber : disini
[Continue reading...]

Sabtu, 30 Juli 2016

Kelompok Intoleran demo anti Rumah Pastoran dianggap Alat Kristenisasi

- 1 komentar

 JAKARTA  – Umat Islam yang terdiri dari warga dan ulama Jagakarsa mengadukan penolakan pembangunan Rumah Pastoran ke Camat Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (28/7). 

Mereka menolak pembangunan Rumah Pasturan di Jalan Sirsak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan dengan mempertanyakan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Tokoh Islam sekaligus ketua MUI Jagakarsa KH Drs Sulaiman Rohimin kepada Camat Jagakarta menegaskan keresahan umat Islam atas peletakan batu pertama yang melibatkan aparatur negara. 

“Apa-apan aparat ada disini, dimana-mana kalo ada pembangunan panggil kuli bangunan, kok ada Kapolsek, Danramil. 

Kalo ini ada penipuan saya akan bela ummat Islam. Kami siap berjihad,” tegasnya.

Sulaiman mengklaim larangan pembangunan di areal tanah tersebut dilakukan sejak Jokowi menjadi menjadi Gubernur DKI Jakarta. 

“Kalau ada orang dateng minta izin yang sama pada tanah yang masih status quo tanya dulu dong, kita masih pada hidup,” ujarnya.

Sulaiman mendesak IMB dicabut. Ia menuding pembagunan rumah pastoran ini sebagai sarana kristinesasi. “Kalau ada rumah Kiai dibangun pasti disana ada pengajian dan sekian lama akan dibangun masjid. 

Begitu juga rumah Pastor. Bohong kalau gak ada kegiatan keagamaan dan gak menutup kemungkinan dibangun Gereja,” ujarnya. 

baca juga : Pendeta yang Dibunuh di Prancis Donasikan Lahan untuk Masjid

Sementara menyikapi desakan umat Islam Jagakarsa, Camat Jagakarsa Abdul Khalik berjanji akan menghentikan pembangunan rumah Pastoran tersebut.

Menurut Abdul Halik, pihaknya akan berupaya untuk menghentikan pembangunan tersebut. “Kalau IMB tidak bisa dicabut, minimal pembangunan kita hentikan. 

Saya berjanji akan tutup tuh jalan akses ke lokasi agar mobil yang membawa bahan bangunan tidak bisa masuk,” ujarnya.

Dalam kesempatan pertemuan itu, masyarakat Jagakarsa juga menyampaikan pernyataan sikap secara keras :

1. Kami Dewan Masjid Indonesia (DMI), FPI, MKDN, Kuliah Subuh Minggu, Kuliah Subu Rabu, MUI Jagakarsa, RW Se-Jagakarsa, RT-Sejagakarsa, LMK Jagakarsa, NU, KUHAB

2. Menolak Gereja, Rumah Pastor, apapun bentuk bangunan untuk tidak dibangun di Jalan Sirsak adalah harga mati

3. Menyatakan dari pihak FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) tidak ada lagi pembangunan apapun diwilayah tersebut selamanya yang sudah ber status qou menurut UU dan permohonan 500 warga Jagakarsa.

4. Meminta izin tersebut dicabut segera dan kami siap memantau 24 jam aktivitas apapun di Paroki kalau tidak dihentikan

sumber : disini
[Continue reading...]

Senin, 18 Juli 2016

Dor Dor Dor... Santoso Dikabarkan Tewas Kena Pelor

- 0 komentar



JAKARTA - Baku tembak terjadi antara Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala dengan kelompok militan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di wilayah Tambarana, Poso, Senin (18/7) sore. Dari insiden itu, Santoso dikabarkan tewas tertembak.

Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengungkapkan, ada dua orang anggota MIT yang tewas dalam kontak senjata itu. 


“Tadi anggota kita tembak-tembakkan dengan kelompok Santoso. Dua orang meninggal dunia," katanya kepada JPNN.

Kabarnya, satu dari dua anggota MIT yang mati itu adalah Santoso yang menjadi target utama Operasi Tinombala.  


Hanya saja, Rudy masih belum berani memastikan bahwa Santoso adalah satu dari dua orang yang tewas.

Namun Rudy mengakui bahwa salah satu anggota MIT yang mati punya ciri-ciri seperti Santoso. Karenanya, Rudy masih perlu menunggu identifikasi terlebih dulu untuk memastikannya.


“Besok akan diberi tahu kejelasannya. Memang kata anggota di lapangan, salah satunya ada tahi lalat, seperti ciri-ciri Santoso. Tapi kami akan pastikan dulu," tandas Rudy

sumber : disini
[Continue reading...]

Minggu, 17 Juli 2016

Pendukung ISIS Rayakan Serangan Paris di Media Sosial

- 0 komentar



Jakarta - Penembakan dan berbagai ledakan di Paris, Prancis dirayakan oleh pendukung kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). 

Lewat media sosial, mereka mengelu-elukan pelaku serangan teror ini.

Seperti dilansir media Inggris, express.co.uk, Sabtu (14/11/2015), beberapa pendukung ISIS merayakan serangan teror ini dengan tagar #ParisIsBurning sedangkan beberapa lainnya menggunakan tagar bahasa Arab yang berarti 'Paris Terbakar'.


baca juga : ISIS secara brutal mengeksekusi lima pemain sepak bola di Raqqa Suriah

"Allahu Akbar dan syukur kepada Tuhan atas serangan lone wolf ini. Sedikitnya 100 sandera dan lainnya luka-luka," kicau salah satu akun Twitter pendukung ISIS yang tercatat berada di Kuwait. 


Beberapa akun Twitter lainnya yang menuliskan tagar yang sama, menyertakan foto-foto dari lokasi kejadian dengan ucapan 'Allahu Akbar'.

baca juga : ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Truk Maut di Prancis

"Ya Tuhan, bakar Paris seperti membakar kalian membakar muslim di Mali, Afrika, Irak, Suriah dan Palestina," ucap pendukung ISIS lainnya lewat akun Twitter-nya mengelukan pelaku teror di Paris.

Beberapa pendukung ISIS lainnya membual London, Roma dan Washington DC juga akan dilanda serangan teror selanjutnya.


baca juga : Teroris di Dhaka Eksekusi Para Sandera yang Tak Bisa Baca Al Quran

Penembakan dan ledakan melanda sedikitnya tujuh lokasi berbeda di Paris, mulai dari gedung konser Bataclan hingga di dekat stadion sepakbola Stade de France yang tengah menggelar pertandingan sepak bola antara Prancis dan Jerman. 


Presiden Francois Hollande yang hadir menonton pertandingan itu berhasil dievakuasi dari lokasi. 

baca juga : Polisi Banglades Bebaskan 20 Sandera, ISIS Klaim Bunuh 24 Pengunjung Kafe di Dhaka

Korban tewas paling banyak, mencapai 100 orang, berasal dari gedung konser Bataclan. 


Salah satu saksi mata mengaku mendengar pelaku berteriak 'Ini untuk Suriah' sebelum melepas tembakan secara brutal.

Belum ada pihak maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror ini. 


 Namun beberapa media asing mengkait-kaitkan serangan ini dengan kematian anggota ternama ISIS Jihadi John di Suriah. 

Jihadi John yang berasal dari Inggris ini banyak muncul dalam video pemenggalan ISIS sebelumnya dan menjadi salah satu buronan paling dicari.

sumber : disini
[Continue reading...]

Rabu, 13 Juli 2016

Banyak terdakwa Pemerkosa di Turki Hindari Penjara dengan Nikahi Korban..TERLALU!!

- 0 komentar


 ANKARA - Ribuan pemerkosa dan pelaku kekerasan seksual di Turki menghindari penjara dengan menikahi korbannya,seperti dirilis The Independent, Senin (11/7/2016).
Mahkamah Agung (MA) Turki mengatakan, pihaknya mencatat 3.000 kasus perkosaan yang diselesaikan dengan pernikahan, termasuk insiden yang melibatkan anak-anak.

Mustafa Demirdag, Kepala Departemen Banding MA Turki, yang mengawasi kejahatan seksual di negara itu mengatakan, 3.000 pernikahan telah terdaftar secara resmi. 

baca juga : PRIHATIN, BIARAWATI DITEMBAK di KENYA

Situs berita Milliyet, Turki, melaporkan, Demirdag menjelaskan kondisi itu ketika berbicara di komisi parlemen yang dibentuk untuk menyelidiki dan mencegah kejahatan seksual.

Demirdag mengatakan, beberapa kasus yang dipelajari, semuanya menunjukkan, korbannya selain pada orang-orang dewasa juga anak-anak di bawah umur lima tahun.

baca juga : Kami akan mengirimkan jihadis langsung ke neraka ': wanita Kristen Lebanon mengangkat senjata


Dalam satu kasus tertentu, seorang gadis telah diculik dan diperkosa oleh tiga orang, tetapi ketika salah satu pria menikahinya, tuntutan hukum terhadap ketiga pemerkosa pun dicabut.

Menurut Demirdag, sebagai penegak hukum, jenis perkawinan seperti tidak dapat diterima. 

baca juga : Gadis Ini Minta Sang Ibu Memaafkan Anggota ISIS yang Membakarnya

"Ini kejam karena memaksa seorang wanita untuk menikahi seseorang yang dia tidak inginin dan memaksa korban untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan pelaku," katanya Demirdag.

Menurut departemen banding MA Turki, pelaku kejahatan seperti itu seharusnya dijatuhi hukuman 16 tahun dan delapan bulan penjara.

Sudah ada insiden, bahwa ternyata hukuman belum tentu adil.

Sebagai contoh, Demirdag menyebut kasus seorang gadis 15 tahun yang jatuh cinta dengan seorang anak lalki-laki di lingkungannya.

"Suatu malam seorang gadis menelpon seorang anak laki-laki. Dia mengatakan akan bunuh diri jika anak itu tidak datang menculiknya," kata Demirdag.

"Kemudian anak laki-laki itu menculiknya," tambah Demirdag lagi.

Demirdag mengisahkan, setelah itu pasangan remaja tersebut menikah sesuai dengan norma-norma lingkungan.

“Ketika kasus ini sampai ke telinga kami, mereka sudah menikah resmi dan memiliki tiga anak," kata pejabat MA Turki tersebut.

"Sebelum hukum baru berlaku, pria itu seharusnya dihukum minimal 8 tahun dan 4 bulan penjara,” katanya.

Menurut Demirdag, sekarang usia pernikahan mereka 16 tahun dan delapan bulan. “Apakah ini adil? Tidak, tidak. Saya ini aparat penegak hukum,” katanya.

"Tidak semua kasus berjalan sesuai dengan pola yang sama. Namun kita tidak membuat kategorisasi antara mereka," tambahnya.

Menyusul putusan oleh Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) Eropa bahwa Turki telah gagal melindungi korban kekerasan dalam rumah tangga, Turki pun memberlakukan UU tentang kekerasan dalam rumah tangga pada tahun 2012.

Tahun lalu, tiga orang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas pembunuhan dan percobaan perkosaan mahasiswa 20 tahun, Ozgecan Aslan.

Kasus ini menyebabkan protes jalanan nasional atas isu kekerasan terhadap perempuan di Turki.

sumber : disini
[Continue reading...]

Selasa, 05 Juli 2016

Sebuah Bom bunuh diri meledak di Kapolresta Solo, bentuk kekawatiran akan masih eksistensinya kelompok radikal terorisme Lokal.

- 0 komentar

Sebuah ledakan terjadi di markas Polresta Surakarta, Jawa Tengah pada Selasa (5/7/2016) pagi. 

Diduga ledakan tersebut berasal dari aksi bom bunuh diri.

Diketahui, satu orang tewas di peristiwa ini yang diduga sebagai pelaku.

Namun masih belum diketahui motif dan penyebab adanya bom bunuh diri di markas Polresta Surakarta.

Saat ini, lokasi masih diamankan oleh aparat kepolisian.

baca juga: Teroris di Dhaka Eksekusi Para Sandera yang Tak Bisa Baca Al Quran 

Penjagaan ketat pun dilakukan oleh aparat kepolisian setempat.
Tampak garis polisi juga sudah terpasang di lokasi kejadian perkara
Masyarakat pun diimbau untuk tidak mendatangi lokasi kejadian.

Karena harus steril dan sedang dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib.

Kronologi Insiden

Berikut kronologi kejadian yang dihimpun oleh TribunSolo.com.
Pada pukul 07.30 WIB, satu pengendara sepeda motor yang diduga pelaku memasuki halaman Mapolresta Surakarta.

Sempat dihentikan oleh anggota Provos, namun pengendara tetap nekat menyerobot melewati penjagaan. 

baca juga : Propaganda Video, ISIS Deklarasikan Perang terhadap RI & Malaysia

Hingga akhirnya seorang Provos mengejar pengendara motor tersebut.

Namun tepat di depan SPKT secara tidak diduga suara ledakan keras terdengar dari tubuh pengendara motor tersebut.

Ledakan tersebut turut melukai anggota Provos yang mengejar.
Hingga kini masih belum diketahui identitas pelaku.

Seperti diberitakan sebelumnya, korban dari kejadian tersebut menewaskan sang pelaku.

baca juga : Polisi Banglades Bebaskan 20 Sandera, ISIS Klaim Bunuh 24 Pengunjung Kafe di Dhaka


Sementara itu satu anggota kepolisian terluka dan masih mendapat perawatan di rumah sakit terdekat.

Berikut suasana lokasi kejadian perkara pascaledakan bom bunuh diri.

video kondisis pasca pengebom an

sumber : disini



[Continue reading...]

Rabu, 29 Juni 2016

Terdakwa Penggelapan Dana Gereja Dituntut Penjara Delapan Tahun

- 0 komentar

TANGERANG -- Sidang kasus penggelapan dana Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Serpong, Tangerang Selatan masih bergulir hingga saat ini. 

Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Robby Afani membacakan tuntutannya kepada terdakwa HS dengan penjara delapan tahun dan denda Rp 800 juta. 

Kuasa Hukum GKI Serpong dari Pos Pelayanan Hukum (Posyankum) GKI Serpong Joviardi Wahyu mengaku GKI Serpong akan menerima apapun keputusan vonis untuk terdakwa asalkan sudah sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

"Kami belum ada rencana untuk melakukan tindakan apapun. Yang jelas kalau hukuman delapan tahun penjara itu sudah sesuai aturan kami terima saja," ujarnya kepada media, hari Senin (27/6).

Kendati pihaknya menerima tuntutan dari JPU, GKI Serpong tetap meminta dana yang sudah digelapkan oleh terdakwa HS dikembalikan secara utuh. Sebelumnya diketahui terdakwa HS mengakui telah menggelapkan dana Jemaat GKI Serpong senilai Rp 2,3 miliar.

Di mana pada saat penggelapan tersebut terdakwa sedang menjabat sebagai Bendahara Umum GKI Serpong. 

baca juga : Kepergok mencuri waktu Misa, wanita muda dipolisikan

Hingga saat ini Wahyu mengaku pengurus GKI Serpong masih menunggu dana tersebut dikembalikan. Karena pengurus GKI Serpong belum menerima dana tersebut sepeserpun. 

Perbuatan itu diketahui tanggal 25 September 2015, sejak tersangka HS memberikan pengakuan kepada Pendeta Agus Wijaya.

HS kemudian dilaporkan ke Polsek Serpong di BSD pada tanggal 6 Oktober 2015 oleh Ketua Umum Majelis Jemaat GKI Serpong Penatua Rumpoko Hadi. 

baca juga : Pendeta tangkap pencuri Helm di gereja

Kemudian sejak tanggal tersebut terdakwa HS masuk menjadi tahanan Polsek Serpong. Perkaranya telah diserahkan oleh Polsek Serpong kepada Kejaksaan Negeri Tangerang pada 9 November 2015. 

sumber : disini

[Continue reading...]

Sabtu, 11 Juni 2016

Ibu Ini Menangis saat Dagangannya Disita karena Berjualan Siang Hari di Bulan Puasa.

- 0 komentar


SERANG - Seorang ibu pemilik warung makan di Kota Serang, Banten, menangis ketika dagangannya disita aparat Satuan Polisi Pamongpraja PP Pemkot Serang, Jumat (19/6/2016).

Ibu ini dianggap melanggar aturan larangan warung buka siang hari di Bulan Suci Ramadhan.

Tampak ibu tersebut menangis sambil memohon kepada aparat agar dagangannya tidak diangkut. Namun tangisan ibu tersebut tak dihiraukan. Aparat tetap mengangkut barang dagangan ibu tersebut.

Kepala Satpol PP Maman Lutfi kepada Kompas TV mengatakan, warung tersebut kena razia karena buka siang hari dan melayani warga yang tidak puasa.

"(Razia) warung nasi dan restoran di Kota Serang yang buka memberi makan pada orang yang tidak puasa," kata Maman saat pimpin razia, Jumat.

Dalam razia itu, petugas menertibkan puluhan warung makan yang buka siang hari. Semua dagangannya disita.

Sementara itu, beberapa pemilik warung beralasan buka siang hari karena tidak tahu ada imbauan larangan buka siang hari di bulan Ramadhan. Sebagian lagi buka warung karena butuh uang untuk menghadapi Lebaran.


sumber : disini
[Continue reading...]

Minggu, 22 Mei 2016

Polri selidiki video 'pendukung ISIS' yang bakar paspor RI

- 0 komentar

Kepolisian menyatakan akan menyelidiki video propaganda kelompok militan yang menamakan diri Negara Islam (ISIS), yang menunjukkan anak-anak berlatih menggunakan senjata dan membakar paspor.

Kepala Divisi Humas Polri Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya akan mengerahkan tim cyber untuk melacak identitas anak-anak dan orang dewasa dalam video tersebut, termasuk dua orang Indonesia yang disebut Abu Nashir Indunisiy dan Abu Faiz Indunisiy.

Meski demikian, ia mengakui bahwa menjangkau anak-anak dalam video itu akan sulit jika mereka berada di luar Indonesia.

"Kita akan pelajari dulu, mencari tahu ... karena bisa saja di luar Indonesia. Kalau tidak di Indonesia ya tentunya ada kendala untuk mencari tahu lebih detail ya," ujarnya kepada BBC Indonesia.

Meskipun dalam video itu diperlihatkan anak-anak membakar paspor sebagai tanda 'melepaskan diri' dari kewarganegaraan Indonesia dan Malaysia, belum dapat dipastikan apakah video dibuat di luar negeri.

"Kalau hanya melalui digital forensic atau dengan mendatangkan ahli mungkin kita tahu bahwa itu di luar negeri," kata Boy.

Pada Kamis (19/05), beredar video berdurasi 15 menit yang menunjukkan anak-anak berlatih menggunakan senjata

Mereka terlihat bersama kumpulan laki-laki dewasa yang diduga pendukung kelompok militan Negara Islam atau ISIS. Anak-anak itu tampak seperti anak Indonesia atau Malaysia, dan fasih berbahasa Arab.
Video berjudul The Generation of Epic Battles – Wilāyat al-Barakah itu beredar di internet melalui portal berita dan media sosial.

Namun tidak diketahui siapa yang pertama kali mengunggahnya, di mana video itu dibuat, maupun motif di balik itu.
Penelusuran BBC Indonesia menemukan bahwa video itu mungkin pernah diunggah di situs Internet Archive dan kini tak bisa diakses. Video itu juga diunggah di blog tak resmi ISIS, Islamic State Times.
Dalam video, tampak belasan anak dan orang dewasa yang mengenakan baju loreng tengah memegang paspor Indonesia dan Malaysia.

Terlihat bendera ISIS di pojok kanan video. Sebelum mereka membakar paspor-paspor itu, laki-laki yang disebut "Abu Thalha Malizi" berseru lantang dengan logat melayu.

"Kepada penguasa-penguasa tiran, kepada penguasa-penguasa thogut, yang berada di bumi Nusantara khasnya di Indonesia dan Malaysia.

Ketahuilah bahwasanya kami bukan lagi warga negara kamu, dan kami melepas diri daripada kamu ... ini adalah tanda pembebasan kami dari kamu wahai pemimpin-pemimpin thogut."

Anak-anak itu juga diperlihatkan sedang dididik untuk melawan thogut, yakni julukan bagi pemerintahan yang tidak menganut syariat Islam.

"Wahai para thogut, kami persiapkan ini semua untuk menghancurkan kalian ... karena kalian telah mengubah-ubah hukum Allah," kata seorang anak.

Upaya memblokir

Meski terlanjur beredar, Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya memblokir video itu.

Juru bicara Kemenkominfo Ismail Cawidu mengatakan ia akan berkoordinasi dengan tim Trust+, penyaring konten internet andalan Kemenkominfo.

"Sama halnya dengan video-video radikal sebelumnya... Kita proses untuk ditindaklanjuti. Bahkan website yang memuat itu juga kita proses untuk diblokir. Tapi memang melalui sebuah sistem penataan dan tata kelola karena di sini kan ada panel pemblokiran," kata Ismail.

Sampai pukul 22.58 WIB hari Kamis (19/05), video itu masih dapat diakses melalui Youtube.

Ini bukan pertama kalinya pendukung ISIS memanfaatkan anak-anak untuk menyuarakan panggilan 'jihad' mereka.

Video anak-anak yang membakar paspor beredar beberapa hari setelah video berjudul In The Footsteps of My Father, yang menunjukkan dua bocah Prancis mengeksekusi dua pasukan pemerintah Suriah.

Pada Agustus 2015, beredar foto bayi yang berbaring di antara senapan dan granat beserta kertas bertuliskan pesan dalam bahasa Indonesia yang mengajak orang untuk "hijrah atau berjihad di tempatnya".

Video ini beredar di tengah kekhawatiran pemerintah Indonesia akan bertambahnya jumlah WNI yang berangkat ke Suriah atau Irak untuk bergabung dengan ISIS.

Selama dua tahun terakhir, ada sebanyak 300 hingga 700 warga Indonesia diyakini telah bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak. Jumlah itu kini bertambah sekitar 100 orang, menurut Kadiv Humas Polri Boy Rafli Amar.

"Mereka tidak selalu terbuka dalam berangkat ke luar negeri itu. Seolah-olah ingin bekerja, berwisata, atau sekadar berkunjung. Tapi di negara persinggahan itulah dia membelokkan rencananya dan bergabung," kata Boy.

"Atau bahkan orang Indonesia yang selama ini ada di luar negeri, kemudian ikut kegiatan-kegiatan itu (ISIS).".

Bukan hal baru

Aksi pembakaran paspor dan perekrutan anak-anak menjadi militan ISIS bukan hal baru, menurut mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyad Mbai. Aksi pembakaran paspor pernah dilakukan militan ISIS sekitar dua atau tiga tahun lalu.

"Hampir semua militan dari Indonesia dan negara lain yang ke sana, begitu mereka masuk ke perbatasan Suriah atau Irak, mereka bakar paspornya," kata Ansyad.

Begitu pun video yang menunjukkan anak-anak latihan senjata dan baris-berbaris. Ansyad menjelaskan, anak-anak itu digunakan sebagai tameng.

Walaupun demikian, ia memperingatkan bahwa mereka berpotensi melakukan aksi teror ketika kembali ke Indonesia.

"Dalam jangka panjang nanti, begitu mereka kembali ke negara masing-masing (mereka) itu jadi militan."

Menurut Ansyad, aksi itu kembali diumbar sebagai propaganda kelompok ISIS untuk menunjukkan seolah-olah mereka masih layak diperhitungkan.

"Saya kira itu lebih bersifat untuk menunjukkan eksistensi mereka saja karena kalau kita lihat situasi di Irak dan Suriah sekarang kan ISIS itu relatif sudah terdesak. Banyak mereka terpecah belah. 

Sekarang yang banyak itu kan di Afrika sana, di Afrika Utara; di Nigeria, di Tunis, di Aljazair... lebih banyak di sana sekarang," ujarnya

Seruan pendukung ISIS dalam video itu tak lantas membuat umat Islam di Indonesia tertarik, bahkan dari kalangan yang sama-sama ingin menegakkan syariat Islam.

Sekjen Majelis Mujahidin Indonesia Shobbarin Syakur menyatakan tidak setuju dengan seruan dalam video tersebut, yang menyebut pemerintah sebagai thogut dan bertendensi mengkafirkan orang yang tak sepaham.

"Mereka tuh enggak mau tahu... Padahal syariat Islam itu kan banyak. 

Kalau kita lihat Jokowi itu juga salat kan... Kemudian hakim-hakim yang memutus perkara itu salat juga dia kan... syahadat juga... tapi dikatakan thogut. Ini memang kurang ajar mereka itu. Merusak citra Islam," kata Shobbarin.

sumber : disini
video    : disini



[Continue reading...]

Senin, 16 Mei 2016

Saling ejek, 2 kelompok jemaat gereja di Pekanbaru baku hantam

- 1 komentar
Pekanbaru - Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Huria Sumber Sari di jalan Rokan Rt 1 Rw 6 Kecamatan Lima Puluh mendadak rusuh pada Minggu (15/5) pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Hal ini karena jemaat gereja yang terbagi dalam dua kubu terlibat saling pukul hingga beberapa orang mengalami luka dan memar di bagian tubuhnya. 

Petugas Kepolisian yang mendapat informasi pertikaian antara dua kelompok itu langsung turun ke lokasi untuk melerai dan mencegah agar bentrokan susulan.

Informasi yang dirangkum di lapangan, bentrok tersebut berawal dari adanya aksi saling ejek antar jemaat gereja tersebut. Karena tak dapat menahan emosi, beberapa di antaranya terlibat baku hantam.


"Ada dua kelompok, yakni jemaat Pendeta Kana Silitonga M.Div dan Pendeta Eva Sinaga S.Th. Mereka sama-sama mengklaim masih memiliki hak untuk beribadah di Gereja tersebut," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Arianto.

Saat ini, polisi dan pihak TNI masih standby di lokasi kejadian untuk meminimalisir bentrok lanjutan. Barang bukti berupa kayu bloti yang digunakan untuk bentrok pun diamankan petugas.

"Beberapa orang korban penganiayaan sudah melaporkan kejadian ini ke Polresta Pekanbaru," kata Bimo.  
 

Adapun korban yang mengalami penganiayaan tersebut di antaranya, Pdt Kepas Purba yang diduga dilakukan, Efendi Simanjuntak, Untung Hutapea, R. Sitompul, Steven Siahaan dan beberapa jemaat gereja lainnya.







Terjadinya penganiayaan tersebut pada waktu para korban mau mengikuti kebaktian tadi pagi. Di mana jemaat yang berseberangan dengan mereka sudah mempersiapkan diri dan melengkapi alat pemukul hingga terjadi bentrok fisik dan penganiayaan.


sumber : disini 
[Continue reading...]
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © . TAKUdaGEMA - Tak Kulihat dari Gereja Mana - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger